Dari Kiri: Peter Hobbins, Head of Knowledge di Museum Maritim Nasional Australia, Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams , dan Kepala Biro Kerjasama Daerah DKI Jakarta, Marulina Dewi saat tour pameran Two Nations: A Friendship is Born (sumber gambar: Hypeabis.id/Himawan L Nugraha)

Catatan Hubungan Diplomatik Indonesia-Australia dalam Pameran Two Nations: A Friendship is Born

13 August 2024   |   18:51 WIB
Image
Prasetyo Agung Ginanjar Jurnalis Hypeabis.id

Ada yang berbeda di ruang serbaguna Ir. H. Juanda Museum Bahari, Jakarta. Sebab saat memasuki ruang bertembok rustic beratap kayu itu pengunjung akan disambut dengan berbagai arsip yang merefleksikan hubungan diplomatik Australia-Indonesia yang kini telah berusia 75 tahun, dalam pameran Two Nations: A Friendship is Born.

Di pintu masuk sebelah kiri misalnya, Genhype akan bersitatap dengan kapal S Moreton Bay, yang disewa oleh Belanda pada pada dekade 1940-an akibat terkena dampak Larangan Hitam. Ini merupakan salah satu bentuk boikot para buruh kapal di Australia untuk mendukung kemerdekaan Indonesia.

Baca juga: Rayakan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Australia-Indonesia Buat Mural di Taman Ismail Marzuki

Kala itu, ratusan kapal Belanda yang membawa amunisi atau bahan-bahan lain untuk melawan pemerintah Indonesia diembargo di Pelabuhan Australia. Bahkan, salah satu renik tentang kondisi ini juga berhasil direkam oleh sineas Joris Ivens pada 1946, dalam film berjudul Indonesia Calling.

Joris Ivens merupakan Komisaris Film untuk pemerintah Hindia belanda yang mengundurkan diri dari jabatannya sebagai bentuk protes atas kebijakan Belanda. Setelah ke Australia, dia didekati oleh pejuang Indonesia dan simpatisan Australia untuk membuat film dokumenter tentang pelaut India, di atas Patras. 
 

Pengunjung mengamati salah satu karya dalam pameran Two Nations: A Friendship is Born di Museum Bahari Jakarta (sumber gambar:

Pengunjung mengamati salah satu karya dalam pameran Two Nations: A Friendship is Born di Museum Bahari Jakarta (sumber gambar: Hypeabis.id/Himawan L Nugraha)


Beranjak ke partisi lain, Genhype juga akan melihat sketsa-sketsa suasana perang yang dilukis oleh seniman dan kartunis Australia, Tony Rafty. Rafty adalah seniman sekaligus jurnalis yang meliput Perang Dunia II untuk Angkatan darat Australia di Nugini. Kala itu dia juga sempat ditugaskan ke Kalimantan dan Singapura.

Syahdan, dia ditugaskan untuk meliput perang kemerdekaan Indonesia hingga akhirnya bersahabat dengan Presiden Sukarno. Selama bertugas di Tanah Air, Rafty berhasil membuat ratusan sketsa yang kini menjadi koleksi National Library of Australia (NLA), Australia War Memorial, dan Imperial War Museum, di London.

Salah satu sketsanya yang menarik berjudul Pertempuran Jalanan di Surabaya, (tinta merah, dimensi tidak diketahui) yang kini menjadi koleksi NLA. Laiknya lukisan perang, sketsa ini secara umum menggambarkan bagaimana anak kecill dan masyarakat sipil yang selalu menjadi korban utama pertentangan atau konflik antar negara. Yaitu, dengan terpaksa mengungsi.

Karya ini menggambarkan suasana jalanan di Surabaya, yang dipenuhi tentara dan warga yang pergi meninggalkan rumah mereka untuk pergi ke tempat aman. Di balik porak-porandanya rumah berlatar asap membumbung, ada adegan anak kecil yang digendong sang ibu, dan lainnya merengek di gandengan tangan.


Dukungan Kuat

Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams saat pembukaan pameran mengatakan, ekshibisi Two Nations: A Friendship is Born ingin menceritakan kisah dukungan kuat dari Australia untuk Indonesia selama perjuangan kemerdekaan. Refleksi itu dapat dilihat dari foto, surat, siaran berita, dan kenangan lain dari warga Australia dan Indonesia yang saat itu bekerjasama.

Menurut Penny, tidak lama setelah Indonesia memproklamirkan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, Australia menjadi negara asing pertama yang mengirimkan misi diplomatik untuk bertemu Presiden Sukarno. Negeri Kanguru ini kemudian dipilih oleh Indonesia sebagai perwakilannya dalam negosiasi PBB, yang akhirnya membuahkan kemerdekaan.

"Ini merupakan pameran yang istimewa karena menceritakan periode sejarah antara Indonesia-Australia. Dari sudut pandang geografi kita juga bertetangga. Saya berharap ke depannya kita juga bisa menjalin hubungan lebih dari itu," katanya.
 

aaj

Peter Hobbins, Head of Knowledge di Museum Maritim Nasional Australia, Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams , dan Kepala Biro Kerjasama Daerah DKI Jakarta, Marulina Dewi  saat tour pameran Two Nations: A Friendship is Born (sumber gambar: Hypeabis.id/Himawan L Nugraha)


Selaras, Kepala Biro Kerjasama Daerah DKI Jakarta, Marulina Dewi mengatakan narasi-narasi yang dihadirkan dalam pameran ini sangat pas dengan momen hari ulang tahun kemerdekaan ke-79 Indonesia. Pemilihan Museum Bahari sebagai lokasi pameran juga agar masyarakat datang ke museum untuk kembali melihat sejarah dari masa lalu.

"Museum ini kan salah satu di mata global yang sangat unik. Di Jakarta, kita juga punya banyak museum dengan potensi yang luar biasa untuk mengenalkan heritage tourism pada dunia global, dan ada hubungan juga dengan Museum Maritim Nasional di Australia yang berkolaborasi dengan kami," katanya.

Selain pameran, bentuk refleksi hubungan diplomatik ini juga akan dopantik dengan diskusi bersama Peter Hobbins, Head of Knowledge di Museum Maritim Nasional di Australia, dan pakar Black Armada. Nantinya, Hobbins akan mengadakan masterclass bersama staf dari berbagai museum di Indonesia.

"Ini merupakan kehormatan bagi saya untuk ikut terlibat dalam pameran dan diskusi. Ada banyak inspirasi yang bisa direalisasikan antar kedua negara, karena merefleksikan bentuk nasionalisme dan upaya melawan penjajahan," katanya.

Bagi kalian  yang ingin melihat pameran ini dapat mengunjungi Menara Syahbandar, Museum Bahari Jakarta pada 15 Agustus sampai 1 September 2024. Selain di Jakarta, seteleng sejarah ini juga diadakan di Makassar, Surabaya, dan Yogyakarta.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

6 Kiat Sehat Untuk Merdeka dari Penyakit Pernapasan

BERIKUTNYA

Bang Yedam Comeback dengan Mini Album Kedua Good Vibes

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: