Eksplorasi Wastra pada Busana Modest di MUFFEST+, KaLLoLo sampai Rumah Songket Adis
14 August 2024 |
20:34 WIB
Eksplorasi wastra nusantara kembali diperlihatkan pada pekan mode Muslim Fashion Festival atau MUFFEST+ 2024 yang dihelat 8-11 Agustus di Istora Senayan Jakarta. Pada gelarannya yang kesembilan, tema yang diusung adalah Flying to the Global Market dengan harapan bisa membawa modest feyen lokal ke kancah internasional
Adapun MUFFEST+ merupakan ajang menuju Indonesia Internasional Modest Fashion Festival (IN2MF) yang akan dihelat 30 Oktober-4 November 2024 mendatang. Pekan mode ini diinisiasi oleh Indonesian Fashion Chamber (IFC) bersinergi dengan Bank Indonesia dan Gemalindo Kreasi Indonesia
MUFFEST+ konsisten menghadirkan keragaman gaya modest fashion mulai dari street wear, urban dan kontemporer style, evening wear, hingga syar’i dengan mengeksplorasi penggunaan wastra nusantara dan konsep sustainable atau keberlanjutan.
Baca juga: MUFFEST+ 2024 Gandeng 175 Jenama Lokal Menuju Pasar Global Modest Fashion
Bank Indonesia menampilkan koleksi modest fashion dengan menggunakan keragaman wastra unggulan dari sejumlah daerah di Indonesia. Karya tersebut merupakan hasil kolaborasi antara desainer dan UMKM sektor fesyen dengan Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia dan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda).
Nah Genhype, berikut adalah koleksi modest fesyen berbalut wastra nusantara yang ditampilkan di MUFFEST+.
Koleksi KaLLoLo by ARIE RICH merupakan persembahan KPw Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan. Jenama ini memperkenalkan delapan look koleksi busana pria yang terdiri dari kemeja etnik, perpaduan sempurna antara gaya modern dan keindahan tradisional.
Selain itu juga fokus pada penggunaan kain tradisional, Kain Sarita dan Motif Paramba khas Tana Toraja, Sulawesi Selatan yang tidak hanya mempercantik tampilan kemeja, tetapi juga menjadi representasi dari keindahan budaya Indonesia.
Koleksi SANET merupakan karya desainer Sanet Sabintang berkolaborasi dengan KPw Bank Indonesia Jember. Ide desainnya terinspirasi dari gunung tertinggi di kota Madinah yang paling dicintai oleh Nabi Muhammad SAW. Gunung ini juga menjadi bukti nyata perjuangan Rasullulah dan para pahlawan uhud dalam memperjuangkan keimanannya, serta kesetiaannya pada Allah SWT.
Desainer menuangkan kisah tersebut pada koleksi busananya, berupa delapan look busana wanita yang terdiri dari celana longgar dan hem longgar yang easy to wear. Materialnya menggunakan bahan katun, linen, dan viscose dngan sedikit sentuhan detail batik atau pacthwork yang menggambarkan relief jabal Uhud. Warna-warnanya didominasi oleh hitam, abu muda, dan broken white.
Salsabilaocaa merupakan persembahan KPw Bank Indonesia Provinsi Aceh. Mengusung tema Dara KoetaRadja, koleksi ini terinspirasi dari kearifan lokal budaya di Aceh. Mengusung konsep ready to wear deluxe dengan gaya modern kontemporer berbalut wastra Batik Pinto Atjeh dan bordir khas Aceh.
Koleksi ini terinspirasi dari pukat atau jaring untuk menangkap ikan dan tarek pukat atau tradisi menarik jala yang sering dilakukan oleh masyarakat Aceh pesisir saat menangkap ikan di laut. Kegiatan ini dimaknai sebagai implementasi sikap gotong-royong dan semangat kebersamaan.
Jenama ini juga menerapkan konsep zero waste yang sejalan dengan prinsip sustainable fashion, melalui teknik pola dan potong bahan yang tidak menghasilkan sisa bahan menjadi limbah. Selain itu juga penggunaan material ramah lingkungan, seperti katun dan rayon yang terdiri dari blouse, outer, celana, dan rok dan didominasi oleh warna netral.
KAYO by Fey Kayo merupakan persembahan KPw Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta. Koleksi ini menampilkan delapan look, berjudul SIRABUANG. Memperlihatkan motif rumah adat tradisional Sumatra Barat, sirah yang artinya sirih dan pucuk rabuang atau rebung.
Koleksi ini mengeksplorasi Tenun Silungkang dengan sentuhan budaya modern dengan berbagai motif dan warna menarik, mengusung style yang exotic casual dan look eclectic. Pada pengerjaannya menggunakan teknik laser cut motif khas minangkabau modular sebagai simbol persatuan masyarakat minang untuk tidak lupa tanah pulang.
Koleksi Sirabuang memiliki siluet A, Y dan X dengan potongan dekonstruktif dan layering dengan detail batik lasercut modular bermotif sirih dan pucuk rebung. Cutting asimetris yang menarik membuat koleksi ini mudah di mix and match dan timeless sesuai dengan gaya personal.
Adis Karim by Rumah Songket Adis merupakan persembahan KPw Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan. Koleksi ini terdiri dari delapan looks. Mengkombinasikan tenun songket Palembang yang di tenun khusus dengan motif rebung dan umpak pada manterial bahan tenun doby motif Palembangan dan mix motif ethnic printing.
Terinspirasi dari gaya vintage Kerajaan di Eropa seperti Roma Italia yang disinergikan dengan warisan budaya sumatera selatan Kerajaan Sriwijaya dengan tetap mengusung tema modest wear. Karya ini menghasilkan suatu keseimbangan antara luxury, elegance dalam modest ready to wear.
Koleksinya terditi dari dress dan Inner, atasan, bawahan, dan hijab. Penggunaan beads yang dipadukan dengan aksesoris gold plated ukiran motif palembang seperti bros, headpiece dan belt menambah kesan vintage yang glamorous.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Adapun MUFFEST+ merupakan ajang menuju Indonesia Internasional Modest Fashion Festival (IN2MF) yang akan dihelat 30 Oktober-4 November 2024 mendatang. Pekan mode ini diinisiasi oleh Indonesian Fashion Chamber (IFC) bersinergi dengan Bank Indonesia dan Gemalindo Kreasi Indonesia
MUFFEST+ konsisten menghadirkan keragaman gaya modest fashion mulai dari street wear, urban dan kontemporer style, evening wear, hingga syar’i dengan mengeksplorasi penggunaan wastra nusantara dan konsep sustainable atau keberlanjutan.
Baca juga: MUFFEST+ 2024 Gandeng 175 Jenama Lokal Menuju Pasar Global Modest Fashion
Bank Indonesia menampilkan koleksi modest fashion dengan menggunakan keragaman wastra unggulan dari sejumlah daerah di Indonesia. Karya tersebut merupakan hasil kolaborasi antara desainer dan UMKM sektor fesyen dengan Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia dan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda).
Nah Genhype, berikut adalah koleksi modest fesyen berbalut wastra nusantara yang ditampilkan di MUFFEST+.
1. KaLLoLo by ARIE RICH
Koleksi KaLLoLo by ARIE RICH. (sumber foto: MUFFEST+)
Selain itu juga fokus pada penggunaan kain tradisional, Kain Sarita dan Motif Paramba khas Tana Toraja, Sulawesi Selatan yang tidak hanya mempercantik tampilan kemeja, tetapi juga menjadi representasi dari keindahan budaya Indonesia.
2. SANET
SANET (Sumber Foto: MUFFEST+)
Desainer menuangkan kisah tersebut pada koleksi busananya, berupa delapan look busana wanita yang terdiri dari celana longgar dan hem longgar yang easy to wear. Materialnya menggunakan bahan katun, linen, dan viscose dngan sedikit sentuhan detail batik atau pacthwork yang menggambarkan relief jabal Uhud. Warna-warnanya didominasi oleh hitam, abu muda, dan broken white.
3. Salsabilaocaa
Salsabilaocaa (Sumber Foto: MUFFEST+)
Salsabilaocaa merupakan persembahan KPw Bank Indonesia Provinsi Aceh. Mengusung tema Dara KoetaRadja, koleksi ini terinspirasi dari kearifan lokal budaya di Aceh. Mengusung konsep ready to wear deluxe dengan gaya modern kontemporer berbalut wastra Batik Pinto Atjeh dan bordir khas Aceh.
Koleksi ini terinspirasi dari pukat atau jaring untuk menangkap ikan dan tarek pukat atau tradisi menarik jala yang sering dilakukan oleh masyarakat Aceh pesisir saat menangkap ikan di laut. Kegiatan ini dimaknai sebagai implementasi sikap gotong-royong dan semangat kebersamaan.
Jenama ini juga menerapkan konsep zero waste yang sejalan dengan prinsip sustainable fashion, melalui teknik pola dan potong bahan yang tidak menghasilkan sisa bahan menjadi limbah. Selain itu juga penggunaan material ramah lingkungan, seperti katun dan rayon yang terdiri dari blouse, outer, celana, dan rok dan didominasi oleh warna netral.
4. KAYO by Fey Kayo
KAYO by Fey Kayo (Sumber Foto: MUFFEST+)
KAYO by Fey Kayo merupakan persembahan KPw Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta. Koleksi ini menampilkan delapan look, berjudul SIRABUANG. Memperlihatkan motif rumah adat tradisional Sumatra Barat, sirah yang artinya sirih dan pucuk rabuang atau rebung.
Koleksi ini mengeksplorasi Tenun Silungkang dengan sentuhan budaya modern dengan berbagai motif dan warna menarik, mengusung style yang exotic casual dan look eclectic. Pada pengerjaannya menggunakan teknik laser cut motif khas minangkabau modular sebagai simbol persatuan masyarakat minang untuk tidak lupa tanah pulang.
Koleksi Sirabuang memiliki siluet A, Y dan X dengan potongan dekonstruktif dan layering dengan detail batik lasercut modular bermotif sirih dan pucuk rebung. Cutting asimetris yang menarik membuat koleksi ini mudah di mix and match dan timeless sesuai dengan gaya personal.
5. Adis Karim by Rumah Songket Adis
Adis Karim by Rumah Songket Adis (Sumber Foto: MUFFEST+
Terinspirasi dari gaya vintage Kerajaan di Eropa seperti Roma Italia yang disinergikan dengan warisan budaya sumatera selatan Kerajaan Sriwijaya dengan tetap mengusung tema modest wear. Karya ini menghasilkan suatu keseimbangan antara luxury, elegance dalam modest ready to wear.
Koleksinya terditi dari dress dan Inner, atasan, bawahan, dan hijab. Penggunaan beads yang dipadukan dengan aksesoris gold plated ukiran motif palembang seperti bros, headpiece dan belt menambah kesan vintage yang glamorous.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.