Film Sakaratul Maut Bakal Hadirkan Horor Segar yang Unik
31 July 2024 |
21:20 WIB
Genhype, para pecinta film horor, siap-siap karena rumah produksi Rapi Films bakal merilis film Sakaratul Maut di bioskop mulai 1 Agustus 2024. Dibintangi oleh sederet aktor berbakat seperti Indah Permatasari, Della Dartyan, Claresta Taufan, Maryam Supraba, dan Aksara Dena sebagai para pemerannya.
Film ini merupakan karya kedua sutradara Sidharta Tata yang diproduksi oleh Rapi Films, bekerja sama dengan Sky Media, Legacy Pictures, dan Rhaya Flicks. Adapun skenarionya ditulis oleh Agasyah Karim, Khalid Kasogi, serta Bayu Kurnia,
Baca juga: Film Horor Diprediksi Masih Mendominasi hingga 2 Tahun Mendatang
Sunil G. Samtani, produser film Sakaratul Maut, menambahkan bahwa film tersebut mengangkat cerita keluarga yang dekat dan lekat dengan keseharian masyarakat Indonesia. Selain menyajikan unsur horor, akan diperlihatkan juga aspek-aspek emosional setiap karakternya saat dihadapkan dengan konflik keluarga.
“Semoga karya terbaru Tata bersama Rapi Films ini bisa diterima dan diapresiasi dengan baik oleh pencinta film horor Indonesia," paparnya.
Menjadi satu-satunya film horor yang tayang di pekan ini, Sunil optimistis Sakaratul Maut akan menarik banyak minat penonton. Terlebih genre horor, menurutnya selalu stabil dari tahun ke tahun di kancah perfilman Indonesia.
Terlebih Sakatatul Maut membawa konsep cerita yang segar dan unik. Setelah Sakaratul Maut, Rapi Film juga bakal meluncurkan film horor selanjutnya, yakni Kemah Terlarang.
Film ini terinspirasi dari cerita masa kecil Sidharta Tata. Sakaratul Maut mengangkat konsep cekelan dalam Bahasa Jawa yang artinya pegangan. Ini kerap diasosiasikan dengan orang-orang jaman dulu yang memegang ilmu hitam untuk keselamatan, penglaris, dan lainnya yang bersifat melindungi diri sendiri dan juga keluarga mereka. Sayangnya pegangan itu malah menyusahkan mereka menjelang sakaratul maut.
"Ide ini berasal dari mbah Buyut saya, biasanya dulu kalau kumpul keluarga beliau suka bercerita bagaimana leluhur-leluhur kita punya kemampuan seperti itu sebagai bala keselamatan karena hidup di masa penjajahan tidak mudah," papar Siharta Tata sata acara press screening dan konferensi pers film Sakaratul Maut, Selasa (30/7/2024).
Adapun mitos mengenai orang-orang yang pegangan tersebut, sampai saat ini masih menjadi cerita yang menjadi buah bibir di tengah masyarakat, baik di lingkungan keluarga, tetangga, dan bertemanan. Bahkan di media sosial, sedang populer istilah khodam yang dalam bahasa Arab memiliki arti pembantu, penjaga, atau pengawal.
"Setelah mendengar cerita mbah buyut, saya juga banyak riset dengan bertanya pada orang-orang yang paham soal hal ini, memang ada beberapa cerita yang dimodifikasi untuk kebutuhan sinema visual, tapi garis besar ceritanya berasal dari kisah nyata," ujarnya.
Sosok jin yang tinggi besar berambut panjang abu-abu dengan cakar-cakar kukunya yang tajam seperti yang kita lihat pada poster filmnya, itupun merupakan imajinasi Tata berdasarkan kisah yang dia dengar dari mbah buyutnya.
"Kalau mbah lagi cerita-cerita horor saya selalu mendengarkan paling depan, kemudian terbayang tingginya seberapa rambutnya panjag atau enggak, itu berdasarkan visualisai dari kesaksian orang-orang yang pernah melihatnya langsung," ujar Tata.
Cerita menyeramkan dari mbah buyutnya tersebut kemudian dibawanya pada tim produksi. Setelah melakukan beberapa proses brainstorming, akhirnya mereka setuju untuk mengemas konsep yang terbilang segar dan unik ini ke dalam sebuah film. Tak ketinggalan, Tata juga berdiskusi dengan orang-orang di tim make up effect untuk menciptakan visual jin yang menyeramkan.
Retno (Indah Permatasari), anak bungsu mereka, menunda keberangkatannya ke Surabaya demi merawat ayahnya. Tak sendirian, dia dengan dibantu oleh Wati (Della Dartyan), kakaknya. Keduanya mengusahakan yanv terbaik untuk bapak mereka meskipun peluang hidupnya sangat kecil.
Masalah muncul ketika Wati memperebutkan warisan dengan Tarjo (Aksara Dena), adik tirinya dari pernikahan kedua Pak Wiryo dengan Bu Giyem (Maryam Supraba). Para tetangga pun mulai bergosip tentang pak Wiryo yang mempunyai “pegangan” hingga membuatnya sulit untuk meninggal.
Satu per satu anak pak Wiryo mulai mengalami teror dari sosok jin yang sangat mengerikan. Sementara Pak Wiryo sendiri mulai menunjukkan gejala-gejala aneh dalam kondisi sekaratnya. Nantikan film Sakaratul Maut di bioskop seluruh Indonesia mulai 1 Agustus 2024.
Film ini merupakan karya kedua sutradara Sidharta Tata yang diproduksi oleh Rapi Films, bekerja sama dengan Sky Media, Legacy Pictures, dan Rhaya Flicks. Adapun skenarionya ditulis oleh Agasyah Karim, Khalid Kasogi, serta Bayu Kurnia,
Baca juga: Film Horor Diprediksi Masih Mendominasi hingga 2 Tahun Mendatang
Sunil G. Samtani, produser film Sakaratul Maut, menambahkan bahwa film tersebut mengangkat cerita keluarga yang dekat dan lekat dengan keseharian masyarakat Indonesia. Selain menyajikan unsur horor, akan diperlihatkan juga aspek-aspek emosional setiap karakternya saat dihadapkan dengan konflik keluarga.
“Semoga karya terbaru Tata bersama Rapi Films ini bisa diterima dan diapresiasi dengan baik oleh pencinta film horor Indonesia," paparnya.
Menjadi satu-satunya film horor yang tayang di pekan ini, Sunil optimistis Sakaratul Maut akan menarik banyak minat penonton. Terlebih genre horor, menurutnya selalu stabil dari tahun ke tahun di kancah perfilman Indonesia.
Terlebih Sakatatul Maut membawa konsep cerita yang segar dan unik. Setelah Sakaratul Maut, Rapi Film juga bakal meluncurkan film horor selanjutnya, yakni Kemah Terlarang.
Film ini terinspirasi dari cerita masa kecil Sidharta Tata. Sakaratul Maut mengangkat konsep cekelan dalam Bahasa Jawa yang artinya pegangan. Ini kerap diasosiasikan dengan orang-orang jaman dulu yang memegang ilmu hitam untuk keselamatan, penglaris, dan lainnya yang bersifat melindungi diri sendiri dan juga keluarga mereka. Sayangnya pegangan itu malah menyusahkan mereka menjelang sakaratul maut.
"Ide ini berasal dari mbah Buyut saya, biasanya dulu kalau kumpul keluarga beliau suka bercerita bagaimana leluhur-leluhur kita punya kemampuan seperti itu sebagai bala keselamatan karena hidup di masa penjajahan tidak mudah," papar Siharta Tata sata acara press screening dan konferensi pers film Sakaratul Maut, Selasa (30/7/2024).
Pemeran Film Sakaratul Maut (Sumber Foto: the Publicist)
Adapun mitos mengenai orang-orang yang pegangan tersebut, sampai saat ini masih menjadi cerita yang menjadi buah bibir di tengah masyarakat, baik di lingkungan keluarga, tetangga, dan bertemanan. Bahkan di media sosial, sedang populer istilah khodam yang dalam bahasa Arab memiliki arti pembantu, penjaga, atau pengawal.
"Setelah mendengar cerita mbah buyut, saya juga banyak riset dengan bertanya pada orang-orang yang paham soal hal ini, memang ada beberapa cerita yang dimodifikasi untuk kebutuhan sinema visual, tapi garis besar ceritanya berasal dari kisah nyata," ujarnya.
Sosok jin yang tinggi besar berambut panjang abu-abu dengan cakar-cakar kukunya yang tajam seperti yang kita lihat pada poster filmnya, itupun merupakan imajinasi Tata berdasarkan kisah yang dia dengar dari mbah buyutnya.
"Kalau mbah lagi cerita-cerita horor saya selalu mendengarkan paling depan, kemudian terbayang tingginya seberapa rambutnya panjag atau enggak, itu berdasarkan visualisai dari kesaksian orang-orang yang pernah melihatnya langsung," ujar Tata.
Cerita menyeramkan dari mbah buyutnya tersebut kemudian dibawanya pada tim produksi. Setelah melakukan beberapa proses brainstorming, akhirnya mereka setuju untuk mengemas konsep yang terbilang segar dan unik ini ke dalam sebuah film. Tak ketinggalan, Tata juga berdiskusi dengan orang-orang di tim make up effect untuk menciptakan visual jin yang menyeramkan.
Sinopsis Film Sakaratul Maut
Sakaratul Maut mengisahkan Pak Wiryo (Jose Rizal Manua) dan Bu Wiryo (Retno Yuniwati), sepasang suami istri terpandang di Desa Umbul Krida. Keluarga mereka terlihat bahagia dan baik-baik saja. Namun, sebuah kecelakaan lalu lintas yang menimpa mereka menyebabkan Bu Wiryo tewas dan Pak Wiryo koma.Retno (Indah Permatasari), anak bungsu mereka, menunda keberangkatannya ke Surabaya demi merawat ayahnya. Tak sendirian, dia dengan dibantu oleh Wati (Della Dartyan), kakaknya. Keduanya mengusahakan yanv terbaik untuk bapak mereka meskipun peluang hidupnya sangat kecil.
Masalah muncul ketika Wati memperebutkan warisan dengan Tarjo (Aksara Dena), adik tirinya dari pernikahan kedua Pak Wiryo dengan Bu Giyem (Maryam Supraba). Para tetangga pun mulai bergosip tentang pak Wiryo yang mempunyai “pegangan” hingga membuatnya sulit untuk meninggal.
Satu per satu anak pak Wiryo mulai mengalami teror dari sosok jin yang sangat mengerikan. Sementara Pak Wiryo sendiri mulai menunjukkan gejala-gejala aneh dalam kondisi sekaratnya. Nantikan film Sakaratul Maut di bioskop seluruh Indonesia mulai 1 Agustus 2024.
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.