ilustrasi (sumber : RDNE Stock project/pexels)

5 Tips Bijak Kelola Keuangan Untuk Hadapi Inflasi Medis

07 August 2024   |   07:00 WIB
Image
Dewi Andriani Jurnalis Hypeabis.id

Kenaikan biaya medis telah menjadi beban finansial bagi banyak keluarga di Indonesia. Risiko sakit tidak bisa diprediksi, begitu pula besarnya biaya pengobatan yang harus dikeluarkan. Menurut survei Willis Tower Watson, inflasi biaya medis global pada tahun 2023 mzengalami peningkatan signifikan dari 7,4 persen menjadi 10,7 persen.

Di Indonesia, inflasi medis mencapai 11,5 persen dan diperkirakan akan meningkat lagi hingga 12,74 persen pada 2024. Kenaikan ini tak lepas dari berbagai faktor seperti biaya dokter, perawatan, operasi, hingga teknologi kesehatan terbaru. Untuk itu, masyarakat perlu mempersiapkan diri dengan bijak agar keuangan tetap terjaga meski biaya medis terus meningkat.

Baca juga: Pentingnya Skrining Kesehatan, Cegah Penyakit Kronis & Kurangi Beban Biaya

Maka, penting untuk memiliki strategi keuangan yang matang agar mampu menghadapi kenaikan biaya medis tanpa harus mengorbankan kebutuhan pokok lainnya. Berikut lima tips bijak yang dapat membantu Genhype mengelola keuangan dengan lebih baik dalam menghadapi inflasi medis.


1. Rencanakan Keuangan Sejak Dini

Mulailah merencanakan keuangan sejak dini untuk mengantisipasi biaya kesehatan yang tak terduga. Sisihkan sebagian penghasilan untuk kebutuhan kesehatan sehingga Anda tidak akan kesulitan saat memerlukan perawatan medis.

Financial Consultant & Brand Ambassador Sequis, Donna Agnesia, menekankan pentingnya perencanaan keuangan dalam menghadapi kenaikan biaya medis. Diakui olehnya bahwa mengelola keuangan termasuk susah-susah gampang.
Sering dianggap susah karena kita dikelilingi oleh berbagai kemudahan belanja online dengan harga murah, bermacam diskon di berbagai gerai belanja, dan godaan gaya hidup masyarakat modern yang perlu biaya besar.

“Namun, dengan kondisi kenaikan inflasi medis, berpotensi membuat kondisi hidup jadi mendesak. Pada akhirnya, kita harus membuat prioritas pengeluaran," ujar Donna.


2. Anggarkan Biaya Kesehatan Bulanan

Buat anggaran khusus untuk biaya kesehatan setiap bulan. Anggaran ini bisa digunakan untuk membeli obat ringan, vitamin, atau kunjungan ke dokter. Dengan demikian, Anda tidak akan kesulitan membayar biaya kesehatan saat dibutuhkan. Donna juga menyarankan untuk mengedukasi anggota keluarga mengenai pentingnya anggaran kesehatan.

"Saya pun membuat anggaran kesehatan setiap bulan. Kebiasaan baik ini kami sosialisasikan juga ke anggota keluarga dan orang-orang terdekat. Anggaran kesehatan dapat digunakan untuk kebutuhan obat ringan, vitamin, dan kunjungan dokter," katanya.


3. Simpan Dana Darurat

Sisihkan sekitar 10 persen dari penghasilan untuk dana darurat. Dana darurat ini berguna untuk menghadapi kejadian tak terduga seperti kecelakaan atau perawatan medis mendesak. Pastikan dana darurat Anda cukup untuk menutupi biaya-biaya mendesak tersebut. Donna menekankan pentingnya dana darurat sebagai perlindungan jangka pendek.

"Pos dana darurat berguna sebagai perlindungan jangka pendek untuk menghadapi kejadian yang tidak terduga, seperti jika terjadi risiko pekerjaan yang memengaruhi penghasilan, perbaikan rumah yang mendesak, atau jika terjadi kecelakaan dan kondisi darurat lainnya,” ucapnya.


4. Pertimbangkan Asuransi Kesehatan

Miliki asuransi kesehatan sebagai bagian dari perencanaan keuangan. Asuransi kesehatan membantu mengurangi beban biaya medis yang tinggi tanpa harus menguras tabungan atau aset keluarga. Pilih asuransi yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansial. Donna juga mengingatkan pentingnya asuransi kesehatan dalam perencanaan keuangan.

"Jika hanya mengandalkan dana darurat untuk rawat medis akan mengurangi saldo pos dana darurat. Perawatan medis akan butuh dana lebih dan cenderung tidak dapat diperkirakan, inflasi medis sudah pasti akan terus naik, dan kondisi alam yang semakin berubah ikut memengaruhi kondisi kesehatan atau kita menjadi lebih mudah sakit,” terangnya.


5. Gunakan Fasilitas Kesehatan Rekanan

Manfaatkan fasilitas kesehatan rekanan dari asuransi kesehatan Anda. Biasanya, biaya perawatan di fasilitas rekanan lebih terjangkau dan Anda tidak perlu mengeluarkan biaya sendiri terlebih dahulu. Mitchell Nathaniel, Head of Health Strategic Business Unit Sequis, menjelaskan manfaat dari menggunakan fasilitas kesehatan rekanan. Nasabah bisa mendapat perawatan rawat inap yang berkualitas dengan adanya penggantian biaya kesehatan.

“Pasien juga tidak perlu mengeluarkan biaya sendiri terlebih dahulu apabila perawatan dilakukan di rumah sakit rekanan,” ujarnya.

Menghadapi inflasi medis memerlukan perencanaan dan strategi yang tepat. Dengan mengikuti tips di atas, Genhype dapat meminimalisir dampak inflasi medis dan menjaga kondisi finansial keluarga tetap stabil.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

Jangan Lewatkan Sarapan, Ini Manfaat Sarapan Sehat untuk Anak

BERIKUTNYA

Barang-barang Peninggalan Steve Jobs Dilelang, Jaket Bomber sampai Apple-1 

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: