Banksy Curi Perhatian Lagi Lewat Mural Gajah dan Kambing
07 August 2024 |
13:37 WIB
Seniman misterius yang dikenal dengan nama Banksy kembali menyita perhatian di Inggris. Sang seniman membuat karya terbaru di sebuah jendela di Kota Chelsea hanya dalam waktu 1 hari dari karya terakhirnya di Jembatan Kew.
Dikutip dari laman The Guardian, dalam karya terbaru, Banksy menggambar dua kepala gajah yang saling berhadapan di dua jendela tertutup. Sang seniman tidak menuliskan apa pun terkait dengan karya yang dibuatnya tersebut.
Baca juga: Seniman Banksy Bawa Perahu Karet ke Festival Glastonbury, Pemerintah Inggris Angkat Bicara
Kondisi tersebut menimbulkan berbagai macam penafsiran bagi orang-orang yang melihatnya. Kehadiran dua gajah yang saling berhadapan satu sama lain itu menimbulkan penafsiran terkait dengan ancaman kepunahan.
Sementara itu, karya lukis mural lainnya adalah seekor kambing yang bertengger di atas dinding dengan bebatuan yang berjatuhan di bawahnya. Selain itu, Banksy juga mengarahkan kamera pengawas atau CCTV asli ke kambing tersebut.
Sama dengan mural 2 gajah, gambar kambing yang tersorot kamera juga tidak memiliki caption atau deskripsi apa pun, sehingga menimbulkan beragam penafsiran. Salah satu di antaranya adalah kritik terhadap pengawasan.
Baca juga: Usai Dikonfirmasi Keasliannya, Karya Baru Banksy di London Langsung Raib
Tafsiran-tafsiran tentang karya Banksy muncul lantaran sang seniman terkenal sebagai pelaku seni jalanan yang kerap menyuarakan kritik sosial dan politik melalui karya-karyanya. Dia telah membuat berbagai macam karya. Namun, identitas asli sang seniman sampai saat ini masih menjadi misterius.
Untuk diketahui, kemisteriusan sang seniman membuatnya menjadi daya tarik tersendiri. Kondisi tersebut kerap membuat karya yang dihadirkannya menarik perhatian publik – tidak seperti mural lain yang mungkin ada di berbagai tempat yang dilewati begitu saja.
Dalam foto yang diunggah di Instagram Banksy, sang seniman terlihat menggunakan warna hitam untuk dua gambar gajah. Sementara itu, jendela dan tembok yang menjadi latarnya berwarna putih dan coklat muda.
Perpaduan warna ini membuat karya tersebut memiliki kedalaman. Tidak hanya itu, karya mural itu juga terlihat begitu dramatis. Walaupun banyak yang menafsirkan karya tersebut terkait dengan kepunahan dan kritik pengawasan, karya itu juga akan mengingatkan banyak orang tentang cerita-cerita dua individu yang menjalin hubungan dan berkomunikasi lewat jendela.
Jika melihat objek gajah yang dibuat, Genhype dapat menemukan bahwa satu di antaranya memiliki gading sementara yang lainnya tidak. Pada umumnya gajah – baik jantan atau betina – mempunyai gading. Namun, gajah perempuan kerap memiliki gading yang pendek dan kadang tidak terlihat.
Tidak jauh berbeda, karya Banksy lainnya berupa gambar objek kambing juga dibuat dengan warna hitam. Para penikmat karya sang seniman dapat melihat jika binatang tersebut seperti berada di atas tiang atau tembok dan terlihat ragu atau bersiap untuk lompat ke bawah di mana tempat sampah sudah menantinya.
Selain itu, keberadaan kambing di atas tiang atau tembok juga bisa diartikan bahwa sang makhluk berada dalam bahaya. Material yang menjadi pijakan sang kambing mulai runtuh sedikit demi sedikit.
Di sisi lain, kamera CCTV yang terpasang seolah menunggu aksi dari sang kambing untuk mengabadikannya. Gambar ini bisa ditafsirkan sebagai kritik terhadap tingkah laku banyak orang saat ini yang selalu melakukan berbagai macam aksi dan direkam agar viral.
Baca juga: Pasangan Ini Pusing Tujuh Keliling Menghadapi Dilema dengan Karya Banksy di Rumah Mereka
Selain itu, kita juga dapat melihatnya sebagai kritik terhadap media, negara, atau pemilik kekuasaan. Jika dilihat dengan teliti, CCTV yang terpasang tidak mengarah kepada kambing. Kamera itu mengarah kepada reruntuhan batu yang menjadi pijakan. Dengan kata lain, kamera itu tidak melihat inti dari masalah yang sebenarnya.
Dikutip dari laman The Guardian, dalam karya terbaru, Banksy menggambar dua kepala gajah yang saling berhadapan di dua jendela tertutup. Sang seniman tidak menuliskan apa pun terkait dengan karya yang dibuatnya tersebut.
Baca juga: Seniman Banksy Bawa Perahu Karet ke Festival Glastonbury, Pemerintah Inggris Angkat Bicara
Kondisi tersebut menimbulkan berbagai macam penafsiran bagi orang-orang yang melihatnya. Kehadiran dua gajah yang saling berhadapan satu sama lain itu menimbulkan penafsiran terkait dengan ancaman kepunahan.
Karya Banksy (Sumber gambar: IG Banksy)
Sementara itu, karya lukis mural lainnya adalah seekor kambing yang bertengger di atas dinding dengan bebatuan yang berjatuhan di bawahnya. Selain itu, Banksy juga mengarahkan kamera pengawas atau CCTV asli ke kambing tersebut.
Sama dengan mural 2 gajah, gambar kambing yang tersorot kamera juga tidak memiliki caption atau deskripsi apa pun, sehingga menimbulkan beragam penafsiran. Salah satu di antaranya adalah kritik terhadap pengawasan.
Baca juga: Usai Dikonfirmasi Keasliannya, Karya Baru Banksy di London Langsung Raib
Tafsiran-tafsiran tentang karya Banksy muncul lantaran sang seniman terkenal sebagai pelaku seni jalanan yang kerap menyuarakan kritik sosial dan politik melalui karya-karyanya. Dia telah membuat berbagai macam karya. Namun, identitas asli sang seniman sampai saat ini masih menjadi misterius.
Untuk diketahui, kemisteriusan sang seniman membuatnya menjadi daya tarik tersendiri. Kondisi tersebut kerap membuat karya yang dihadirkannya menarik perhatian publik – tidak seperti mural lain yang mungkin ada di berbagai tempat yang dilewati begitu saja.
Dalam foto yang diunggah di Instagram Banksy, sang seniman terlihat menggunakan warna hitam untuk dua gambar gajah. Sementara itu, jendela dan tembok yang menjadi latarnya berwarna putih dan coklat muda.
Karya mural Banksy (Sumber gambar: IG Banksy)
Perpaduan warna ini membuat karya tersebut memiliki kedalaman. Tidak hanya itu, karya mural itu juga terlihat begitu dramatis. Walaupun banyak yang menafsirkan karya tersebut terkait dengan kepunahan dan kritik pengawasan, karya itu juga akan mengingatkan banyak orang tentang cerita-cerita dua individu yang menjalin hubungan dan berkomunikasi lewat jendela.
Jika melihat objek gajah yang dibuat, Genhype dapat menemukan bahwa satu di antaranya memiliki gading sementara yang lainnya tidak. Pada umumnya gajah – baik jantan atau betina – mempunyai gading. Namun, gajah perempuan kerap memiliki gading yang pendek dan kadang tidak terlihat.
Tidak jauh berbeda, karya Banksy lainnya berupa gambar objek kambing juga dibuat dengan warna hitam. Para penikmat karya sang seniman dapat melihat jika binatang tersebut seperti berada di atas tiang atau tembok dan terlihat ragu atau bersiap untuk lompat ke bawah di mana tempat sampah sudah menantinya.
Selain itu, keberadaan kambing di atas tiang atau tembok juga bisa diartikan bahwa sang makhluk berada dalam bahaya. Material yang menjadi pijakan sang kambing mulai runtuh sedikit demi sedikit.
Di sisi lain, kamera CCTV yang terpasang seolah menunggu aksi dari sang kambing untuk mengabadikannya. Gambar ini bisa ditafsirkan sebagai kritik terhadap tingkah laku banyak orang saat ini yang selalu melakukan berbagai macam aksi dan direkam agar viral.
Baca juga: Pasangan Ini Pusing Tujuh Keliling Menghadapi Dilema dengan Karya Banksy di Rumah Mereka
Selain itu, kita juga dapat melihatnya sebagai kritik terhadap media, negara, atau pemilik kekuasaan. Jika dilihat dengan teliti, CCTV yang terpasang tidak mengarah kepada kambing. Kamera itu mengarah kepada reruntuhan batu yang menjadi pijakan. Dengan kata lain, kamera itu tidak melihat inti dari masalah yang sebenarnya.
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.