Bawa Mitologi Mesir Kuno, Numen Company Hadirkan Kisah Gelap Alam Kematian di SIPFest 2024
16 August 2024 |
22:17 WIB
Para penikmat teater boneka sepertinya siap semringah sepanjang bulan kemerdekaan. Sebab, Numen Company, sebuah grup teater boneka asal Jerman, bakal menggelar pertunjukan bertajuk Anubis di Salihara International Performing-arts Festival (SIPFest) 2024.
Pertunjukan teater Anubis akan dihelat di Galeri Salihara, Jakarta pada 17-18 Agustus 2024, atau Sabtu-Minggu, pukul 16.00 WIB. Pementasan ini merupakan bagian dari ajang 2 tahunan SIPFest yang digelar Komunitas Salihara sejak 2018. Anubis merupakan mitologi Mesir yang merujuk pada sosok dewa berkepala Jackal.
Baca juga: Momen Keseruan Jalan Bareng Genhype Series 2 di Galeri Salihara
Director sekaligus performance Numen Company, Tibo Gebert mengatakan bahwa inspirasi pertunjukan Anubis diambil dari mitologi dewa kematian, pemakaman, dan pelindung roh dalam perjalanan ke alam baka di Mesir kuno. Inspirasi tersebut datang saat ayahnya meninggal beberapa tahun silam.
"Kendati begitu, pertunjukan ini bukan dibuat sebagai ekspresi duka, melainkan sebagai refleksi perjalanan hidup saya selama ini di dunia," katanya.
Pemilihan Anubis sebagai tema cerita juga bukan sesuatu yang direncanakan. Pasalnya, momen tersebut terjadi saat tetangganya datang dengan tulang belulang jakal (anjing hutan) karena mereka tahu Tibo kerap membuat pernak-pernik teater boneka. Dari sinilah sang seniman kemudian mendapat inspirasi.
Tibo mengungkap penggarapan naskah tanpa dialog ini kurang lebih terjadi selama 2 bulan. Namun selama proses pergumulan ide tersebut dia juga sempat membuat lakon lain. Bahkan, untuk lakon Anubis, kerap ada juga perubahan artistik dari satu pertunjukan ke pertunjukan yang lain.
"Saya belajar teater boneka kurang lebih 4 tahun. Yakni 2 tahun di Jerman, dan sisanya di Prancis. Dari sinilah saya menjadikan tubuh sebagai medium utama untuk menyalurkan bahasa rupa lewat boneka, "imbuhnya.
Lantas bagaimana cara Tibo mengejawantahkan pola-pola tersebut? Dia mengungkap salah satu caranya adalah dengan merancang gerak boneka sedemikian rupa, sehingga sang dalang seolah tidak terlihat meski pada saat bersamaan juga berada di atas panggung.
"Karena tubuh manusia sangat besar dan banyak energi, maka saya harus meminimalisir energi yang dikeluarkan. Oleh karena itu tubuh saya juga harus beradaptasi pada gerakan-gerakn boneka yang ruang geraknya tidak seleluasa manusia," jelasnya.
Kurator Teater Komunitas Salihara, Hendromasto Prasetyo mengatakan, salah satu alasan mengundang Numen Company karena grup ini memiliki bentuk pementasan berbeda dibanding grup teater lain. Ihwal inilah yang menurutnya dapat memberi referensi atau jejaring bagi para penikmat, dan pegiat teater boneka di Tanah Air.
Hendro menjelaskan, alih-alih bercerita tentang hal-hal yang gembira, Anubis memang lebih banyak menggali tentang gelapnya hidup dan kematian."Mungkin kalau teater seperti ini yang menggarap orang Indonesia akan lebih seram. Dan pendekatan itu belum ada di sini. Oleh karena itu saya berharap ada anak-anak teater boneka yang nonton pertunjukan ini," katanya.
Numen Company adalah kelompok teater boneka yang berbasis di Berlin, dan dipimpin oleh Tibo Gebert sebagai direktur artistik. Grup ini dikenal karena pertunjukannya yang kaya visual dan tanpa dialog. Kelompok ini juga kerap menggabungkan seni boneka dengan elemen seni kontemporer.
Produksi mereka, seperti "Solace" dan "Anubis," banyak mengeksplorasi tema-tema mendalam seperti kesepian manusia, perjuangan bertahan hidup, dan batas antara kehidupan dan kematian. Numen Company juga sering menggunakan tari, dialog minimal, dan boneka untuk menciptakan pengalaman puitis dan asosiatif.
Editor: Fajar Sidik
Pertunjukan teater Anubis akan dihelat di Galeri Salihara, Jakarta pada 17-18 Agustus 2024, atau Sabtu-Minggu, pukul 16.00 WIB. Pementasan ini merupakan bagian dari ajang 2 tahunan SIPFest yang digelar Komunitas Salihara sejak 2018. Anubis merupakan mitologi Mesir yang merujuk pada sosok dewa berkepala Jackal.
Baca juga: Momen Keseruan Jalan Bareng Genhype Series 2 di Galeri Salihara
Director sekaligus performance Numen Company, Tibo Gebert mengatakan bahwa inspirasi pertunjukan Anubis diambil dari mitologi dewa kematian, pemakaman, dan pelindung roh dalam perjalanan ke alam baka di Mesir kuno. Inspirasi tersebut datang saat ayahnya meninggal beberapa tahun silam.
"Kendati begitu, pertunjukan ini bukan dibuat sebagai ekspresi duka, melainkan sebagai refleksi perjalanan hidup saya selama ini di dunia," katanya.
Pemilihan Anubis sebagai tema cerita juga bukan sesuatu yang direncanakan. Pasalnya, momen tersebut terjadi saat tetangganya datang dengan tulang belulang jakal (anjing hutan) karena mereka tahu Tibo kerap membuat pernak-pernik teater boneka. Dari sinilah sang seniman kemudian mendapat inspirasi.
Tibo mengungkap penggarapan naskah tanpa dialog ini kurang lebih terjadi selama 2 bulan. Namun selama proses pergumulan ide tersebut dia juga sempat membuat lakon lain. Bahkan, untuk lakon Anubis, kerap ada juga perubahan artistik dari satu pertunjukan ke pertunjukan yang lain.
"Saya belajar teater boneka kurang lebih 4 tahun. Yakni 2 tahun di Jerman, dan sisanya di Prancis. Dari sinilah saya menjadikan tubuh sebagai medium utama untuk menyalurkan bahasa rupa lewat boneka, "imbuhnya.
Lantas bagaimana cara Tibo mengejawantahkan pola-pola tersebut? Dia mengungkap salah satu caranya adalah dengan merancang gerak boneka sedemikian rupa, sehingga sang dalang seolah tidak terlihat meski pada saat bersamaan juga berada di atas panggung.
"Karena tubuh manusia sangat besar dan banyak energi, maka saya harus meminimalisir energi yang dikeluarkan. Oleh karena itu tubuh saya juga harus beradaptasi pada gerakan-gerakn boneka yang ruang geraknya tidak seleluasa manusia," jelasnya.
Tibo Gebert saat melakukan gladi resik pementasan pada Jumat (16/8/24) di Galeri salihara. (sumber gambar: Salihara/Witjak Widhi Cahya)
Hendro menjelaskan, alih-alih bercerita tentang hal-hal yang gembira, Anubis memang lebih banyak menggali tentang gelapnya hidup dan kematian."Mungkin kalau teater seperti ini yang menggarap orang Indonesia akan lebih seram. Dan pendekatan itu belum ada di sini. Oleh karena itu saya berharap ada anak-anak teater boneka yang nonton pertunjukan ini," katanya.
Numen Company adalah kelompok teater boneka yang berbasis di Berlin, dan dipimpin oleh Tibo Gebert sebagai direktur artistik. Grup ini dikenal karena pertunjukannya yang kaya visual dan tanpa dialog. Kelompok ini juga kerap menggabungkan seni boneka dengan elemen seni kontemporer.
Produksi mereka, seperti "Solace" dan "Anubis," banyak mengeksplorasi tema-tema mendalam seperti kesepian manusia, perjuangan bertahan hidup, dan batas antara kehidupan dan kematian. Numen Company juga sering menggunakan tari, dialog minimal, dan boneka untuk menciptakan pengalaman puitis dan asosiatif.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.