Terapi Musik Kian Diminati, Ini Penyebab dan Tantangannya
06 July 2024 |
16:00 WIB
Pasar terapi musik di Indonesia telah mengalami lonjakan permintaan dalam beberapa tahun terakhir. Menurut Music Therapist Kezia Karnila Putri, peningkatan ini didorong oleh pengetahuan dan kebutuhan masyarakat yang semakin tinggi terhadap terapi musik.
Salah satu faktor utama adalah keberadaan anak-anak berkebutuhan khusus yang semakin sering dijumpai. Tren ini terlihat di berbagai wilayah Indonesia dalam beberapa tahun terakhir, dengan masyarakat yang semakin sadar akan manfaat terapi musik dan menunjukkan minat yang lebih besar untuk menjalani terapi ini.
Baca juga: Kata Dokter Soal David Ozora Terapi Musik Heavy Metal Pasca Koma
“Ahli kesehatan mulai berbicara kepada orang tua agar memberikan aktivitas musik terhadap anak berkebutuhan khusus. Itu membuat demand mulai membludak,” ujarnya.
Selain itu, peningkatan pengetahuan masyarakat tentang terapi musik juga menjadi pendorong lain bagi naiknya permintaan terapi ini.
Kezia mengungkapkan bahwa saat ini banyak individu yang memiliki pemahaman lebih baik tentang terapi musik dibandingkan dengan belasan tahun lalu ketika ia baru memulai karirnya sebagai terapis.
“Jadi, semakin orang aware akan keberadaannya, terapi musik akan semakin dibutuhkan. Semakin orang tahu peran terapi musik apa, makin dia akan jelas ke terapi musik mau apa,” katanya.
Di sisi lain, jumlah permintaan masyarakat terhadap terapi musik yang mengalami peningkatan juga akan mendorong individu untuk belajar menjadi terapis musik. Pada saat ini, dia menilai bahwa permintaan terhadap terapi musik yang tinggi tidak diimbangi dengan tenaga terapis yang cukup. Menurut Kezia, saat ini jumlah terapis musik di dalam negeri masih sangat sedikit.
Dia menambahkan, terapis musik juga memiliki tantangan lain selain jumlah terapi yang masih perlu ditambah, yakni biaya yang relatif mahal. Biaya terapi musik berkisar antara Rp250.000-Rp500.000 per sesi. Adapun, tarif per sesi untuk menjalani terapi musik akan sangat bergantung kepada kondisi dan pengalaman yang dimiliki oleh terapis dan kasus yang dihadapi.
Untuk diketahui, musik juga dapat bermanfaat sebagai sarana terapi atau kesehatan bagi individu selain sebagai hiburan. Aktivitas bermusik dan nada dalam musik dapat membantu banyak orang untuk mengatasi masalah kesehatan yang dialami oleh seseorang.
Musik dapat menjadi sarana terapi dan kesehatan lantaran pada dasarnya ada dua alasan. Pertama adalah kegiatan musik dalam berbagai bentuk mengaktifkan banyak bagian otak lantaran aktivitas bermusik adalah kegiatan multi sensor.
Kedua, musik memiliki manfaat yang dapat memberikan stabilitas terhadap ritme tubuh seseorang lantaran memliki nada dan sistem terstruktur dan stabil.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Salah satu faktor utama adalah keberadaan anak-anak berkebutuhan khusus yang semakin sering dijumpai. Tren ini terlihat di berbagai wilayah Indonesia dalam beberapa tahun terakhir, dengan masyarakat yang semakin sadar akan manfaat terapi musik dan menunjukkan minat yang lebih besar untuk menjalani terapi ini.
Baca juga: Kata Dokter Soal David Ozora Terapi Musik Heavy Metal Pasca Koma
“Ahli kesehatan mulai berbicara kepada orang tua agar memberikan aktivitas musik terhadap anak berkebutuhan khusus. Itu membuat demand mulai membludak,” ujarnya.
Selain itu, peningkatan pengetahuan masyarakat tentang terapi musik juga menjadi pendorong lain bagi naiknya permintaan terapi ini.
Kezia mengungkapkan bahwa saat ini banyak individu yang memiliki pemahaman lebih baik tentang terapi musik dibandingkan dengan belasan tahun lalu ketika ia baru memulai karirnya sebagai terapis.
“Jadi, semakin orang aware akan keberadaannya, terapi musik akan semakin dibutuhkan. Semakin orang tahu peran terapi musik apa, makin dia akan jelas ke terapi musik mau apa,” katanya.
Di sisi lain, jumlah permintaan masyarakat terhadap terapi musik yang mengalami peningkatan juga akan mendorong individu untuk belajar menjadi terapis musik. Pada saat ini, dia menilai bahwa permintaan terhadap terapi musik yang tinggi tidak diimbangi dengan tenaga terapis yang cukup. Menurut Kezia, saat ini jumlah terapis musik di dalam negeri masih sangat sedikit.
Dia menambahkan, terapis musik juga memiliki tantangan lain selain jumlah terapi yang masih perlu ditambah, yakni biaya yang relatif mahal. Biaya terapi musik berkisar antara Rp250.000-Rp500.000 per sesi. Adapun, tarif per sesi untuk menjalani terapi musik akan sangat bergantung kepada kondisi dan pengalaman yang dimiliki oleh terapis dan kasus yang dihadapi.
Untuk diketahui, musik juga dapat bermanfaat sebagai sarana terapi atau kesehatan bagi individu selain sebagai hiburan. Aktivitas bermusik dan nada dalam musik dapat membantu banyak orang untuk mengatasi masalah kesehatan yang dialami oleh seseorang.
Musik dapat menjadi sarana terapi dan kesehatan lantaran pada dasarnya ada dua alasan. Pertama adalah kegiatan musik dalam berbagai bentuk mengaktifkan banyak bagian otak lantaran aktivitas bermusik adalah kegiatan multi sensor.
Kedua, musik memiliki manfaat yang dapat memberikan stabilitas terhadap ritme tubuh seseorang lantaran memliki nada dan sistem terstruktur dan stabil.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.