Selain asuransi kesehatan, asuransi jiwa juga tidak kalah penting sebagai proteksi masa depan. (Dok. Lifepal)

Tips Agar Tidak Pusing Memilih Asuransi Jiwa dengan Pengembalian Premi

29 July 2021   |   19:00 WIB
Image
Nirmala Aninda Manajer Konten Hypeabis.id

Memilih asuransi bisa jadi hal rumit, tetapi ini juga merupakan keputusan penting. Mengetahui beberapa hal penting sebelum kita membandingkan beberapa opsi asuransi dapat membuat prosesnya lebih sederhana.

Kondisi pandemi Covid-19 yang masih melanda menjadikan kebutuhan perlindungan diri dan keluarga sebagai prioritas. Selain asuransi kesehatan, asuransi jiwa juga tidak kalah penting.

Tidak sedikit perusahaan asuransi jiwa yang menyediakan produk term life yang dilengkapi dengan pengembalian premi dengan kisaran beragam mulai dari 50 persen, 100 persen bahkan di atas 150 persen ketika polis berakhir.

Nah, GenHype, ketika memilih asuransi apa saja sih yang memberikan kita keuntungan sebagai calon nasabah, apalagi saat ini kondisi pandemi menjadi salah satu pertimbangan utama.

Perencana keuangan sekaligus financial educator di Lifepal, Aulia Akbar, menjelaskan bahwa produk seperti ini disebut dengan istilah ROP atau return of premium.

Intinya, ketika tertanggung masa hidup dan masa perlindungan asuransi telah berakhir (tidak ada klaim), maka uang premi yang dibayarkan akan dikembalikan.

Jenis produk ini tentu sangat menarik, apalagi pengembalian premi maupun tambahannya (jika pengembalian di atas 100 persen), sama sekali tidak dikenakan pajak. Ketentuan ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009.

Meski demikian, kita tetap harus mencantumkan uang pengembalian premi di laporan pajak tahunan sebagai harta yang dimiliki.

Kalau GenHype tertarik untuk membeli asuransi, yuk disimak tips dari Lifepal berikut ini.

1. Premi Asuransi Jiwa ROP Tergolong Lebih Mahal
Dari segi nilai, premi asuransi jiwa ROP umumnya lebih mahal dibandingkan dengan asuransi jiwa murni tanpa fitur pengembalian premi.

Pilihannya kembali lagi pada kebutuhan masing-masing calon nasabah, karena tujuan utama menjadi peserta asuransi sebetulnya adalah untuk meringankan beban finansial dari tanggungan jika suatu hari kita tidak lagi bisa mencari nafkah untuk mereka.

Perlu digarisbawahi kalau asuransi adalah 'pengeluaran' yang harus dibayar sebagai bentuk dari manajemen risiko.

Ketika premi bulanan yang dibayarkan melebihi 10 persen dari pemasukan bulanan, besaran ini mungkin saja cukup berat bagi sebagian orang.

Apabila kita terdampak pandemi, yang mempengaruhi besaran penghasilan, tentu hal ini dapat membuat pengeluaran makin besar.

Agar tidak membebani pengeluaran GenHype, usahakan agar besaran premi yang dibayarkan perbulan sebisa mungkin 3-5 persen dari penghasilan, ya.

2. Perhatikan Besaran Uang Pertanggungan
Dalam asuransi jiwa, ada satu hal yang sangat perlu diperhatikan yakni Uang Pertanggungan (UP).

Uang ini adalah jumlah yang harus dibayarkan perusahaan asuransi jika pemengang polis mengajukan klaim atas risiko yang dijamin dalam program asuransi.

Makin besar UP, maka makin mahal pula premi asuransi yang harus kita bayar.

Besaran UP bisa ditentukan lebih awal dengan menggunakan pendekatan pengeluaran bulanan atau dengan metode Human Life Value yang tertera di kalkulator Lifepal.

3. Pengembalian Premi Bukan Hasil Investasi
Ternyata masih ada yang suka salah kaprah tentang pengembalian premi dan menganggapnya sebagai hasil investasi.

Anggap saja, asuransi jiwa ROP yang kita beli memiliki fitur pengembalian premi 100 persen di tahun ke-10, dengan perkiraan dana keluar sebesar Rp150 juta untuk premi tersebut, apakah uang Rp150 juta di 10 tahun yang akan datang akan bernilai sama dengan sekarang?

Ada faktor inflasi yang bisa mengubah nilai premi kalian yang sudah dibayar.

Dengan asumsi inflasi 3 persen per tahun saja, diperkirakan nilai uang Rp150 juta saat ini akan setara dengan Rp201 juta karena kenaikan harga barang dan jasa.

Lalu gunanya uang yang didapat dari pengembalian premi apa?

Kalau GenHype merasa perlu membutuhkan proteksi asuransi jiwa untuk beberapa tahun ke depan dengan pertimbangan masih banyak kebutuhan dana yang diperlukan oleh tanggungan kalian, dana tersebut dapat digunakan untuk melakukan perpanjangan proteksi atau membeli produk asuransi jiwa baru.

4. Jangan Sembarangan Pilih Produk
Ketika membeli produk asuransi jiwa ROP dengan masa pertanggungan yang cukup panjang, seperti 10-15 tahun masa pertanggungan, tentu membutuhkan komitmen bayar jangka panjang.

Sangat penting untuk memilih produk dari perusahaan asuransi yang memiliki reputasi dan rekam jejak yang baik.

Selalu cek rasio solvabilitas dalam laporan keuangan perusahaan. Ini adalah indikator yang mencerminkann kemampuan perusahaan untuk membayar utang jangka panjang, salah satunya klaim nasabah.

Kalau angkanya di atas 120 persen, artinya perusahaan tersebut sehat secara finansial.

Adapun produk asuransi dengan fitur ROP tidak hanya tersedia pada asuransi jiwa saja, melainkan juga di asuransi kesehatan maupun kendaraan.



Editor: Indyah Sutriningrum
 

 

SEBELUMNYA

Ini Strategi Efektif Pebisnis Online Untuk Menarik Konsumen

BERIKUTNYA

UNIQLO Buka Sentra Vaksinasi Covid-19 di 5 Wilayah, Cek di Sini

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: