Ilustrasi panggung konser musik (Sumber gambar: Unsplash/ Yvette de Wit)

Vokalis The Changcuters Ambruk saat Manggung, Cek Cara Pertolongan Pertama Orang Pingsan

12 August 2024   |   21:20 WIB
Image
Chelsea Venda Jurnalis Hypeabis.id

Vokalis band The Changcuters, Mohammad Tria Ramadhani, tiba-tiba pingsan saat tampil di panggung The Sound Project 2024 yang digelar di Ancol, Jakarta Utara, pada Sabtu (10/8/2024). Insiden ini membuat pelantun lagu "Hijrah ke London" itu mesti menghentikan penampilannya. 

Berdasarkan rekaman video yang viral di media sosial, Tria diketahui baru menampilkan dua lagu usai naik panggung pada hari kedua pelaksanaan festival musik tersebut. Namun, saat lagu "Gila-gilaan" dinyanyikan, Tria tampak menepikan diri. Dia mundur ke belakang, dekat posisi Erick sang drummer, dan terlihat mengambil botol minum.

Di saat bersamaan, Qibil dan Alda mengambil alih panggung dengan unjuk gigi di hadapan penonton. Konser benar-benar masih berjalan normal. Hingga akhirnya, terlihat Tria tersungkur. Para personel kemudian mulai memanggil kru untuk masuk dan mendekati Tria. 

Baca juga: Jangan Asal, Begini Cara Pertolongan Pertama Korban Luka Bakar

Tria kemudian dibawa oleh kru ke luar panggung. Penampilan The Changcuters pun dihentikan. Tak lama kemudian, Qibil bersama personel lain masuk ke panggung dan menyatakan permintaan maaf karena pertunjukan tak bisa dilanjutkan.

Insiden musisi pingsan saat manggung bukan kali ini saja terjadi. Sebelum Tria, ada beberapa musisi lain yang mengalami pingsan ketika sedang tampil di sebuah pertunjukan.

Mengutip dari Cleveland Clinic, pingsan adalah kondisi hilangnya kesadaran sementara terkait dengan kurangnya aliran darah ke otak. Kondisi ini biasanya hanya akan berlangsung beberapa detik atau menit, kemudian pasien akan terbangun kembali dengan normal.

Sebelum orang pingsan, biasanya akan ada beberapa tanda khusus yang dialaminya. Tubuhnya biasanya akan mengalami rasa dingin, pusing, berkeringat, mual, stres, perubahan penglihatan, denging di telinga, hingga kehilangan kendali atas otot.

Pingsan pada umumnya tidak berbahaya. Hal ini hanya terjadi karena kurangnya oksigen ke otak. Namun, ada beberapa pingsan yang mestinya mulai perlu diwaspadai.

Setidaknya, ada tiga alasan besar orang mengalami pingsan. Pertama adalah sinkop vasovagal. Hal ini dapat terjadi ketiga seseorang mengalami kejadian yang menegangkan, seperti stres emosional, trauma fisik, berdiri terlalu lama, berada di tempat panas, rasa sakit, dan lainnya.

Kedua adalah sinkop sinus karotis. Jenis ini dapat terjadi ketika ada sesuatu yang menjepit atau menyempitkan daerah arteri karotis di leher. Arteri karotis adalah pembuluh darah yang memasok darah ke otak. Penyebabnya bermacam-macam, dari memakai kerah terlalu ketat, salah dalam meregangkan leher, hingga cedera di leher.

Ketiga adalah sinkop jantung. Jenis pingsan ini melibatkan masalah lain yang lebih serius, yakni jantung. Banyak kondisi jantung yang dapat memengaruhi seberapa banyak darah beroksigen yang berhasil di pompa ke otak. 

Kondisi kelainan jantung ini bisa berupa aritmia, stenosis, hipertensi, hingga serangan jantung. Dengan demikian, kondisi pingsan memang tidak bisa disepelekan, meski sebenarnya sebagian besar adalah tidak berbahaya.

Aktivitas lain yang juga dapat menyebabkan seseorang pingsan juga meliputi terlalu banyak melewatkan jam makan, hiperventilasi, bekerja, bermain, atau berolahraga dalam waktu yang lama dengan cuaca panas, berdiri terlalu cepat, hingga penggunaan alkohol atau obat terlarang. 
 

Pertolongan Pertama

Penyediaan layanan kesehatan akan selalu bergantung dari penyebab pingsan. Namun, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk penanganan pertama pada pasien pingsan.

Mengutip dari Mayo Clinic, sebaiknya, posisikan korban dalam posisi telentang. Jika tidak ada cedera dan korban masih bernapas, angkat kaki korban di atas ketinggian jantung jika memungkinkan.

Sangga kaki korban sekitar 30 centimeter. Kendurkan ikat pinggang, kerah, dan pakaian ketat lain. Pastikan jalan napas orang tersebut bersih. Periksa juga kondisi napas dan jantungnya.

Korban umumnya akan sadar dalam beberapa detik atau menit. Namun, jika tidak kunjung sadar, perlu penanganan lebih lanjut. Selalu cek kondisi pernapasan dan denyut nadi di kondisi seperti ini.

Jika ditemukan tanda tidak bernapas, segera lakukan CPR atau hubungi nomor darurat setempat. Lakukan CPR hingga bantuan datang atau orang tersebut mulai bernapas.

Baca juga: Yuk Pahami Cara Pertolongan Pertama pada Penderita Serangan Jantung

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

Kurator Bambang Asrini Sebut Desain Istana Negara IKN Kurang Menggali Lokalitas Kalimantan

BERIKUTNYA

4 Jurus Jitu Gim Lokal Bisa Menguasai Pasar Indonesia

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: