FEKDI x KKI 2024 selenggarakan bazaar UMKM dan ekonomi di JCC, Senayan. (Sumber: Hypeabis.id/Alya Hafilah Salsabila).

FEKDI x KKI 2024 Tawarkan Pengalaman Bazar UMKM dari Penjuru Indonesia

03 August 2024   |   10:38 WIB
Image
Alya Hafilah Salsabila Mahasiswi Universitas Padjadjaran

Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia dan Karya Kreatif Indonesia (FEKDI x KKI) dihelat 1-4 Agustus 2024. Gelaran yang mengangkat tema “Sinergi Memperkuat Ekonomi dan Keuangan serta Inklusif untuk Pertumbuhan yang Berkelanjutan” itu sukses membuat banyak pengunjung berdecak kagum. 

Acara ini diadakan sebagai upaya menggerakkan ekonomi dan memperluas lapangan kerja. Dengan melibatkan banyak pengusaha lokal di Indonesia dari berbagai bidang, acara ini diharapkan menjadi momentum untuk memperkuat ekonomi digital di Indonesia. 

Pameran festival ini dibagi menjadi beberapa bagian. Pengunjung akan disuguhkan deretan UMKM pengrajin batik yang dibagi berdasarkan daerah asal mereka. Misalnya provinsi DKI Jakarta yang dihadiri tujuh UMKM, Bali dengan empat UMKM, Maluku dengan empat UMKM, Sulawesi Selatan dengan dua UMKM, dan masih banyak lagi.

Baca juga: 60 Persen Konsumen Siap Bayar Lebih Tinggi untuk Produk Fesyen Berkelanjutan

Uniknya, sebagian besar pengrajin batik premium ini menggunakan teknik pewarnaan alami sehingga ramah lingkungan. Selain itu, proses pembuatannya yang cukup rumit serta kain dengan kualitas tinggi yang digunakan juga menjadi nilai tambah dari bazar batik ini. 

Rumah Batik Komar misalnya. Rumah produksi batik yang berasal dari Bandung ini menyiapkan banyak produk untuk acara ini seperti, blus, kemeja, kain, tas, vest, dan masih banyak lagi. Produk-produk mereka dibuat dengan teknik batik cap dan batik cap tulis yang ramah untuk lingkungan.

“Tantangannya ada di segi limbahnya. Supaya bahannya bisa terus diolah, limbah dari batik sebelumnya ini akan dibentuk sebagai briket yang kemudian akan digunakan lagi untuk proses batik selanjutnya,” tutur salah satu karyawan Rumah Batik Komar. 

Tak hanya melibatkan UMKM yang berada di Pulau Jawa, FEKDI x KKI ini juga turut melibatkan banyak UMKM yang berasal dari luar pulau Jawa, seperti Bali, Sulawesi, Sumatera, Kalimantan, Papua, dan masih banyak lagi. 

Salah satu merek batik yang berasal dari Ambon, Maluku, yang bernama Tenun Ikat Ralsasam mengaku cukup antusias dalam mempersiapkan acara ini. Proses pewarnaan kain-kain mereka juga menggunakan bahan-bahan alami seperti daun tarum untuk warna biru dan hitam, serta kulit mangrove untuk warna coklat. 

Namun, meskipun bahan-bahannya berasal dari alam, tantangan dalam proses pembuatan tenun ikat ini juga berasal dari alam pula. Untuk membuat tenun ikat alami ini, mereka sangat memanfaatkan cahaya matahari. Sehingga, lama waktu untuk proses pembuatannya pun juga ditentukan oleh keadaan cuaca. 

Meskipun baru berjalan selama dua hari, beberapa UMKM mengaku sudah mengantongi cukup banyak keuntungan seperti Dwita Herman, pemilik merek batik Buana Alit Gallery yang terletak di DKI Jakarta. Dengan kisaran harga produk Rp1 juta–Rp30 juta, dia mengaku bahwa usaha miliknya telah berhasil menutup modal selama mempersiapkan acara ini.

Namun, menilik produk batik premium yang Dwita jual, tak heran jika stand miliknya selalu ramai dikunjungi. Dengan seluruh produk yang dia desain dan produksi sendiri, desain-desain batik miliknya banyak yang terinspirasi dari motif keramik hingga pengaruh Islam. 

“Untuk event ini udah kita persiapkan dari setahun yang lalu. Kita nabung produk. Satu produk itu bisa 3 bulan pembuatan, ada juga stok lama yang proses pembuatannya 2 tahun, tergantung desainnya,” tutur Dwita. 

Tak hanya bazaar batik, FEKDI x KKI juga memiliki tempat untuk UMKM yang bergerak di bidang kuliner, seperti kopi, bumbu dapur, dan camilan ringan. Selain itu, terdapat pula 46 busana batik yang dipamerkan oleh patung-patung yang disusun sedemikian rupa berhadapan dengan sebuah layar besar yang menampilkan keindahan alam di bawah laut.

Tak berhenti di sana, FEKDI x KKI juga memberikan wadah untuk perusahaan-perusahaan dompet digital seperti OVO, Flip, Jenius, dan masih banyak lagi yang dapat mempromosikan layanan dompet digital mereka kepada pengunjung.

Dalam sosial media resminya, acara ini menawarkan banyak pengalaman seperti peluncuran blueprint sistem pembayaran Indonesia 2030, peluncuran inovasi pembayaran digital, talkshow dan showcase sistem pembayaran, turnamen esport dan pojok gim, pameran 350 UMKM unggulan dan pagelaran karya kreatif, business matching dan pojok konsultasi, serta enhanced digital experience

Baca juga: Begini Upaya Pemerintah Dorong Pertumbuhan Bisnis Alas Kaki

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

Waspada Vishing, Begini Modus & Cara Mengatasinya

BERIKUTNYA

Resep Tteokbokki Varian Pedas & Keju, Gampang Dibuat

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: