Ilustrasi demam. (Sumber foto: Freepik/Benzoix)

Kenali Gejala dan Penyebab Virus Oropouche yang Mirip DBD

31 July 2024   |   06:00 WIB
Image
Kintan Nabila Jurnalis Hypeabis.id

Kementerian Kesehatan Brasil melaporkan kasus kematian pertama akibat virus oropouche yang ditularkan melalui gigitan nyamuk culicoides paraensis. Dua wanita usia 20 tahun dari negara bagian Bahia di timur laut Brasil dinyatakan meninggal setelah terinfeksi virus yang mirip dengan demam berdarah dengue (DBD).

Selain manusia, nyamuk culicoides paraensis juga dapat menginfeksi hewan seperti monyet dan burung. Beberapa jenis nyamuk lainnya seperti Culex quinquefasciatus, Coquillettidia venezuelensis, dan Aedes serratus juga berperan dalam penyebaran virus ini. Terlebih nyamuk Culex quinquefasciatus dikenal dapat menyebarkan virus West Nile dan St Louis.

Baca juga: Nyamuk Berwolbachia Diklaim Bisa Meringankan Beban BPJS Kesehatan, Ini Penjelasannya

Sejak pertama kali ditemukan di Trinidad pada 1955, virus oropouche telah menyebar ke berbagai negara di Amerika Latin, termasuk Brasil, Bolivia, dan Peru. Nyamuk culicoides paraensis, berkembang biak di rawa-rawa dan hutan hujan tropis, menjadikannya sebagai lingkungamn yang cocok untuk pertumbuhan populasi nyamuk.

Mengutip Centers for Disease Control and Prevention (CDC) AS, gejala saat terinfeksi virus oropuche adalah demam, sakit kepala parah, meriang, nyeri otot, dan pegal linu. Tanda-tanda lainnya adalah sensitif terhadap cahaya, pusing, sakit di belakang mata, mual, muntah, dan ruam. Biasanya, gejala ini berlangsung kurang dari seminggu dan bisa berulang beberapa hari atau seminggu setelahnya.

Ada juga orang-orang tertentu yang bisa mengembangkan faktor risiko yang lebih serius termasuk meningitis (peradangan pada membran otak dan tulang ekor), encephalitis (peradangan otak), hingga pendarahan. Meski begitu, kematian akibat virus ini cukup jarang terjadi.

Virus oropouche menyebar ke manusia melalui gigitan nyamuk Culicoides paraensis. Semakin meningkatnya mobilitas manusia, maka risiko penularan virus melalui gigitan nyamuk akan semakin tinggi. Bukan tidak mungkin penyebaraanya hanya di kawasan pedesaan yang terdapat rawa dan hutan saja, ada kemungkinan virus bisa menyebar ke daerah perkotaan.

Saat seseorang terjangkit virus dan kemudian digigit oleh nyamuk atau lalat penggigit, virus dapat berpindah ke serangga tersebut. Serangga ini kemudian dapat menggigit orang lain sehingga memperluas jangkauan infeksi. Oleh karena itu, penting untuk mengambil langkah pencegahan, terutama setelah perjalanan ke daerah-daerah yang terdapat persebaran virus oropouche.

Sementara ini, cara yang bisa dilakukan supaya terhindar dari virus oropouche adalah dengan mencegah gigitan lalat hingga nyamuk. Kamu bisa memakai lotion antinyamuk, memasang jaring-jaring pada ventilasi dan jendela, selalu menutup pintu, bahkan menggunakan kelambu saat tidur.

Sejauh ini, tidak ada obat khusus untuk mengobati virus oropouche. Pengobatan hanya dilakukan sesuai gejala yang muncul. Pasien dengan gejala berat sebaiknya segera dibawa ke rumah sakit untuk ditangani dokter. Jangan lupa lakukan upaya pencegahan dengan meningkatkan imun dan daya tahan tubuh.

Cobalah untuk memastikan konsumsi makanan sehat dan minum air putih yang cukup, luangkan waktu untuk lebih banyak beristirahat, dan rutin mengonsumsi vitamin.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

MVP Pictures Garap Film Pengantin Setan, Angkat Podcast Viral dari RJL 5

BERIKUTNYA

Napas Terhenti saat Tidur? Kenali Gejala dan Cara Mengatasi Sleep Apnea

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: