Memilih Asuransi yang Tepat, Perbandingan antara Asuransi Murni dan Unit Link
09 August 2024 |
08:00 WIB
Dalam beberapa tahun terakhir, minat generasi muda Indonesia terhadap investasi terus meningkat. Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah investor di pasar modal Indonesia mencapai 13,07 juta per semester I/2024, dengan 55,38 persen di antaranya merupakan generasi milenial dan generasi Z yang berusia di bawah 30 tahun.
Kesadaran akan pentingnya investasi tentu patut diapresiasi, tetapi langkah penting yang seringkali terlewatkan sebelum memulai investasi adalah mempersiapkan dana darurat dan asuransi, khususnya asuransi kesehatan.
Menurut survei Indonesia Gen-Z Report 2024 dari IDN Research Institute, sebanyak 26 persen responden Gen-Z belum memiliki dana darurat, sementara 23 persen di antaranya tidak mengalokasikan pendapatannya untuk asuransi dan biaya kesehatan. Padahal, tanpa proteksi asuransi yang memadai, biaya kesehatan yang tak terduga dapat mengganggu rencana keuangan yang telah disusun dengan baik.
Baca juga: Cek Beberapa Penyebab Klaim Asuransi Kesehatan Bisa Gagal Klaim
Meta Lakhsmi, Head of Investment Communication & Fund Development di Allianz Life Indonesia, menekankan bahwa sebelum memulai investasi, ada dua hal dasar yang perlu diutamakan yakni dana darurat dan asuransi.
“Tanpa perlindungan asuransi yang memadai, masalah kesehatan bisa saja menyebabkan beban keuangan yang besar karena biaya pengobatan,” ujar Meta.
Di pasar, terdapat dua jenis asuransi kesehatan yang umum dikenal yakni asuransi murni (tradisional) dan asuransi unit link. Keduanya memiliki perbedaan mendasar dalam hal struktur dan manfaat.
Asuransi Murni adalah jenis asuransi yang fokus utamanya adalah memberikan proteksi terhadap risiko tertentu, seperti kematian atau penyakit kritis. Premi yang dibayarkan digunakan sepenuhnya untuk proteksi, tanpa komponen investasi. Jenis asuransi ini lebih sederhana dan biasanya memiliki premi yang lebih terjangkau, menjadikannya pilihan yang baik bagi mereka yang baru memulai karier dan mencari perlindungan dasar.
Sebaliknya, Asuransi Unit Link merupakan produk yang menggabungkan antara proteksi dan investasi. Sebagian dari premi yang dibayarkan digunakan untuk investasi dalam instrumen keuangan seperti saham atau obligasi, sementara sisanya digunakan untuk proteksi asuransi. Hal ini memungkinkan pemegang polis mendapatkan nilai tunai yang bisa berkembang sesuai dengan kinerja investasi tersebut.
Namun, masih banyak masyarakat yang memiliki miskonsepsi mengenai asuransi unit link. Salah satu kesalahpahaman umum adalah anggapan bahwa premi yang dibayarkan hanya untuk investasi, sehingga nasabah berharap mendapatkan hasil investasi yang besar dalam waktu singkat.
"Padahal, asuransi unit link harus dilihat sebagai produk proteksi jangka panjang, di mana hasil investasi dapat berfluktuasi seiring dengan kinerja pasar," tutur Meta.
Country Chief Product Officer di Allianz Life Indonesia Himawan Purnama menyarankan agar setiap individu memilih asuransi kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
"Sebelum melakukan pembelian produk asuransi kesehatan, sebaiknya pahami terlebih dahulu kebutuhan proteksi dan bandingkan berbagai produk asuransi kesehatan sambil memperhatikan rekam jejak perusahaan asuransi tersebut,” ujar Himawan.
Asuransi murni sering kali lebih cocok untuk mereka yang masih muda dengan premi yang lebih terjangkau, sementara asuransi unit link mungkin lebih sesuai bagi mereka yang sudah mapan dan membutuhkan perlindungan lebih komprehensif yang dilengkapi dengan potensi investasi.
Memahami perbedaan antara asuransi murni dan unit link menjadi langkah awal yang penting untuk memastikan perlindungan keuangan yang tepat. Dengan memilih asuransi yang sesuai, generasi muda dapat melindungi diri dari risiko finansial dan tetap fokus pada tujuan keuangan jangka panjang.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Kesadaran akan pentingnya investasi tentu patut diapresiasi, tetapi langkah penting yang seringkali terlewatkan sebelum memulai investasi adalah mempersiapkan dana darurat dan asuransi, khususnya asuransi kesehatan.
Menurut survei Indonesia Gen-Z Report 2024 dari IDN Research Institute, sebanyak 26 persen responden Gen-Z belum memiliki dana darurat, sementara 23 persen di antaranya tidak mengalokasikan pendapatannya untuk asuransi dan biaya kesehatan. Padahal, tanpa proteksi asuransi yang memadai, biaya kesehatan yang tak terduga dapat mengganggu rencana keuangan yang telah disusun dengan baik.
Baca juga: Cek Beberapa Penyebab Klaim Asuransi Kesehatan Bisa Gagal Klaim
Meta Lakhsmi, Head of Investment Communication & Fund Development di Allianz Life Indonesia, menekankan bahwa sebelum memulai investasi, ada dua hal dasar yang perlu diutamakan yakni dana darurat dan asuransi.
“Tanpa perlindungan asuransi yang memadai, masalah kesehatan bisa saja menyebabkan beban keuangan yang besar karena biaya pengobatan,” ujar Meta.
Di pasar, terdapat dua jenis asuransi kesehatan yang umum dikenal yakni asuransi murni (tradisional) dan asuransi unit link. Keduanya memiliki perbedaan mendasar dalam hal struktur dan manfaat.
Asuransi Murni adalah jenis asuransi yang fokus utamanya adalah memberikan proteksi terhadap risiko tertentu, seperti kematian atau penyakit kritis. Premi yang dibayarkan digunakan sepenuhnya untuk proteksi, tanpa komponen investasi. Jenis asuransi ini lebih sederhana dan biasanya memiliki premi yang lebih terjangkau, menjadikannya pilihan yang baik bagi mereka yang baru memulai karier dan mencari perlindungan dasar.
Sebaliknya, Asuransi Unit Link merupakan produk yang menggabungkan antara proteksi dan investasi. Sebagian dari premi yang dibayarkan digunakan untuk investasi dalam instrumen keuangan seperti saham atau obligasi, sementara sisanya digunakan untuk proteksi asuransi. Hal ini memungkinkan pemegang polis mendapatkan nilai tunai yang bisa berkembang sesuai dengan kinerja investasi tersebut.
Namun, masih banyak masyarakat yang memiliki miskonsepsi mengenai asuransi unit link. Salah satu kesalahpahaman umum adalah anggapan bahwa premi yang dibayarkan hanya untuk investasi, sehingga nasabah berharap mendapatkan hasil investasi yang besar dalam waktu singkat.
"Padahal, asuransi unit link harus dilihat sebagai produk proteksi jangka panjang, di mana hasil investasi dapat berfluktuasi seiring dengan kinerja pasar," tutur Meta.
Country Chief Product Officer di Allianz Life Indonesia Himawan Purnama menyarankan agar setiap individu memilih asuransi kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
"Sebelum melakukan pembelian produk asuransi kesehatan, sebaiknya pahami terlebih dahulu kebutuhan proteksi dan bandingkan berbagai produk asuransi kesehatan sambil memperhatikan rekam jejak perusahaan asuransi tersebut,” ujar Himawan.
Asuransi murni sering kali lebih cocok untuk mereka yang masih muda dengan premi yang lebih terjangkau, sementara asuransi unit link mungkin lebih sesuai bagi mereka yang sudah mapan dan membutuhkan perlindungan lebih komprehensif yang dilengkapi dengan potensi investasi.
Memahami perbedaan antara asuransi murni dan unit link menjadi langkah awal yang penting untuk memastikan perlindungan keuangan yang tepat. Dengan memilih asuransi yang sesuai, generasi muda dapat melindungi diri dari risiko finansial dan tetap fokus pada tujuan keuangan jangka panjang.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.