Ilustrasi vaksin yang digunakan untuk pengobatan penyakit. (Sumber gambar : Freepik)

Basmi DBD, BPOM Setujui Vaksin Dengue Tetravalen

24 August 2022   |   12:30 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Like
Pengobatan penyakit demam berdarah (DBD) di Indonesia tetus berkembang. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) baru saja menyetujui Vaksin Dengue Tetravalen untuk digunakan pada individu berusia 6 hingga 45 Tahun. Bisa dikatakan Indonesia menjadi negara pertama secara global yang mendapatkan persetujuan vaksin buatan perusahaan farmasi Takeda itu.
 
Dengue, atau yang telah lama dikenal masyarakat sebagai penyakit demam berdarah (DBD) masih menjadi endemi di sebagian besar wilayah kabupaten/kota di Indonesia. Pada paruh pertama 2022 saja, Indonesia melaporkan lebih dari 63.000 kasus dengue dan hampir 600 kematian yang tersebar di 455 kota di 34 provinsi.
 
Penyakit yang ditularkan dari nyamuk Aedes aegypti ini banyak menyerang anak-anak dan remaja. Dampaknya sangat buruk karena bisa menyebabkan kematian.
Asia Pacific Area Head Takeda Dr. Mahender Nayak menjelaskan data klinis menunjukkan bahwa vaksin dengue buatan perusahaannya memberikan perlindungan bagi anak-anak dan orang dewasa terhadap keempat serotipe dengue, mencegah penyakit serius dan rawat inap bagi mereka yang tinggal di Indonesia. 
 
Vaksin Dengue Tetravalen (TAK-003) adalah vaksin dengue yang dibuat menggunakan virus dengue serotipe 2 yang dilemahkan sebagai “backbone” genetik untuk keempat serotipe virus dengue dan dirancang untuk melindungi dari serotipe-serotipe ini.
 
Di Indonesia, Vaksin Dengue Tetravalen diindikasikan untuk mencegah penyakit dengue yang disebabkan oleh serotipe virus dengue pada individu berusia enam sampai 45 tahun. Vaksinasi harus diberikan dalam dosis 0,5 mL dengan jadwal dua dosis (0 dan 3 bulan). Penggunaan TAK-003 harus sesuai dengan rekomendasi resmi yang berlaku.
 
TAK-003 katanya telah diuji di seluruh program pengembangan klinis yang kuat yang mencakup berbagai uji penelitian Fase 1, Fase 2, dan Fase 3, dengan lebih dari 28.000 peserta, termasuk uji coba Tetravalent Immunization against Dengue Efficacy Study (TIDES) dari Takeda. 
 
Uji coba TIDES memenuhi primary endpoint dari efektivitas vaksin keseluruhan (VE) terhadap dengue yang dikonfirmasi secara virologis (VCD) dengan efektivitas 80,2 persen pada masa tindak lanjut 12 bulan.
 
Hasil VE dalam mencegah rawat inap karena demam VCD adalah 90,4 persen selama tiga tahun setelah dosis ke dua.
 
Dia menyebut TAK-003 umumnya ditoleransi dengan baik, tanpa bukti peningkatan penyakit pada penerima vaksin, dan tidak ada risiko keamanan penting yang telah diidentifikasi dalam uji coba TIDES, hingga saat ini.
 
Dalam pemberiannya, TAK-003 harus diberikan dengan injeksi subkutan, dianjurkan di lengan atas di daerah deltoid. "TAK-003 tidak boleh disuntikkan secara intravaskular, intradermal atau intramuskular," tegas Nayak.
 
Vaksinasi harus ditunda pada subyek yang menderita penyakit demam akut yang parah. Sementara adanya infeksi ringan, seperti pilek, seharusnya tidak mengakibatkan penundaan vaksinasi. Vaksinasi harus didahului dengan tinjauan riwayat medis individu (terutama yang berkaitan dengan vaksinasi sebelumnya dan kemungkinan reaksi hipersensitivitas yang terjadi setelah vaksinasi). 

Baca jugaWaspada Ancaman DBD, Fase Penentu Hidup dan Mati Hanya dalam 2 Hari
 
Terkait efek samping, reaksi yang paling sering dilaporkan pada subyek berusia 6 sampai 45 tahun adalah nyeri pada area suntikan (54 persen), sakit kepala (36 persen), mialgia (34 persen), kemerahan di tempat suntikan (29 persen), malaise (24 persem), asthenia (21 persen) dan demam (10 persen). 
 
“Indonesia merupakan negara endemis dengue, kasus meningkat terutama saat awal musim hujan, dan dapat mengenai anak maupun dewasa dengan derajat penyakit ringan sampai berat,” kata Prof. Dr. Sp.A(K), 
 
Profesor Penyakit Infeksi Pediatrik dr. Sri Rezeki Hadinegoro menerangkan persetujuan untuk Vaksin Dengue Tetravalen yang baru ini merupakan opsi pencegahan dengue, terutama untuk kelompok umur 6-45 tahun, tanpa memandang infeksi dengue sebelumnya dan tanpa perlu skrining pra- vaksinasi
 
"Kami menyambut baik, persetujuan dari Vaksin Dengue Tetravalen bagi umur dewasa, di mana populasi ini memiliki risiko yang sama dengan populasi lebih muda lainnya dan tidak memandang gaya hidup atau di mana mereka tinggal," sebutnya.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor : Gita Carla
 

SEBELUMNYA

Marcus dan Kevin Lolos 16 Besar BWF World Championship 2022, The Minions Banggakan Indonesia

BERIKUTNYA

Ajang Mnet Asia Music Award Resmi Rebranding Jadi MAMA Awards 2022, Ini Tanggal dan Lokasinya

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: