7 Baju Adat Jokowi di Sidang Tahunan MPR, Sampaikan Pidato Terakhir Pakai Beskap Betawi
Ya, selama dua periode atau 10 tahun masa kepemimpinannya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) terbilang konsisten untuk tampil menggunakan baju adat ketika datang menghadiri Pidato Kenegaraan dan Nota Keuangan di Gedung DPR, Jakarta.
Dimulai pada 2017, Jokowi mencetuskan tradisi mengenakan baju adat untuk kegiatan kenegaraan ini, berlaku untuk para menteri atau pejabat lainnya yang hadir.
Baca juga: Mengenal Baju Adat Ageman Songkok Singkepan Ageng, Busana Raja yang dikenakan Presiden Jokowi
Lantas seperti apa sejarah baju adat dalam sidang tahunan MPR yang dipakai Jokowi selama masa kepemimpinannya? Simak ulasannya di bawah ini yuk, Genhype.
1. Baju Adat Suku Bugis (2017)
Presiden Jokowi pertama kalinya memulai kebiasaan untuk mengenakan pakaian adat dalam Sidang Tahunan MPR pada 2017 silam. Dia tampil kontras mengenakan busana tradisional pria suku Bugis.Dia menggunakan jas hitam yang dipadukan songkok Bugis berwarna keemasan dan sarung songket bernuansa oranye dan merah marun. Seakan bertukar budaya, baju adat yang dikenakan Jokowi merepresentasikan asal wakilnya kala itu, Jusuf Kalla (JK) yang dikenal sebagai keturunan Bugis.
Sementara itu, JK memakai baju adat pria Jawa berupa beskap, lengkap dengan blangkon dan kain batik. Busana ini mewakili Jokowi yang merupakan pria asal Surakarta.
2. Baju Adat Suku Sasak (2019)
Sempat absen pada 2018, Jokowi kembali tampil mengenakan baju adat yakni dari suku Sasak, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada pidato kenegaraannya di DPR, 16 Agustus 2019. Dia tampil ciamik memakai pegon berwarna cokelat susu, yang dianggap sebagai lambang keagungan dan kesopanan bagi Suku Sasak.
Pegon merupakan pakaian mirip jas, hasil akulturasi dan pengaruh dari tradisi Jawa serta jas Eropa. Jokowi melengkapinya dengan ikat kepala bernama sapuq atau sapuk, yang corak dan warnanya senada dengan songket hitam keemasan sebagai bawahannya.
3. Baju Adat Sabu Raijua (2020)
Saya menghadiri Sidang Tahunan MPR RI Tahun 2020 di Gedung di Senayan, pagi ini, dan menyampaikan Pidato Kenegaraan dalam rangka HUT ke-75 Kemerdekaan RI.
— Joko Widodo (@jokowi) August 14, 2020
Tahukah Anda, dari daerah mana gerangan busana adat yang saya kenakan ini? pic.twitter.com/uFopZ8Tw9A
Jokowi menggunakan baju adat asal Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabu Raijua pada Sidang Tahunan MPR 2020. Busana ini terdiri dari kemeja hitam lengan panjang dan sarung. Dilengkapi kain selempang menyilang pada bercorak bunga emas pada bagian emas dan ikat kepala dengan corak serupa.
Baju emas bermotif bunga yang dipakai Jokowi biasa digunakan untuk penyambutan para kepala adat atau tokoh besar. Motif bunga menandakan bahwa setiap manusia saling membutuhkan dan harus bersatu untuk mencapai sebuah ketentraman.
Sementara sarungnya disebut Hi'gi Worapi yang umumnya berwarna hitam, putih atau kuning, dan merah. Tak ketinggalan ada juga aksesori kalung yang disebut Wonahi'da dan kalung emas atau rate mela. Kalung ini memiliki makna bahwa setiap insan memiliki harga diri dan patut dihargai dan dihormati.
Jokowi juga menggunakan ikat pinggang emas yang artinya manusia harus memiliki hati yang bersih. Semakin lengkap dengan ikat kepala yang disebut Kewahu Kattu sebagai lambang kejayaan.
4. Baju Adat Suku Baduy (2021)
Pagi ini, saya datang ke Senayan, menghadiri Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPD RI dan DPR RI, untuk menyampaikan Pidato Kenegaraan 16 Agustus 2021. pic.twitter.com/uAFnKaolcg
— Joko Widodo (@jokowi) August 16, 2021
Tampil lebih sederhana, Presiden Jokowi memakai baju adat dari suku Baduy pada Sidang Tahunan MPR 2021. Bernama Jamang Hideung Kancing Batok, busana ini terdiri dari telekung, baju kutung, dan tas selempang.
Telekung adalah ikat kepala khas suku Baduy, kadang disebut koncer atau roma. Sementara itu, Kutung merupakan baju berlengan panjang tanpa kerah yang terkadang disebut jamang sangsang. Jokowi tepatnya memakai Kutung berwarna hitam yang biasa dipakai suku Baduy Luar, lengkap dengan konser berwarna biru, tas koja, dan sndal bertali.
5. Baju Adat Paksian (2022)
Presiden @jokowi beserta Ibu Iriana tiba di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Selasa (16/08/2022). Presiden tampak mengenakan busana adat daerah baju Paksian asal Provinsi Bangka Belitung.#PotretKabinet #PidatoPresiden2022
— Sekretariat Kabinet (@setkabgoid) August 16, 2022
Foto: BPMI Setpres pic.twitter.com/zxkyRpbRrp
Presiden Joko Widodo menampilkan pakaian adat Paksian dari Bangka Belitung pada Sidang Tahunan MPR 2022. Cerah dengan warna hijau tosca, baju adat ini berupa jubah panjang dengan ornamen motif Pucuk Rebung. Jubah panjang tersebut dipadukan dengan celana panjang, selempang, dan kain tenun.
Tak ketinggalan penutup kepala atau sorban yang disematkan sungkon. Baju adat Paksian sejatinya merupakan busana pengantin dari Kota Pangkalpinang.
6. Baju Adat Tanimbar (2023)
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato kenegaraan dalam Sidang MPR Tahun 2023 di Jakarta, Rabu (16/8/2023). (Sumber foto: JIBI/Hypeabis.id/Himawan L Nugraha)
Pakaian adat Tanimbar yang dikenakan Presiden Jokowi memiliki makna mendalam dengan motif alami dan warna beragam. Penutup kepala Suar Bebeb Ulu dan Somalai, dihiasi bulu cendrawasih, melambangkan kebesaran raja dan perlindungan. Salempang (skawi) melambangkan tanggung jawab pemimpin terhadap rakyatnya.
7. Beskap Betawi (2024)
Presiden Joko Widodo tiba di kompleks parlemen. (Sumber foto: X/Sekretariat Kabinet)
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.