Masalah Finansial Sering Bikin Karyawan Stres, Ini yang Perlu Dilakukan Perusahaan
06 October 2022 |
22:30 WIB
Genhype, menjadi seorang karyawan harus siap dengan risiko stres. Tentu ada banyak faktor yang menjadi penyebabnya. Di samping itu, risiko stres bisa timbul karena kekhawatiran soal uang. Terlebih lagi di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi dan bayangan kenaikan harga kebutuhan pokok,
Hal tersebut dapat memberikan tekanan finansial dan berdampak serius pada kesehatan mental mereka. Mungkin termasuk kamu? Dalam laporan Mercer Marsh Benefits baru-baru ini, lebih dari sepertiga atau 37 persen karyawan Indonesia mengalami stres dalam kesehariannya.
Satu dari tiga di antaranya memiliki kondisi finansial yang lebih buruk dari sebelumnya. “Banyak karyawan yang mengalami stres finansial lebih dari sebelumnya dan berharap mendapatkan dukungan dari perusahaan,” ujar CEO Wagely Tobias Fischer dikutip Hypeabis.id, Kamis (6/10/2022).
Selain memberi pengaruh pada kesehatan mental, masalah keuangan pribadi karyawan ternyata juga berdampak terhadap perusahaan. Studi firma akutansi terbesar di dunia, PricewaterhouseCoopers (PwC) membuktikan bahwa efek dari stres finansial dapat meluas hingga ke perputaran karyawan, produktivitas terhambat, ketidakhadiran, dan rendahnya keterlibatan.
Sederhananya, karyawan yang fokus pada masalah keuangan pribadi tidak fokus pada pekerjaan mereka.
Lantas, bagaimana perusahaan dapat membantu meringankan stres ini? Berikut 5 cara yang bisa dilakukan perusahaan.
Tentunya perusahaan tidak bisa serta merta membantu mengurangi stres masalah finansial setiap karyawan karena mereka memiliki kebutuhan finansial yang berbeda. Di sinilah survei dapat membantu mencari tahu apa yang membuat karyawan stres dan benefit apa yang paling dibutuhkan. Mulailah dengan survei dan temukan cara terbaik dalam mendukung karyawan.
Tidak semua karyawan akan merasa nyaman memberi tahu perusahaan bahwa mereka sedang menghadapi kesulitan keuangan. Berhubung kondisi finansial seseorang sering kali dilihat sebagai masalah pribadi, studi yang sama dari PwC menyarankan bahwa sesi pelatihan keuangan secara perorangan akan sangat membantu karyawan karena sifatnya yang pribadi dan rahasia. Untuk itu, perusahaan dapat mempertimbangkan penyertaan pelatihan finansial di dalam sumber penunjang kesehatan mental.
Oleh karena itu, perusahaan harus hadir untuk memberdayakan tenaga kerja dengan program kesejahteraan finansial yang bertanggung jawab dan berkelanjutan. Perusahaan juga bisa memanfaatkan program gajian lebih awal untuk karyawan melunasi hutang atau membayar uang sewa.
Mewujudkan tujuan finansial dimulai dengan literasi keuangan. Apa pun bentuknya, baik itu kelas, pelatihan, workshop, akan sangat membantu mereka agar tidak terlalu cemas dan stres mengenai uang. Saat karyawan hendak menghadapi keputusan terbesar dalam hidup, seperti membeli rumah dan membayar pendidikan anak, mereka perlu memahami pentingnya anggaran, perpajakan, suku bunga, siklus utang, dan lain-lain.
Lliterasi ini dapat meningkatkan pengetahuan mengenai keuangan, dan berbekal pengetahuan yang cukup akan membantu karyawan meningkatkan kesejahteraan finansial.
Kesalahpahaman dan stigma seputar kesehatan mental sering menyebabkan orang menderita dalam diam dan tidak mencari bantuan. Itulah mengapa menumbuhkan kesadaran terhadap kesehatan mental di tempat kerja merupakan inisiatif penting. Dengan demikian mereka memahami tentang gangguan kesehatan mental dan bisa segera minta bantuan jika mengalaminya.
Editor: Roni Yunianto
Hal tersebut dapat memberikan tekanan finansial dan berdampak serius pada kesehatan mental mereka. Mungkin termasuk kamu? Dalam laporan Mercer Marsh Benefits baru-baru ini, lebih dari sepertiga atau 37 persen karyawan Indonesia mengalami stres dalam kesehariannya.
Satu dari tiga di antaranya memiliki kondisi finansial yang lebih buruk dari sebelumnya. “Banyak karyawan yang mengalami stres finansial lebih dari sebelumnya dan berharap mendapatkan dukungan dari perusahaan,” ujar CEO Wagely Tobias Fischer dikutip Hypeabis.id, Kamis (6/10/2022).
Selain memberi pengaruh pada kesehatan mental, masalah keuangan pribadi karyawan ternyata juga berdampak terhadap perusahaan. Studi firma akutansi terbesar di dunia, PricewaterhouseCoopers (PwC) membuktikan bahwa efek dari stres finansial dapat meluas hingga ke perputaran karyawan, produktivitas terhambat, ketidakhadiran, dan rendahnya keterlibatan.
Sederhananya, karyawan yang fokus pada masalah keuangan pribadi tidak fokus pada pekerjaan mereka.
Lantas, bagaimana perusahaan dapat membantu meringankan stres ini? Berikut 5 cara yang bisa dilakukan perusahaan.
1. Cari tahu kesulitan karyawan
Tentunya perusahaan tidak bisa serta merta membantu mengurangi stres masalah finansial setiap karyawan karena mereka memiliki kebutuhan finansial yang berbeda. Di sinilah survei dapat membantu mencari tahu apa yang membuat karyawan stres dan benefit apa yang paling dibutuhkan. Mulailah dengan survei dan temukan cara terbaik dalam mendukung karyawan.
2. Buat pelatihan keuangan
Tidak semua karyawan akan merasa nyaman memberi tahu perusahaan bahwa mereka sedang menghadapi kesulitan keuangan. Berhubung kondisi finansial seseorang sering kali dilihat sebagai masalah pribadi, studi yang sama dari PwC menyarankan bahwa sesi pelatihan keuangan secara perorangan akan sangat membantu karyawan karena sifatnya yang pribadi dan rahasia. Untuk itu, perusahaan dapat mempertimbangkan penyertaan pelatihan finansial di dalam sumber penunjang kesehatan mental.3. Bantu mereka capai kesejahteraan finansial
Karyawan yang hidup dari gaji namun membutuhkan dana darurat untuk pengeluaran tidak terduga, menjadi sasaran empuk lintah darat. Meski utang atau kondisi finansial yang buruk tidak secara langsung mengarah pada kesehatan mental, tetapi mereka terus-menerus khawatir bagaimana bisa melunasinya dapat sangat berdampak.Oleh karena itu, perusahaan harus hadir untuk memberdayakan tenaga kerja dengan program kesejahteraan finansial yang bertanggung jawab dan berkelanjutan. Perusahaan juga bisa memanfaatkan program gajian lebih awal untuk karyawan melunasi hutang atau membayar uang sewa.
4. Tingkatkan literasi keuangan
Mewujudkan tujuan finansial dimulai dengan literasi keuangan. Apa pun bentuknya, baik itu kelas, pelatihan, workshop, akan sangat membantu mereka agar tidak terlalu cemas dan stres mengenai uang. Saat karyawan hendak menghadapi keputusan terbesar dalam hidup, seperti membeli rumah dan membayar pendidikan anak, mereka perlu memahami pentingnya anggaran, perpajakan, suku bunga, siklus utang, dan lain-lain. Lliterasi ini dapat meningkatkan pengetahuan mengenai keuangan, dan berbekal pengetahuan yang cukup akan membantu karyawan meningkatkan kesejahteraan finansial.
5. Sehat mental di tempat kerja
Kesalahpahaman dan stigma seputar kesehatan mental sering menyebabkan orang menderita dalam diam dan tidak mencari bantuan. Itulah mengapa menumbuhkan kesadaran terhadap kesehatan mental di tempat kerja merupakan inisiatif penting. Dengan demikian mereka memahami tentang gangguan kesehatan mental dan bisa segera minta bantuan jika mengalaminya.Editor: Roni Yunianto
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.