Jasa Servis Motor Bikin Gen-Z Cuan, Begini Caranya
15 August 2024 |
16:22 WIB
Saat ini, kendaraan bermotor roda dua telah menjadi pilihan utama untuk alat transportasi sehari-hari banyak masyarakat Indonesia, baik di kota maupun desa. Kemudahan penggunaan dan kemampuan bermanuver yang tinggi membuat kendaraan roda dua ini sangat populer di Tanah Air.
Menurut data yang dirilis dari Korps Lalu Lintas Kepolisian Republik Indonesia (Korlantas Polri) mengungkapkan bahwa pada Februari 2023 lalu, jumlah kendaraan bermotor di Indonesia mencapai 153.400.392 unit. Dari jumlah tersebut, 147.153.603 unit merupakan kendaraan pribadi, dengan 127.976.339 unit di antaranya adalah sepeda motor, yang menyumbang sekitar 87 persen dari total kendaraan pribadi.
Kenaikan jumlah kendaraan bermotor ini membuka peluang bisnis yang menarik, terutama dalam sektor bengkel motor. Salah satu contohnya adalah Muhammad Faris Firdaus (21), pria asal Tangerang Selatan yang saat ini juga tengah menempuh pendidikan Teknik Mesin di Universitas Pamulang.
Baca Juga: Begini Prosedur Konversi Motor Listrik di Bengkel Biar Dapat Insentif
Faris memulai bisnis bengkel motor rumahan sejak duduk di bangku kelas 11 SMA dan berhasil mengembangkan usahanya menjadi salah satu bengkel motor yang cukup sukses di Pamulang.
Faris memulai usaha bengkel motor pada tahun 2018 bersama ayahnya. “Sebelum pandemi Covid-19 pada 2020, saya sudah memulai bengkel kecil-kecilan setelah pulang sekolah. Sekarang, usaha ini sudah berkembang pesat,” ungkap Faris saat ditemui di bengkelnya.
Ia menjelaskan bahwa keinginan untuk membuka bengkel ini berawal dari keinginan mencari pendapatan tambahan serta rencana pensiun, mengingat hobi ayahnya di bidang otomotif.
Dengan latar belakang pendidikan teknik mesin dari SMK Negeri 1 Tangerang Selatan dan saat ini melanjutkan studi di Universitas Pamulang, Faris merasa lebih siap untuk mengelola dan mengembangkan usahanya. Namun, dia juga menghadapi tantangan, seperti keterbatasan alat yang sering menimbulkan keluhan dari pelanggan.
Di bengkel rumahannya, Faris menawarkan layanan servis harian seperti servis injeksi dan karburator, serta modifikasi seperti boreup, porting, dan remap ECU. Faris juga merencanakan untuk menambah layanan restorasi motor di masa depan. Untuk promosi, dia memanfaatkan media sosial, khususnya Instagram, meskipun ia jarang memposting promosi di akun @hgrt_voll2.
Saat ini, Faris berhasil meraih omset bulanan sebesar Rp13 juta, dengan laba bersih sekitar Rp6 juta setelah dikurangi biaya perawatan alat dan gaji karyawan.
Di sisi lain, Naufal Farras Ilyas (19), yang juga mengelola usaha servis motor, mengambil pendekatan berbeda dengan hanya menerima panggilan untuk layanan servis motor. Memulai usahanya sejak kelas 10 SMA, Naufal terinspirasi oleh kakaknya yang sering melakukan servis motor di rumah.
Berbekal tekad dan keinginan yang kuat, Naufal kini telah berhasil menarik perhatian banyak pelanggan. Saat ini, jasa servis motor yang ditawarkannya sering kali disewa oleh pelanggan yang membutuhkan. Menurut Naufal, selain keterampilan dan ketekunan, kejujuran adalah faktor penting agar pelanggan mau kembali menggunakan jasanya.
Dia menambahkan, "Kejujuran sangat penting dalam bisnis ini. Saat ini, banyak orang memiliki stigma negatif terhadap bengkel, seringkali menganggapnya licik. Oleh karena itu, saya berusaha menjaga kepercayaan pelanggan dengan memberikan layanan yang jujur dan transparan."
Saat ini, Naufal meraih omset sebesar Rp1,5 juta per bulan, yang merupakan laba bersih karena ia tidak memiliki karyawan. Naufal fokus pada layanan servis harian dan berkomitmen menjaga kepercayaan pelanggan dengan memberikan layanan yang terpercaya.
Baca Juga: Makin Bergeliat, Begini Potensi Usaha Bisnis Bengkel Mobil di Indonesia
Editor: M. Taufikul Basari
Menurut data yang dirilis dari Korps Lalu Lintas Kepolisian Republik Indonesia (Korlantas Polri) mengungkapkan bahwa pada Februari 2023 lalu, jumlah kendaraan bermotor di Indonesia mencapai 153.400.392 unit. Dari jumlah tersebut, 147.153.603 unit merupakan kendaraan pribadi, dengan 127.976.339 unit di antaranya adalah sepeda motor, yang menyumbang sekitar 87 persen dari total kendaraan pribadi.
Kenaikan jumlah kendaraan bermotor ini membuka peluang bisnis yang menarik, terutama dalam sektor bengkel motor. Salah satu contohnya adalah Muhammad Faris Firdaus (21), pria asal Tangerang Selatan yang saat ini juga tengah menempuh pendidikan Teknik Mesin di Universitas Pamulang.
Baca Juga: Begini Prosedur Konversi Motor Listrik di Bengkel Biar Dapat Insentif
Faris memulai bisnis bengkel motor rumahan sejak duduk di bangku kelas 11 SMA dan berhasil mengembangkan usahanya menjadi salah satu bengkel motor yang cukup sukses di Pamulang.
Faris memulai usaha bengkel motor pada tahun 2018 bersama ayahnya. “Sebelum pandemi Covid-19 pada 2020, saya sudah memulai bengkel kecil-kecilan setelah pulang sekolah. Sekarang, usaha ini sudah berkembang pesat,” ungkap Faris saat ditemui di bengkelnya.
Ia menjelaskan bahwa keinginan untuk membuka bengkel ini berawal dari keinginan mencari pendapatan tambahan serta rencana pensiun, mengingat hobi ayahnya di bidang otomotif.
Dengan latar belakang pendidikan teknik mesin dari SMK Negeri 1 Tangerang Selatan dan saat ini melanjutkan studi di Universitas Pamulang, Faris merasa lebih siap untuk mengelola dan mengembangkan usahanya. Namun, dia juga menghadapi tantangan, seperti keterbatasan alat yang sering menimbulkan keluhan dari pelanggan.
Di bengkel rumahannya, Faris menawarkan layanan servis harian seperti servis injeksi dan karburator, serta modifikasi seperti boreup, porting, dan remap ECU. Faris juga merencanakan untuk menambah layanan restorasi motor di masa depan. Untuk promosi, dia memanfaatkan media sosial, khususnya Instagram, meskipun ia jarang memposting promosi di akun @hgrt_voll2.
Saat ini, Faris berhasil meraih omset bulanan sebesar Rp13 juta, dengan laba bersih sekitar Rp6 juta setelah dikurangi biaya perawatan alat dan gaji karyawan.
Di sisi lain, Naufal Farras Ilyas (19), yang juga mengelola usaha servis motor, mengambil pendekatan berbeda dengan hanya menerima panggilan untuk layanan servis motor. Memulai usahanya sejak kelas 10 SMA, Naufal terinspirasi oleh kakaknya yang sering melakukan servis motor di rumah.
Berbekal tekad dan keinginan yang kuat, Naufal kini telah berhasil menarik perhatian banyak pelanggan. Saat ini, jasa servis motor yang ditawarkannya sering kali disewa oleh pelanggan yang membutuhkan. Menurut Naufal, selain keterampilan dan ketekunan, kejujuran adalah faktor penting agar pelanggan mau kembali menggunakan jasanya.
Dia menambahkan, "Kejujuran sangat penting dalam bisnis ini. Saat ini, banyak orang memiliki stigma negatif terhadap bengkel, seringkali menganggapnya licik. Oleh karena itu, saya berusaha menjaga kepercayaan pelanggan dengan memberikan layanan yang jujur dan transparan."
Saat ini, Naufal meraih omset sebesar Rp1,5 juta per bulan, yang merupakan laba bersih karena ia tidak memiliki karyawan. Naufal fokus pada layanan servis harian dan berkomitmen menjaga kepercayaan pelanggan dengan memberikan layanan yang terpercaya.
Baca Juga: Makin Bergeliat, Begini Potensi Usaha Bisnis Bengkel Mobil di Indonesia
Editor: M. Taufikul Basari
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.