Pementasan akan diselenggarakan di Teater Salihara (Sumber gambar ilustrasi: pexels/ Donald Tong)

Komunitas Salihara Hadirkan Pementasan Karya Orisinal dari Kelas Akting 2022

22 November 2022   |   15:07 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Komunitas Salihara akan menyuguhkan pementasan Kelas Akting Salihara 2022 pada 25-26 November 2022 di Teater Salihara, Jakarta. Pementasan yang menghadirkan peserta kelas akting tingkat satu dan tingkat dua tersebut akan membawakan tiga lakon hasil dari kelas menulis.

Peserta tingkat dua Kelas Akting Salihara 2022 akan memainkan dua naskah hasil dari kelas menulis Lakon Salihara, yakni Tuhan, Tolong Bunuh Emak yang ditulis oleh Yessy Natalia, dan Makan Malam oleh Aziz Asthar.

Melalui kedua karya tersebut, peserta tingkat dua tersebut akan menghadirkan karakter-karakter khusus dalam lakon yang belum pernah dipentaskan dalam bentuk teater. 

Baca juga: Salihara Gelar Pementasan Surat-Surat Karna, Tampilkan Sisi Lain dari Tokoh Karna

Lakon Tuhan, Tolong Bunuh Emak bercerita tentang pegawai rendahan bernama Bekti yang sedang gundah. Uang bonus tahunan yang diterima oleh Bekti masih kurang untuk menutup kebutuhan yang harus dipenuhi.

Bekti dikejar-kejar oleh orang karena berutang, dan sang anak membutuhkan dana untuk masuk kuliah. Sementara itu, sang ibu memerlukan biaya pengobatan untuk kanker yang diderita.

Dengan berbagai persoalan yang dihadapi, Bekti menyaksikan sang tetangga mengakhiri hidup dengan bunuh diri karena terlilit utang. Pada saat yang bersamaan, sang ibu yang menderita sakit kanker meminta agar hidup berakhir demi tidak merasakan rasa sakit dan menjadi beban bagi sang anak.

Lakon Tuhan, Tolong Bunuh Emak mendapatkan arahan dari Rukman Rosadi yang akan menjadi suradara. Adapun, pemain dalam lakon ini antara lain Anton E. Girgis, Ranggih Wukiranuttama (pemain tamu), Rezky Dwimarsya, Tisha Hudaya Winny Diyah Triswandhani.

Sementara itu, lakon Makan Malam bercerita tentang Gadis yang berulang tahun ke-80, dan mengadakan makan malam bersama dengan empat orang anak bernama Ruben, Nora, Wina, dan Fajar.

Makan malam yang seharusnya menjadi momen menyenangkan karena merupakan peringatan hari ulang tahun berubah menjadi meja yang menegangkan lantaran setiap anak bercerita tentang masalah yang dimiliki.

Sementara itu, perbedaan pendapat antara Wina dan Gadis tentang meja tua di ruang makan pun menambah ketegangan yang ada. Wina ingin meja itu diganti dengan yang baru, sedangkan Gadis enggan menggantinya.

Alasan Gadis adalah karena meja itu sudah menemani keluarga sejak 1960an. Satu per satu sang anak pun bercerita tentang kenangan yang dimiliki bersama dengan meja tua itu. Rukman Rosadi juga akan menjadi sutradara dalam lakon yang berdurasi 45 menit ini. Para pemain lakon ini adalah Andhika Prabowo, Fransisca Desy Aryani, Marsha Habib, Rizal Iwan, dan Winny Diyah Triswandhani.

Sementara itu, tingkat satu Kelas Akting Salihara 2022 akan membawakan lakon Kota Teka-Teki yang ditulis oleh Rukman Rosadi. Lakon ini bercerita tentang  garis-garis yang membingkai perjalanan hidup setiap manusia. Garis yang pada satu langkah perhentian kadang membawa pada keterasingan yang penuh teka-teki.

Garis-garis itu merupa kotak persembunyian yang mempertemukan aku dan ‘aku’ di mana tidak ada lagi celah keluar dari diri sendiri. Di sana, kerap muncul dialog-dialog tanpa bunyi yang kadang sesak dengan tanda baca.

Untuk diketahui, kelas Akting Salihara merupakan program reguler yang terelenggara setiap tahun; kelas dibagi dalam Tingkat 1 dan Tingkat 2. Dalam program ini, peserta akan mendalami metode keaktoran menggunakan Sistem Stanislavski selama 3 bulan.

Kelas ini bisa diikuti oleh siapa saja yang tertarik untuk menyelami seni peran tanpa menimbang latar belakang keaktoran setiap peserta. Pada akhir kelas, para peserta harus mempresentasikan hasil latihan mereka dalam bentuk sebuah pementasan.

Kurator Teater Komunitas Salihara, Hendromasto Prasetyo, mengatakan bahwa tujuan utama dari program Kelas Akting ini adalah mendistribusikan pengetahuan kepada mereka yang tertarik mendalami seni peran.

Menurutnya, hasil pelatihan ini dapat diimplementasikan sesuai kebutuhan setiap peserta dalam kehidupan sehari-hari. Dia percaya bahwa seni peran tidak hanya berguna bagi aktor di panggung atau di depan kamera. Namun, juga berguna untuk kehidupan sehari-hari.

“Bagaimana seni peran dapat dipahami semua orang tanpa peduli latar belakangnya. Jadi hadirnya kelas ini adalah untuk mereka bisa mendalami dan mengimplementasikannya sesuai dengan kebutuhan masing-masing,” katanya dalam rilis yang diterima Hypeabis.id

Baca juga: Arcolabs & Komunitas Salihara Bakal Mengadakan Pameran Interaktif Seni Media Baru Age of Consent

Kelas ini dilatih langsung oleh Rukman Rosadi, yakni pengajar seni peran di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. Bersama Saturday Acting Club (SAC), dia menjelajahi panggung-panggung teater di dalam dan luar Indonesia.

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Island hingga Trolley, Intip Drama Korea yang Akan Tayang Desember 2022

BERIKUTNYA

Mengenal Sejarah Musik Rap & Perkembangannya di Indonesia

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: