Ilustrasi anak yang mengalami kerusakan ginjal. (Sumber gambar : Freepik/user1852605)

6 Penyebab Umum yang Bikin Anak-anak Terpaksa Menjalani Cuci Darah

30 July 2024   |   13:40 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Penyakit gagal ginjal tidak hanya menyasar orang dewasa, tapi juga anak-anak. Tak ayal, banyak dari mereka yang harus menjalani terapi cuci darah rutin untuk mengurangi komplikasi serius dan mempertahankan kualitas hidup akibat ginjal yang rusak.

Saat ini, ramai di media sosial anak-anak yang harus menjalani cuci darah di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Rumah sakit rujukan untuk penyakit ginjal ini setidaknya menangani 30 anak yang melakukan cuci darah rutin. 

Baca juga: 7 Penyebab Gagal Ginjal yang Sering Dianggap Remeh

Kebanyakan kasus ini terjadi karena penyakit bawaan, terutama sindrom nefrotik (kondisi medis yang memengaruhi ginjal dan menyebabkan sejumlah gejala yang khas). Berkaca dari sini, orang tua perlu sekali mengetahui penyakit-penyakit ginjal yang bisa dialami anak-anak dan langkah-langkah apa yang bisa dilakukan untuk mencegahnya.

Dokter Spesialis Anak Eka Hospital BSD Marissa Tania Stephanie Pudjiadi, mengatakan ada beberapa penyebab anak-anak harus menjalani prosedur cuci darah. Pertama karena penyakit ginjal bawaan. "Beberapa anak dilahirkan dengan kondisi ginjal yang tidak sempurna, sehingga fungsi penyaringan darah terganggu sejak lahir," ujarnya di Jakarta, Selasa (30/7/2024).

Kedua, disebabkan infeksi saluran kemih yang berulang atau infeksi serius lainnya yang dapat merusak ginjal. Ketiga, beberapa kelainan genetik dapat menyebabkan kerusakan ginjal progresif.

Penyebab berikutnya yakni penyakit kronis seperti diabetes melitus, hipertensi, dan glomerulonefritis (peradangan pada glomerulus ginjal) yang dapat merusak ginjal dalam jangka panjang. Kelima, obstruksi saluran kemih. 

Penyumbatan pada saluran kemih dapat menyebabkan tekanan pada ginjal dan merusak fungsinya. Terakhir yaitu faktor lingkungan. "Paparan bahan kimia berbahaya, obat-obatan tertentu, dan polusi dapat meningkatkan risiko kerusakan ginjal," tegasnya.

Sayangnya, kerusakan ginjal yang sudah parah tidak dapat disembuhkan sepenuhnya. Namun, dengan pengobatan yang tepat, perkembangan penyakit dapat diperlambat dan kualitas hidup anak dapat ditingkatkan.

Adapun pengobatan katanya akan disesuaikan dengan penyebab dan tingkat keparahan kerusakan ginjal. Pengobatan bisa berupa pemberian obat-obatan untuk mengontrol tekanan darah, mengurangi peradangan, dan mencegah kerusakan ginjal lebih lanjut.

Kemudian, dialisis atau cuci darah, prosedur untuk membersihkan darah dari zat-zat sisa ketika ginjal tidak dapat berfungsi dengan baik. Pilihan terakhir untuk anak dengan gagal ginjal stadium akhir adalah transplantasi ginjal.

Marissa menyebut anak-anak yang harus menjalani cuci darah atau transplantasi ginjal biasanya harus menjalani pengobatan ini seumur hidup. Namun, dengan dukungan keluarga, tenaga medis, dan kemajuan teknologi, mereka tetap dapat menjalani hidup yang aktif dan produktif.

Kendati demikian, layaknya kata pepatah, memang lebih baik mencegah daripada mengobati. Para orang tua harus berupaya untuk melakukan pencegahan kerusakan ginjal pada anak.

Langkah awal yakni melakukan deteksi dini adanya kelainan ginjal dengan pemeriksaan kesehatan rutin. Kemudian, segera obati infeksi saluran kemih dan infeksi lainnya.

Orang tua juga perlu melakukan kontrol penyakit kronis. Jika anak memiliki penyakit kronis, seperti diabetes atau hipertensi, kontrol penyakit tersebut dengan baik. 

Baca juga: Kecanduan Minuman Manis, Masyarakat Indonesia Rentan Diabetes dan Gagal Ginjal

Satu yang terpenting yakni menerapkan gaya hidup sehat. Ajak anak untuk menerapkan gaya hidup sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga secara teratur, dan cukup istirahat. Lindungi pula anak dari paparan bahan kimia berbahaya dan polusi.

"Fenomena anak-anak yang harus menjalani cuci darah memang mengkhawatirkan, namun dengan deteksi dini, pencegahan yang tepat, dan pengobatan yang memadai, banyak kasus penyakit ginjal pada anak dapat dikelola dengan baik," tutur Marissa.

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Pendar Jasa Foto di Kalangan Generasi Muda

BERIKUTNYA

Tiket Konser Brian McKnight Dijual Besok, Maliq & D’Essentials Jadi Opening Act

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: