Museum Nasional (Sumber gambar: Chelsea Venda/Hypeabis.id)

Indonesian Heritage Agency Berlakukan Tarif Baru untuk Tiket Museum, Cek Harganya

01 August 2024   |   14:30 WIB
Image
Chelsea Venda Jurnalis Hypeabis.id

Kalian para pencinta seni dan sejarah mesti bersiap-siap nih, sejumlah museum di Indonesia akan memberlakukan tarif baru untuk tiket masuknya. Namun, sejalan dengan itu, akan ada sejumlah pembaharuan menarik yang membuat pengalaman mengunjungi museum jadi lebih berkesan.

Indonesian Heritage Agency (IHA) telah mengumumkan penyesuaian tarif masuk pada seluruh unit museum di bawah naungannya mulai 1 Agustus 2024. Penyesuaian tarif itu berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No 42/2024 Tentang Tarif Layanan Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya.

Sejak ditetapkannya IHA sebagai Badan Layanan Umum (BLU), berbagai transformasi dalam rangka mewujudkan reimajinasi warisan budaya memang terus dilakukan. Berbagai pembaharuan, termasuk revitalisasi dilakukan di sejumlah museum, guna memberikan pengalaman pengunjung yang lebih baik dan relevan sesuai perkembangan zaman.

Baca Juga: Menilik 5 Museum Megah dan Indah di Paris Prancis


Pelaksana tugas (Plt) Kepala IHA Ahmad Mahendra mengatakan penyesuaian tarif museum merupakan hal yang sudah seharusnya dilakukan. Tujuannya adalah agar museum dan cagar budaya dapat terus berkembang, serta memberikan manfaat edukatif serta rekreatif kepada masyarakat.

Selain itu, penyesuaian tarif ini juga secara jangka panjang dinilai dapat melatih tingkat apresiasi masyarakat terhadap sejarah dan seni. Menurut Mahendra, orang akan jadi punya tanggung jawab pada apresiasi ketika dia sudah berjuang. Sebaliknya, kalau sebuah seni dipresentasikan ala kadarnya, orang justru jadi menyepelekan.

“Museum kalau dibayar rendah, seolah-olah kayak melecehkan warisan budaya kita. Tentu di dalamnya akan tetap ada tingkatan-tingkatan, seperti kita juga tetap ada sisi edukasi untuk anak sekolah,” ujar Mahendra kepada Hypeabis.id di kantor Kemendikbudristek.

Mahendra mengatakan penyesuaian harga tiket ini tidak dilakukan secara serampangan. Pihaknya telah membarenginya dengan serangkaian kajian agar kebijakan ini bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing museum.

Tak bisa dimungkiri, kondisi setiap museum saat ini memang berbeda-beda. Mahendra pun tak ingin kebijakan yang diberlakukan serentak ini justru malah membuat beberapa museum jadi lebih sulit berkembang.

Untuk museum yang memang masih dipacu untuk tumbuh, pihaknya memastikan tak akan ada penyesuaian yang memberatkan. Sebab, fokusnya ialah pada edukasi dan pengenalan terlebih dahulu.

Namun, untuk beberapa museum yang sudah populer, pihaknya merasa perlu untuk menaikkan harga tiket. Pasalnya, budaya orang untuk datang sudah tinggi, sehingga kini tinggal fokus pada peningkatan apresiasi.

Mahendra lantas mencontohkan Museum Benteng Vredeburg di Yogyakarta. Museum ini telah menjadi favorit karena koleksi benda-benda bersejarahnya yang menarik, visual bangunannya yang ikonik, dan lokasinya yang strategis berada di pusat kota.

Museum tersebut juga menjadi salah satu pilot project penyesuaian tarif. Hasilnya, terjadi peningkatan signifikan pada jumlah pengunjung. Menurutnya, ini adalah bukti bahwa apresiasi telah terbentuk.

“Setelah direvitalisasi itu, jumlah pengunjungnya jadi sekitar 10.000 per hari dari yang sebelumnya setahun itu paling hanya 400.000,” jelasnya.

Untuk mengecek harga tiket terbaru, cek postingan di bawah ini: 


Peningkatan Pengalaman Berkunjung


Dengan adanya penyesuaian tarif tiket masuk, Mahendra menjanjikan pihaknya akan menyuguhkan pengelolaan museum dan cagar budaya yang lebih profesional. Harapannya, pengunjung nantinya mendapatkan pengalaman menikmati seni dan budaya yang lebih berkesan.

Beberapa langkah nyata yang akan dilakukannya adalah dengan melakukan upaya reprogramming. Fokusnya adalah pada pembaharuan kuratorial dan koleksi, meliputi peningkatan tata pamer, diversifikasi program publik, dan pelaksanaan berbagai program pelestarian yang berkelanjutan.

Kemudian, pihaknya akan mempercepat proses redesigning. Pada program ini, fokusnya adalah peningkatan infrastruktur, renovasi bangunan dan ruang agar tidak hanya sekadar estetis, tetapi aman dan nyaman. Namun, tetap mematuhi standar keselamatan untuk melindungi koleksi berharga, serta meningkatkan pengalaman pengunjung.

Pihaknya juga akan mendukung kegiatan reinvigorating, yakni penguatan kelembagaan melalui peningkatan kompetensi individu yang terlibat. Hal ini dilakukan melalui berbagai program pelatihan, lokakarya, dan kerja sama dengan institusi internasional.

“Harapannya ini mendorong inovasi dan keberlanjutan pengelolaan museum di masa depan,” imbuhnya.

Di luar itu, sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, IHA juga mengeluarkan kebijakan penetapan tarif kunjungan sebesar 0 (nol) rupiah pada beberapa unitnya, yakni Museum Batik Indonesia dan Museum Kepresidenan Republik Indonesia Balai Kirti.

Baca Juga: Antusiasme Genhype Menikmati Karya Patricia Piccinini di Museum MACAN

Editor: M. Taufikul Basari

SEBELUMNYA

6 Rekomendasi Film yang Mengabadikan Kisah Atlet Olimpiade

BERIKUTNYA

Brand Sepatu Macbeth Comeback, Rambah Lagi Pasar Indonesia

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: