Daftar Negara yang Berikan Bonus Terbesar untuk Atlet di Olimpiade Paris 2024
31 July 2024 |
09:55 WIB
Bisa membawa pulang medali emas di ajang Olimpiade tentunya menjadi kebanggaan tersendiri bagi para atlet. Sebagian dari kalian mungkin mengira bahwa para atlet yang bisa menyabet medali emas akan mendapatkan hadiah yang besar, berupa uang tunai atau privilej lainnya. Namun, kenyataannya tidak demikian.
Memenangkan medali emas, perak atau perunggu tidak menjamin atlet mendapatkan hadiah tambahan sebagaimana dikutip dari BuzzFeed. Komite Olimpiade Internasional (IOC) tidak memberikan hadiah uang kepada atlet yang berhasil menjadi juara di setiap cabang olahraga yang diperlombakan.
Baca juga: Keunikan Olimpiade Paris 2024: Medali Terbuat dari Potongan Menara Eiffel
Sebagai pengganti uang hadiah, IOC mendistribusikan 90 persen pendapatannya melalui komite Olimpiade nasional di setiap negara kontingen serta federasi internasional.
"Ini berarti bahwa, setiap hari, dana yang setara dengan US$4,2 juta digunakan untuk membantu atlet dan organisasi olahraga di semua tingkatan di seluruh dunia. Terserah kepada masing-masing IF dan NOC untuk menentukan cara terbaik melayani atlet mereka dan pengembangan olahraga mereka secara global," kata IOC dalam penyataannya.
Meski IOC tidak menawarkan hadiah uang tunai untuk para peraih medali, sejumlah badan pengelola olahraga internasional melakukan inisiatif tersebut di ajang Olimpiade Paris 2024. World Athletics (WA) misalnya, yang menyiapkan hadiah total US2,4 juta untuk dibagikan kepada para atlet yang memenangkan medali emas.
Mereka yang memenangkan emas di masing-masing dari 48 cabang atletik lintasan dan lapangan di Paris 2024 akan menerima US$50.000, dan tim estafet akan menerima jumlah yang sama untuk dibagikan kepada para atlet. Inisiatif ini bahkan disebut akan diperluas kepada peraih medali perak dan perunggu Olimpiade di Olimpiade Los Angeles 2028.
Serupa, Asosiasi Tinju Internasional (IBA) juga mengumumkan akan memberikan hadiah finansial dengan total lebih dari US$3,1 juta dalam kompetisi tinju. Peraih medali emas akan menerima US$100.000 dari IBA, dengan atlet menerima setengahnya dan NOC serta pelatih atlet masing-masing menerima US$25.000.
Sementara peraih medali perak akan mendapatkan $50.000, dengan atlet menerima US$25.000 dan sisanya dibagi rata antara pelatih dan NOC. Untuk medali perunggu, IBA akan memberikan US$25.000, dimana sebesar US$12.500 diberikan untuk atlet.
Kendati demikian, sejumlah komite olimpiade nasional dan pemerintah di berbagai negara memberikan hadiah atau bonus kepada atlet yang memenangkan medali emas. Menurut catatan Forbes, dari 206 negara yang berpartisipasi di Olimpiade, 33 diantaranya mengonfirmasi bahwa mereka akan memberikan hadiah uang tunai kepada para atlet berprestasi.
Dari jumlah tersebut, 15 negara diantaranya memverifikasi bahwa mereka akan membayar lebih dari US100.000 atau sekitar Rp1,6 miliar kepada atlet yang membawa pulang medali emas.
Mengutip dari CBS News, Hong Kong menjadi negara dengan bonus terbesar untuk para atletnya. Pada Olimpiade Paris 2024, peraih medali emas dalam nomor perorangan dari Hong Kong akan mendapatkan hadiah uang tunai sebesar US$768.000 atau sekitar Rp12,5 miliar.
Posisinya disusul oleh Israel yang berada di urutan kedua sebagai negara dengan hadiah terbesar kepada atlet pemenang Olimpiade, yakni US$215.000 untuk medali emas, US$192.000 (perak), dan US$137.000 (perunggu).
Melansir dari Givemesport, berikuat adalah daftar negara yang memberikan hadiah dan bonus terbesar untuk atlet di Olimpiade.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Memenangkan medali emas, perak atau perunggu tidak menjamin atlet mendapatkan hadiah tambahan sebagaimana dikutip dari BuzzFeed. Komite Olimpiade Internasional (IOC) tidak memberikan hadiah uang kepada atlet yang berhasil menjadi juara di setiap cabang olahraga yang diperlombakan.
Baca juga: Keunikan Olimpiade Paris 2024: Medali Terbuat dari Potongan Menara Eiffel
Sebagai pengganti uang hadiah, IOC mendistribusikan 90 persen pendapatannya melalui komite Olimpiade nasional di setiap negara kontingen serta federasi internasional.
"Ini berarti bahwa, setiap hari, dana yang setara dengan US$4,2 juta digunakan untuk membantu atlet dan organisasi olahraga di semua tingkatan di seluruh dunia. Terserah kepada masing-masing IF dan NOC untuk menentukan cara terbaik melayani atlet mereka dan pengembangan olahraga mereka secara global," kata IOC dalam penyataannya.
Meski IOC tidak menawarkan hadiah uang tunai untuk para peraih medali, sejumlah badan pengelola olahraga internasional melakukan inisiatif tersebut di ajang Olimpiade Paris 2024. World Athletics (WA) misalnya, yang menyiapkan hadiah total US2,4 juta untuk dibagikan kepada para atlet yang memenangkan medali emas.
Mereka yang memenangkan emas di masing-masing dari 48 cabang atletik lintasan dan lapangan di Paris 2024 akan menerima US$50.000, dan tim estafet akan menerima jumlah yang sama untuk dibagikan kepada para atlet. Inisiatif ini bahkan disebut akan diperluas kepada peraih medali perak dan perunggu Olimpiade di Olimpiade Los Angeles 2028.
Serupa, Asosiasi Tinju Internasional (IBA) juga mengumumkan akan memberikan hadiah finansial dengan total lebih dari US$3,1 juta dalam kompetisi tinju. Peraih medali emas akan menerima US$100.000 dari IBA, dengan atlet menerima setengahnya dan NOC serta pelatih atlet masing-masing menerima US$25.000.
Sementara peraih medali perak akan mendapatkan $50.000, dengan atlet menerima US$25.000 dan sisanya dibagi rata antara pelatih dan NOC. Untuk medali perunggu, IBA akan memberikan US$25.000, dimana sebesar US$12.500 diberikan untuk atlet.
Kendati demikian, sejumlah komite olimpiade nasional dan pemerintah di berbagai negara memberikan hadiah atau bonus kepada atlet yang memenangkan medali emas. Menurut catatan Forbes, dari 206 negara yang berpartisipasi di Olimpiade, 33 diantaranya mengonfirmasi bahwa mereka akan memberikan hadiah uang tunai kepada para atlet berprestasi.
Dari jumlah tersebut, 15 negara diantaranya memverifikasi bahwa mereka akan membayar lebih dari US100.000 atau sekitar Rp1,6 miliar kepada atlet yang membawa pulang medali emas.
Mengutip dari CBS News, Hong Kong menjadi negara dengan bonus terbesar untuk para atletnya. Pada Olimpiade Paris 2024, peraih medali emas dalam nomor perorangan dari Hong Kong akan mendapatkan hadiah uang tunai sebesar US$768.000 atau sekitar Rp12,5 miliar.
Posisinya disusul oleh Israel yang berada di urutan kedua sebagai negara dengan hadiah terbesar kepada atlet pemenang Olimpiade, yakni US$215.000 untuk medali emas, US$192.000 (perak), dan US$137.000 (perunggu).
Melansir dari Givemesport, berikuat adalah daftar negara yang memberikan hadiah dan bonus terbesar untuk atlet di Olimpiade.
- Hong Kong: US$768.000
- Israel: US$275.000
- Serbia: US$218.000
- Malaysia: US$214.000
- Italia: US$196.000
- Lituania: US$182.000
- Moldova: US$171.000
- Latvia: US$155.000
- Hungaria: US$154.000
- Bulgaria: US$139.000
- Ukraina: US$125.000
- Kosovo: US$120.000
- Estonia: US$109.000
- Republik Ceko: US$103.000
- Spanyol: US$102.000
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.