Ilustrasi keluhan sakit ginjal. (sumber gambar: Pexels)

Alternatif Pengobatan Batu Ginjal Tanpa Operasi

09 August 2022   |   19:30 WIB

Batu ginjal merupakan jenis penyakit yang tergolong sering dijumpai di tengah masyarakat dengan prevalensi mendekati 20%. Apalagi dengan gaya hidup sedentari yang bikin malas gerak dan pola konsumsi tidak sehat menjadi faktor pemicu masalah pada organ vital ini.

Dokter Spesialis Urologi Siloam Hospitals Kebon Jeruk Marto Sugiono menjelaskan batu ginjal banyak dijumpai di Indonesia karena secara geografis terletak di garis khatulistiwa yang beriklim tropis, sehingga cenderung panas.

Dengan cuaca semacam itu, masyarakat Indonesia akan mudah kehilangan keringat dan dehidrasi. Kurangnya asupan cairan merupakan faktor utama terbentuknya batu ginjal.

Baca juga: Benarkah Multivitamin Berbahaya bagi Ginjal?

Ada berbagai tindakan yang bisa dilakukan untuk mengatasi batu ginjal, salah satunya dengan metode Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL). Tindakan tanpa pembedahan ini hanya membutuhkan waktu sekitar satu jam saja untuk menghancurkan batu ginjal.

Marto menjelaskan ESWL bekerja menggunakan gelombang suara kejut. ESWL dapat memecah batu ginjal yang terdapat di dalam tubuh pasien sehingga ukurannya menjadi kecilkecil.

Namun, tindakan tersebut hanya sebatas memecahkan saja, tidak mengeluarkan batu ginjal. Jadi, batu ginjal yang sudah pecah tersebut akan keluar dengan sendirinya melalui saluran kencing.

Proses kerjanya, pasien harus diperiksa menggunakan ultrasound (USG) dan sinar-X dalam posisi berbaring untuk menemukan batu ginjal.

Setelah itu, gelombang suara kejut akan fokus menembak pada posisi di mana batu ginjal berada. Pasien harus minum banyak cairan setelah tindakan selesai dilakukan untuk memudahkan pecahan-pecahan batu ginjal keluar dari dalam tubuh. ”ESWL ini tidak memerlukan bius,” katanya dikutip dari Bisnis Weekend edisi 16 Agustus 2015.

Pasien juga tidak perlu menginap alias hanya rawat jalan saja. Tidak cuma cepat prosesnya, ESWL ini juga hemat karena biayanya jauh lebih murah ketimbang operasi. Meski cara penanganan batu ginjal semakin mudah, bukan berarti penyakit ini dapat dianggap sepele.

Apabila batu ginjal dibiarkan semakin besar, akan menganggu aliran urin dan menurun kan fungsi ginjal. Marto menjelaskan air sangat penting untuk ginjal.

Ginjal sendiri fungsinya menyaring cairan dan membuang zat-zat sisa dalam darah dalam bentuk urin melalui saluran kemih. Zat sisa yang berlebih seperti kalsium dan asam urat dalam urin dapat mengendap dan mengeras membentuk batu ginjal.

Untuk itu, jangan lupa untuk mengonsumsi air putih dalam jumlah yang cukup setiap harinya. Jika banyak minum air putih, zat-zat sisa tersebut akan mudah terbuang.

Faktor lainnya yang meningkatkan  risiko batu ginjal yaitu asupan kalsium dan garam yang berlebihan, kurang gerak, obesitas, riwayat batu ginjal sebelumnya, dan asam urat tinggi.

Baca juga: Begini Pola Makan yang Tepat Untuk Pasien Ginjal Kronik

Gejala jika memiliki batu ginjal yaitu nyeri pinggang, nyeri saat berkemih, anyang-anyangan, atau urin keruh dan berwarna kemerahan. Penting sekali untuk melakukan deteksi dini dengan cara konsultasi dan memeriksakan diri ke dokter yang bersangkutan.

Walaupun sudah sembuh, pasien dapat terkena batu ginjal kembali apabila tidak menjaga gaya hidupnya. Seperti yang diungkapkan dokter spesialis urologi Siloam Hospitals Kebun Jeruk Wempy Supit, pasien yang telah sembuh dari batu ginjal harus tetap menjaga makanan dan minuman yang mereka konsumsi. “Asupan cairan harus cukup 2,5 liter sehari,” katanya.

Editor: Fajar SIdik

SEBELUMNYA

Manfaat Olahraga Bagi Penderita Asma & Obesitas

BERIKUTNYA

Review 4 Tempat Kuliner Populer di Padang, dari Soto Garuda hingga Lamun Ombak

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: