Seniman Banksy Bawa Perahu Karet ke Festival Glastonbury, Pemerintah Inggris Angkat Bicara
02 July 2024 |
18:25 WIB
Sebuah perahu karet yang berisi manekin manusia mengenakan rompi berwarna oranye muncul dalam festival musik Glastonbury di Inggris pada Minggu (30/6/2024). Ketika itu terjadi, band punk rock Idles tengah tampil menghibur para penonton. Usut punya usut, replika itu merupakan karya dari seniman anonim populer, Banksy.
Kemunculan perahu rakit itu terjadi ketika Idles, band yang berbasis di Bristol, membawakan "Danny Nedelko", sebuah lagu yang dirilis pada 2018 dan dimulai dengan lirik (terjemahan) "Saudara saya adalah seorang imigran, seorang imigran yang cantik."
Rakit tersebut terlihat diangkat oleh ribuan penonton Glastonbury saat Idles mengisi panggung. Para anggota band Idles tidak mengetahui asal-usul replika perahu, yang tiba-tiba ada di tengah penampilan mereka.
Baca juga: Keren, Band Rock Asal Garut Voice of Baceprot Manggung di Glastonbury Festival 2024
Akhirnya, Banksy membuat postingan di Instagram miliknya, yang menyertakan video replika perahu itu tengah di 'ombang-ambingkan' para penonton festival musik Glastonbury.
Mengutip dari BBC, karya perahu rakit yang diinisiasi oleh Banksy ini merupakan bentuk protes terhadap kebijakan kontroversial soal imigran, yang diterapkan oleh Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak. Menanggapi kebijakan tersebut, Banksy menciptakan perahu rakit seolah-olah digunakan untuk menyelamatkan para pengungsi.
Banksy, yang dikenal dengan karya-karya seni jalanannya yang provokatif, kerap menggunakan seni sebagai medium untuk menyuarakan kritik sosial dan politik. Aksi di Glastonbury ini tidak hanya menambah daya tarik visual pada festival tersebut, tetapi juga membawa pesan penting mengenai isu imigran yang sedang hangat dibicarakan di Inggris.
Kendati demikian, Menteri Dalam Negeri Inggris, James Cleverly, menyebut aksi Banksy di acara musik Glastonbury sebagai hal yang tidak pantas dijadikan bahan candaan. "Beberapa orang bercanda dan merayakan tindakan kriminal yang merenggut nyawa," katanya, dikutip dari Sky News.
Cleverly menegaskan bahwa memperlakukan tragedi kemanusiaan seperti kematian anak-anak imigran dalam acara hiburan adalah hal yang tak etis, dan tidak menghormati keseriusan dampak dari kejadian tersebut.
"Bercanda tentang hal itu di festival pop, saat ada anak-anak yang meninggal di Selat Inggris, adalah hal yang sama sekali tidak bisa diterima," ujar Cleverly.
Wakil Perdana Menteri Inggris, Oliver Dowden, juga merespon kejadian tersebut dan mengaku sedih atas sikap Banksy di festival musik Glastonbury. "Saya sangat sedih dengan tindakan kelompok seniman Banksy. Saya pikir ini bukan sesuatu yang bisa dijadikan bahan tertawaan di Glastonbury," imbuhnya.
Banksy, yang identitasnya masih misterius sejak pertama kali dikenal pada 1990-an, sering menggunakan grafiti dan seni jalanan untuk menyampaikan kritik sosial dan politik yang tajam.
Baca juga: Simak 5 Mural Banksy yang Kontroversial
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Kemunculan perahu rakit itu terjadi ketika Idles, band yang berbasis di Bristol, membawakan "Danny Nedelko", sebuah lagu yang dirilis pada 2018 dan dimulai dengan lirik (terjemahan) "Saudara saya adalah seorang imigran, seorang imigran yang cantik."
Rakit tersebut terlihat diangkat oleh ribuan penonton Glastonbury saat Idles mengisi panggung. Para anggota band Idles tidak mengetahui asal-usul replika perahu, yang tiba-tiba ada di tengah penampilan mereka.
Baca juga: Keren, Band Rock Asal Garut Voice of Baceprot Manggung di Glastonbury Festival 2024
Akhirnya, Banksy membuat postingan di Instagram miliknya, yang menyertakan video replika perahu itu tengah di 'ombang-ambingkan' para penonton festival musik Glastonbury.
Mengutip dari BBC, karya perahu rakit yang diinisiasi oleh Banksy ini merupakan bentuk protes terhadap kebijakan kontroversial soal imigran, yang diterapkan oleh Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak. Menanggapi kebijakan tersebut, Banksy menciptakan perahu rakit seolah-olah digunakan untuk menyelamatkan para pengungsi.
Banksy, yang dikenal dengan karya-karya seni jalanannya yang provokatif, kerap menggunakan seni sebagai medium untuk menyuarakan kritik sosial dan politik. Aksi di Glastonbury ini tidak hanya menambah daya tarik visual pada festival tersebut, tetapi juga membawa pesan penting mengenai isu imigran yang sedang hangat dibicarakan di Inggris.
Kendati demikian, Menteri Dalam Negeri Inggris, James Cleverly, menyebut aksi Banksy di acara musik Glastonbury sebagai hal yang tidak pantas dijadikan bahan candaan. "Beberapa orang bercanda dan merayakan tindakan kriminal yang merenggut nyawa," katanya, dikutip dari Sky News.
Cleverly menegaskan bahwa memperlakukan tragedi kemanusiaan seperti kematian anak-anak imigran dalam acara hiburan adalah hal yang tak etis, dan tidak menghormati keseriusan dampak dari kejadian tersebut.
"Bercanda tentang hal itu di festival pop, saat ada anak-anak yang meninggal di Selat Inggris, adalah hal yang sama sekali tidak bisa diterima," ujar Cleverly.
Wakil Perdana Menteri Inggris, Oliver Dowden, juga merespon kejadian tersebut dan mengaku sedih atas sikap Banksy di festival musik Glastonbury. "Saya sangat sedih dengan tindakan kelompok seniman Banksy. Saya pikir ini bukan sesuatu yang bisa dijadikan bahan tertawaan di Glastonbury," imbuhnya.
Banksy, yang identitasnya masih misterius sejak pertama kali dikenal pada 1990-an, sering menggunakan grafiti dan seni jalanan untuk menyampaikan kritik sosial dan politik yang tajam.
Baca juga: Simak 5 Mural Banksy yang Kontroversial
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.