Ilustrasi (Sumber : Halodoc)

Mengenal Masalah Kesehatan Seksual, Vaginismus sampai Disfungsi Ereksi

20 August 2024   |   21:00 WIB
Image
Dewi Andriani Jurnalis Hypeabis.id

Kesehatan seksual adalah bagian penting dari kehidupan manusia yang mencakup aspek fisik, emosional, mental, dan sosial. Namun, topik ini sering kali diabaikan serta dibatasi oleh stigma dan tabu yang membuat banyak orang enggan untuk membahas dan memeriksakan kesehatan seksual mereka.

Kurangnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan seksual atau reproduksi tercermin dalam survei BKKBN yang menunjukkan bahwa Indeks Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja di Indonesia hanya 53,4 persen.

Padahal, pemahaman menyeluruh tentang kesehatan seksual dan reproduksi sangat penting untuk mencapai kesejahteraan hidup yang optimal. 

Baca juga: Bila Ada Tanda-tanda Penyakit Menular Seksual, Segera Lakukan Ini

Dokter Monica C. Dewi, Medical Manager Halodoc, mengungkapkan bahwa masalah kesehatan seksual dan reproduksi kerap dianggap hanya meliputi penyakit menular seksual saja. Padahal, masalah ini dapat dialami oleh siapa saja, tanpa memandang gender atau usia. 

Kurangnya pengetahuan serta anggapan tabu mengenai kesehatan seksual menyebabkan pemahaman masyarakat masih minim. Akibatnya, penanganan medis sering terlambat. "Pemahaman mengenai jenis-jenis masalah kesehatan seksual dan gejala awalnya sangat penting untuk mencegah penyakit yang lebih serius," katanya. 

Lantas, apa saja masalah kesehatan seksual dan reproduksi yang banyak dialami oleh masyarakat tapi masih kerap diabaikan? Berikut ulasannya. 
 

1. Endometriosis 

Tidak sedikit masalah kesehatan reproduksi wanita yang berkaitan dengan siklus menstruasi, salah satunya penyakit endometriosis. Ini merupakan kondisi medis akibat pertumbuhan jaringan endometrium di luar dinding rahim, seperti di ovarium, saluran tuba, atau organ panggul lainnya.

Penderita endometriosis biasanya mengalami volume darah yang banyak saat menstruasi, pendarahan di luar siklus menstruasi, nyeri haid yang hebat, nyeri saat berhubungan seksual, perut terasa kembung, darah pada urin. Beberapa wanita juga dapat mengalami keluhan seperti diare, konstipasi, mual, hingga infertilitas. 
 

2. Vaginismus 

Vaginismus adalah kondisi medis yang ditandai dengan pengencangan otot-otot di sekitar vagina secara tidak sadar yang terjadi ketika adanya penetrasi seksual pada vagina.

Penderita vaginismus tidak dapat mengatur atau menghentikan kontraksi otot-otot vagina. Selain itu, penderita akan merasa nyeri saat berhubungan seksual yang disertai perasaan sesak, dan sensasi terbakar atau menyengat. 
 

3. Disfungsi ereksi 

Menurut Jurnal Ilmiah Departemen Urologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 35,6 persen responden melaporkan mengalami disfungsi ereksi. Sayangnya, survei Global Study of Sexual Attitudes and Behaviors mengungkapkan bahwa 78 persen pria yang mengalami disfungsi seksual tidak mencari bantuan medis. 

Ciri utama disfungsi ereksi adalah sulitnya mempertahankan atau mencapai ereksi. Sementara itu, penyebabnya berkaitan dengan berbagai kondisi seperti penyakit jantung, diabetes, tekanan darah tinggi, dan masalah psikologis seperti kecemasan atau depresi. 
 

4. Varikokel

Varikokel adalah kondisi terjadinya pelebaran pembuluh darah balik (vena) di dalam kantung pelindung testis (skrotum). Varikokel umumnya dialami oleh pria dewasa sekitar 15 persen dan remaja pria sekitar 20 persen.

Gejala yang seringkali dialami penderita yakni rasa sakit seperti terpukul benda tumpul saat berdiri dan ukuran testis yang berbeda. Kondisi varikokel ini dapat menyebabkan kemandulan atau penurunan kualitas sperma pada pria. 
 

5. Penurunan libido 

Sering diabaikan, turunnya gairah seksual (libido) pada pria maupun wanita dalam jangka panjang ternyata dapat menjadi indikasi adanya penyakit seperti diabetes maupun penyakit jantung.

Hal ini karena diabetes maupun penyakit jantung dapat mempengaruhi aliran darah, termasuk ke penis atau vagina yang dapat menyebabkan berkurangnya libido. Selain itu, penurunan libido juga dapat dikaitkan dengan stress maupun depresi yang dialami oleh seseorang. 

“Mengingat beragamnya masalah kesehatan seksual yang tidak hanya terbatas pada penyakit menular seksual, maka langkah pencegahan menjadi sangat krusial," ucapnya.

Selain berkonsultasi dengan dokter apabila terdapat keluhan, penerapan gaya hidup sehat telah menjadi sebuah keharusan. Selain itu, pemeriksaan kesehatan secara rutin juga perlu dilakukan untuk menjaga kesehatan seksual. 

Baca juga: Torpedo Kambing Bisa Tingkatkan Gairah Seksual? Ini Kata Praktisi Kesehatan

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

Game Black Myth: Wukong Sudah Rilis, Suguhkan Petualangan Epik Kera Sakti

BERIKUTNYA

Game Age of Empires Mobile Bakal Dirilis Global pada 17 Oktober, Ini Bocorannya

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: