Perbedaan Film Kang Mak dan Pee Mak, Diperkaya Unsur Horor dan Komedi Lokal
25 August 2024 |
21:00 WIB
Kang Mak from Pee Mak (2024) merupakan adaptasi film Thailand populer, yakni Pee Mak (2013). Disutradarai oleh Herwin Novianto dan Alim Studio sebagai penulisnya, film ini tayang mulai 15 Agustus 2024 di bioskop Indonesia. Terhitung dalam seminggu pertama, Kang Mak berhasil meraup lebih dari 2 juta penonton.
Kang Mak dibintangi oleh aktor dan komedian ternama Indonesia, mereka adalah Vino G. Bastian sebagai Makmur, Marsha Timothy sebagai Sari, Indra Jegel sebagai Fajrul, Rigen Rakelna sebagai Solah, Tora Sudiro sebagai Jaka, Indro Warkop sebagai Supra, Andre Taulany sebagai Kang Mas Pusi, dan Jirayut sebagai Pemandu Wisata.
Baca juga: 8 Hari Tayang di Bioskop, Film Kang Mak From Pee Mak Tembus 2,1 Juta Penonton
Sinopsisnya mengisahkan tentang Makmur, tentara Indonesia yang harus meninggalkan istrinya, Sari, yang sedang hamil tua, untuk pergi berperang di suatu tempat, membela negara.
Makmur berjuang bersama dengan tentara lainnya, seperti Supra, Fajrul, Jaka, dan Solah. Keinginannya yang kuat untuk bertemu kembali dengan Sari, membuat Makmur dan teman-temannya selamat dari medan perang. Ketika pulang, Makmur bersatu kembali dengan Sari yang sudah melahirkan anak mereka, Cipluk.
Kejanggalan mulai muncul ketika warga setempat melihat Makmur, mereka langsung memberikan hasil tani atau barang jualannya dengan wajah ketakutan. Teman-teman Makmur Makmur mendengar desas desus bahwa Sari sesungguhnya sudah meninggal. Sehingga, wanita yang hidup bersama mereka adalah sosok arwah gentayangan.
Meski garis besar ceritanya sama dengan Pee Mak, Kang Mak menawarkan sejumlah unsur yang berbeda dari film aslinya. Misalnya, dengan menyisipkan sejumlah budaya Indonesia yang akan memperkaya alur cerita, pemain, serta unsur horor, dan komedinya.
Salah satu perbedaan yang muncul antara film Kang Mak dengan Pee Mak, terdapat latar waktu yang berbeda. Kang Mak memiliki latar waktu 1975, lebih modern dibanding Pee Mak yang berlangsung pada abad ke-19. Akan tetapi, keduanya sama-sama memiliki latar belakang seorang tentara yang sedang melawan penjajah.
Selain itu, terlihat dalam cuplikan trailer Kang Mang, menampilkan situasi yang tampaknya terjadi puluhan tahun kemudian. Pada adegan tersebut, ada Jirayut sebagai pemandu wisata yang mengantarkan para turis ke rumah dan desa tempat tinggal Kang Mak dan Sari. Sementara, dalam Pee Mak tidak ada scene tersebut.
Dalam film Pee Mak juga ada karakter dukun perempuan dan biksu laki-laki, yang sempat berhadapan dengan hantu Nak. Hal tersebut juga ada di film adaptasinya tetapi sedikit berbeda. Pada film Kang Mak menceritakan dukun perempuan yang memiliki ikatan darah dengan dukun laki-laki, bukan biksu.
Menariknya lagi, mungkin Genhype yang sudah pernah menonton film Pee Mak, tentunya masih ingat saat Pee Mak mengajak Nak untuk ke rumah hantu di pasar malam? Scene itu juga ada di film Kang Mak. Namun, bedanya ada lebih banyak hantu-hantu lokal yang ditampilkan di adegan tersebut.
Genhype mungkin akan menemukan hantu-hantu ikonik tanah air seperti 'ibu' dalam film Pengabdi Setan, bayi ajaib, hingga sosok penari yang mirip dengan Badarawuhi dalam film KKN di Desa Penari.
Baca juga: 6 Hal Menarik di Balik Film Kang Mak, Remake Horor-Komedi Thailand Pee Mak
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Kang Mak dibintangi oleh aktor dan komedian ternama Indonesia, mereka adalah Vino G. Bastian sebagai Makmur, Marsha Timothy sebagai Sari, Indra Jegel sebagai Fajrul, Rigen Rakelna sebagai Solah, Tora Sudiro sebagai Jaka, Indro Warkop sebagai Supra, Andre Taulany sebagai Kang Mas Pusi, dan Jirayut sebagai Pemandu Wisata.
Baca juga: 8 Hari Tayang di Bioskop, Film Kang Mak From Pee Mak Tembus 2,1 Juta Penonton
Sinopsisnya mengisahkan tentang Makmur, tentara Indonesia yang harus meninggalkan istrinya, Sari, yang sedang hamil tua, untuk pergi berperang di suatu tempat, membela negara.
Makmur berjuang bersama dengan tentara lainnya, seperti Supra, Fajrul, Jaka, dan Solah. Keinginannya yang kuat untuk bertemu kembali dengan Sari, membuat Makmur dan teman-temannya selamat dari medan perang. Ketika pulang, Makmur bersatu kembali dengan Sari yang sudah melahirkan anak mereka, Cipluk.
Kejanggalan mulai muncul ketika warga setempat melihat Makmur, mereka langsung memberikan hasil tani atau barang jualannya dengan wajah ketakutan. Teman-teman Makmur Makmur mendengar desas desus bahwa Sari sesungguhnya sudah meninggal. Sehingga, wanita yang hidup bersama mereka adalah sosok arwah gentayangan.
Meski garis besar ceritanya sama dengan Pee Mak, Kang Mak menawarkan sejumlah unsur yang berbeda dari film aslinya. Misalnya, dengan menyisipkan sejumlah budaya Indonesia yang akan memperkaya alur cerita, pemain, serta unsur horor, dan komedinya.
Salah satu perbedaan yang muncul antara film Kang Mak dengan Pee Mak, terdapat latar waktu yang berbeda. Kang Mak memiliki latar waktu 1975, lebih modern dibanding Pee Mak yang berlangsung pada abad ke-19. Akan tetapi, keduanya sama-sama memiliki latar belakang seorang tentara yang sedang melawan penjajah.
Selain itu, terlihat dalam cuplikan trailer Kang Mang, menampilkan situasi yang tampaknya terjadi puluhan tahun kemudian. Pada adegan tersebut, ada Jirayut sebagai pemandu wisata yang mengantarkan para turis ke rumah dan desa tempat tinggal Kang Mak dan Sari. Sementara, dalam Pee Mak tidak ada scene tersebut.
Dalam film Pee Mak juga ada karakter dukun perempuan dan biksu laki-laki, yang sempat berhadapan dengan hantu Nak. Hal tersebut juga ada di film adaptasinya tetapi sedikit berbeda. Pada film Kang Mak menceritakan dukun perempuan yang memiliki ikatan darah dengan dukun laki-laki, bukan biksu.
Menariknya lagi, mungkin Genhype yang sudah pernah menonton film Pee Mak, tentunya masih ingat saat Pee Mak mengajak Nak untuk ke rumah hantu di pasar malam? Scene itu juga ada di film Kang Mak. Namun, bedanya ada lebih banyak hantu-hantu lokal yang ditampilkan di adegan tersebut.
Genhype mungkin akan menemukan hantu-hantu ikonik tanah air seperti 'ibu' dalam film Pengabdi Setan, bayi ajaib, hingga sosok penari yang mirip dengan Badarawuhi dalam film KKN di Desa Penari.
Baca juga: 6 Hal Menarik di Balik Film Kang Mak, Remake Horor-Komedi Thailand Pee Mak
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.