Pasangan Ini Pusing Tujuh Keliling Menghadapi Dilema dengan Karya Banksy di Rumah Mereka
26 May 2023 |
18:27 WIB
1
Like
Like
Like
Bayangkan, ada seniman terkenal dunia, tiba-tiba melukis dinding rumah kalian. Harusnya senang dong. Semacam ketiban durian runtuh. Dinding rumah kalian bisa-bisa jadi buruan kolektor. Inilah yang dialami oleh pasangan asal Inggris Garry dan Gokean Coutts.
Pada 2021, seniman mural dunia Banksy melukis burung camar setinggi 6 meter di dinding rumah mereka. Camar itu digambarkan seakan sedang menukik ke bawah untuk mengunyah ‘keripik’ berupa plastik polistiren dalam wadah kuning.
Baca juga: Mural Banksy yang Jadi Simbol Perlawanan di Ukraina Jadi Sasaran Pencuri
Banksy bukanlah seniman kaleng-kaleng. Dia terkenal dengan karya-karya mural bermuatan politis. Beberapa karyanya sering wara-wiri balai lelang internasional, terjual dengan harga fantastis.
Salah satu karya Banksy berjudul Love is in the Bin ludes pada 14 Oktober 2021 di rumah lelang Sotheby’s. Terjual dengan banderol 18,58 juta poundsterling, jika dikonversi ke rupiah sekarang nilainya mencapai Rp344 miliar.
Mendapati rumahnya dilukis Banksy, seperti dihimpun dari The Sun, rupanya membuat pasangan ini pusing tujuh keliling. Soalnya, dewan kota Suffolk memberitahukan bahwa pemeliharaan tembok itu akan menelan biaya puluhan ribu poundsterling setiap tahunnya.
Akhirnya mereka pun sepakat untuk menghapus karya Banksy tersebut. Tentunya dia harus merogoh kocek 200.000 poundsterling.
Coutts awalnya merasa senang rumah mereka dilukis oleh Banksy. Namun, dalam perjalannya dia merasa cemas, karena khawatir rumahnya menjadi sasaran aksi kejahatan. Mengingat karya Banksy bernilai tinggi.
“Saya harus menyewa seorang penjaga malam untuk menjaganya setelah seseorang mencuri sebagian dan mencoba menjualnya di Facebook. Lain kali pengacau tertangkap dengan selusin pot cat putih dan tampaknya akan mengecatnya,” katanya kepada The Times.
Untuk menjaga karya tersebut, dia juga sempat menghubungi dewan kota untuk menjaga karya tersebut. Namun, dia harus bertanggungjawab untuk pemeliharaannya dengan biaya 40.000 poundsterling per tahunnya.
Bagi dia, karya Banksy ini telah berubah menjadi mimpi buruk baginya. Dinding rumah Coutts mengalami beberapa keretakan karena beberapa percobaan kejahatan tersebut. Untuk itu, agar dapat hidup dengan aman dia pun memutuskan untuk menghapusnya.
“Saya tidak yakin Banksy menyadari konsekuensi yang tidak diinginkan pada pemilik rumah. Jika kami bisa memutar balik waktu, kami akan melakukannya,” katanya.
Baca juga: Bagian dari Plot, Christopher Walken Tutupi Mural Banksy di Bristol dengan Cat
Dalam sebulan terakhir, karya seni seberat 22 ton itu dipindahkan dalam operasi besar yang melibatkan derek. Coutts mengatakan, pelepasan karya seni ini merupakan prestasi besar, karena membutuhkan peralatan berat dan khusus.
“Sekarang kami perlu mencari tahu apa yang harus dilakukan dengan itu. Tagihan untuk mengeluarkannya kemungkinan akan mencapai 200.000 poundsterling dan kami hanya orang biasa jadi kami ingin menjualnya dan menghasilkan sesuatu darinya.
Kepada Eastern Daily Press, dewan kota Suffolk menyayangkan keputusan Coutts melepas karya tersebut dari rumahnya. Akan tetapi, mereka tidak dapat berbuat banyak, karena hal tersebut merupakan hak pemilik rumah.
"Kami mengakui bahwa karya Banksy, pada dasarnya, mungkin tidak selalu menjadi fitur permanen.Kami tetap berterima kasih atas perhatian yang dibawa Banksy ke Lowestoft - sebuah kota dengan kancah seni dan budaya yang sedang berkembang yang akan terus berkembang dari kekuatan ke kekuatan."
Sebelumnya, karya Banksy juga membuat gempar Margate, Kent, Inggris. Dia membuat karya yang menunjukkan seorang ibu rumah tangga 1950-an, dengan celemek dan sarung tangan pencuci mendorong seorang pria ke dalam lemari es. Setelah karya tersebut dihancurkan, bagian-bagian dari karya tersebut menjadi sasaran pencurian.
Baca juga: Simak 5 Mural Banksy yang Kontroversial
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Pada 2021, seniman mural dunia Banksy melukis burung camar setinggi 6 meter di dinding rumah mereka. Camar itu digambarkan seakan sedang menukik ke bawah untuk mengunyah ‘keripik’ berupa plastik polistiren dalam wadah kuning.
Baca juga: Mural Banksy yang Jadi Simbol Perlawanan di Ukraina Jadi Sasaran Pencuri
Banksy bukanlah seniman kaleng-kaleng. Dia terkenal dengan karya-karya mural bermuatan politis. Beberapa karyanya sering wara-wiri balai lelang internasional, terjual dengan harga fantastis.
Salah satu karya Banksy berjudul Love is in the Bin ludes pada 14 Oktober 2021 di rumah lelang Sotheby’s. Terjual dengan banderol 18,58 juta poundsterling, jika dikonversi ke rupiah sekarang nilainya mencapai Rp344 miliar.
Mendapati rumahnya dilukis Banksy, seperti dihimpun dari The Sun, rupanya membuat pasangan ini pusing tujuh keliling. Soalnya, dewan kota Suffolk memberitahukan bahwa pemeliharaan tembok itu akan menelan biaya puluhan ribu poundsterling setiap tahunnya.
Akhirnya mereka pun sepakat untuk menghapus karya Banksy tersebut. Tentunya dia harus merogoh kocek 200.000 poundsterling.
Coutts awalnya merasa senang rumah mereka dilukis oleh Banksy. Namun, dalam perjalannya dia merasa cemas, karena khawatir rumahnya menjadi sasaran aksi kejahatan. Mengingat karya Banksy bernilai tinggi.
“Saya harus menyewa seorang penjaga malam untuk menjaganya setelah seseorang mencuri sebagian dan mencoba menjualnya di Facebook. Lain kali pengacau tertangkap dengan selusin pot cat putih dan tampaknya akan mengecatnya,” katanya kepada The Times.
Untuk menjaga karya tersebut, dia juga sempat menghubungi dewan kota untuk menjaga karya tersebut. Namun, dia harus bertanggungjawab untuk pemeliharaannya dengan biaya 40.000 poundsterling per tahunnya.
Bagi dia, karya Banksy ini telah berubah menjadi mimpi buruk baginya. Dinding rumah Coutts mengalami beberapa keretakan karena beberapa percobaan kejahatan tersebut. Untuk itu, agar dapat hidup dengan aman dia pun memutuskan untuk menghapusnya.
“Saya tidak yakin Banksy menyadari konsekuensi yang tidak diinginkan pada pemilik rumah. Jika kami bisa memutar balik waktu, kami akan melakukannya,” katanya.
Baca juga: Bagian dari Plot, Christopher Walken Tutupi Mural Banksy di Bristol dengan Cat
Dalam sebulan terakhir, karya seni seberat 22 ton itu dipindahkan dalam operasi besar yang melibatkan derek. Coutts mengatakan, pelepasan karya seni ini merupakan prestasi besar, karena membutuhkan peralatan berat dan khusus.
“Sekarang kami perlu mencari tahu apa yang harus dilakukan dengan itu. Tagihan untuk mengeluarkannya kemungkinan akan mencapai 200.000 poundsterling dan kami hanya orang biasa jadi kami ingin menjualnya dan menghasilkan sesuatu darinya.
Kepada Eastern Daily Press, dewan kota Suffolk menyayangkan keputusan Coutts melepas karya tersebut dari rumahnya. Akan tetapi, mereka tidak dapat berbuat banyak, karena hal tersebut merupakan hak pemilik rumah.
"Kami mengakui bahwa karya Banksy, pada dasarnya, mungkin tidak selalu menjadi fitur permanen.Kami tetap berterima kasih atas perhatian yang dibawa Banksy ke Lowestoft - sebuah kota dengan kancah seni dan budaya yang sedang berkembang yang akan terus berkembang dari kekuatan ke kekuatan."
Sebelumnya, karya Banksy juga membuat gempar Margate, Kent, Inggris. Dia membuat karya yang menunjukkan seorang ibu rumah tangga 1950-an, dengan celemek dan sarung tangan pencuci mendorong seorang pria ke dalam lemari es. Setelah karya tersebut dihancurkan, bagian-bagian dari karya tersebut menjadi sasaran pencurian.
Baca juga: Simak 5 Mural Banksy yang Kontroversial
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.