Hypereport: Melihat Perbandingan Skema Student Loan di AS, Kanada & Australia
30 July 2024 |
11:38 WIB
Banyak orang memiliki cita-cita untuk menempuh pendidikan tinggi hingga ke jenjang perguruan tinggi. Namun, kondisi keuangan kerap menjadi tantangan. Sadar akan keadaan ini, student loan atau pinjaman pelajar menjadi salah satu pilihan yang kerap disediakan oleh pemerintah atau lembaga pembiayaan.
Pada saat ini, sejumlah lembaga pembiayaan di Indonesia memang telah memiliki program pinjaman yang dapat dipilih oleh banyak mahasiswa di dalam negeri. Namun, program tersebut tetaplah kredit komersial berbunga tinggi yang jauh berbeda jika dibandingkan dengan student loan di banyak negara.
Baca juga: Hypereport: Butuh Komitmen Membenahi Tata Kelola Pembiayaan Untuk Pendidikan Tinggi
Kredit yang disebut-sebut sebagai pinjaman untuk pelajar di dalam negeri umumnya masih serupa kredit tanpa agunan berbunga tinggi.
Mahasiswa yang melakukan pinjaman harus membayar tidak lama setelah uang cair atau saat masih berstatus sebagai seorang mahasiswa dengan bunga.
Tidak hanya itu, beberapa pihak juga kerap menyediakan pinjaman online atau daring dengan bunga yang tidak kecil dan harus dibayar saat pelajar di perguruan tinggi masih menempuh pendidikan.
Kondisi tersebut kerap memberatkan karena mereka terlilit utang akibat pinjaman yang harus dibayar bertahap saat mash berkuliah dan belum memiliki pekerjaan.
Beberapa waktu lalu, pemerintah mengaku sedang merancang skema pinjaman pelajar seperti yang ada di luar negeri. Pinjaman itu baru akan dibayarkan seusai mahasiswa lulus dari kampus dan menempuh pendidikan.
Ya, student loan atau pinjaman pendidikan di banyak negara pada dasarnya membuat mahasiswa di perguruan tinggi atau universitas memiliki kesempatan untuk meraih pendidikan. Lewat skema pinjaman ini, mereka dapat tetap mengakses pendidikan tanpa terhalang oleh kondisi ekonomi yang kekurangan.
Pelajar yang memanfaatkan student loan dapat membayar setelah lulus kuliah dan bekerja. Jadi, mereka tidak perlu khawatir dan memikirkan untuk melunasi pinjaman saat masih berstatus mahasiswa.
Di Inggris, pembayaran kembali pinjaman pinjaman pelajar bergantung kepada statusnya, yakni bekerja atau berwiraswasta. Individu yang memutuskan untuk bekerja setelah lulus dari universitas akan mengalami pemotongan gaji untuk membayar pinjaman bersamaan dengan pajak dan asuransi nasional.
“Slip gaji akan menunjukkan berapa banyak yang telah dipotong. Anda harus memeriksa apakah pemberi kerja telah menggunakan rencana pembayaran yang benar,” demikian tertulis dalam laman pemerintah Inggris.
Tidak hanya itu, cicilan kredit pun baru akan berlaku ketika penghasilannya lebih dari jumlah minumum, serta tidak dikenakan penalti jika melakukan pembayaran ekstra untuk melunasi sebagian atau seluruh pinjaman lebih awal.
Baca juga: Hypereport: Cerita Inspiratif Sukses Kuliah di Universitas Terbaik Dunia dengan Beasiswa
Selain itu, penerima pinjaman juga akan secara otomatis berhenti melakukan pelunasan ketika berhenti bekerja atau pendapatan yang diperoleh berada di bawah ambang batas.
Apabila seseorang berprofesi sebagai wiraswasta, HM Revenue and Customs ( HMRC ) akan menghitung berapa banyak yang harus dibayar dari tax return. Seseorang membayar pada saat yang sama ketika mereka membayar pajak di negara ini,
Sementara di Australia, mahasiswa dapat melunasi pinjaman yang dimiliki ketika telah bekerja. Pinjaman dengan nama Higher Education Loan Program (HELP) diadakan untuk membantu menolong pembayaran biaya belajar individu di perguruan tinggi.
Pinjaman HELP disediakan oleh pemerintah Australia. Mahasiswa dapat membayar pinjaman yang dilakukan melalui sistem pajak setelah mulai berpenghasilan di atas jumlah ambang batas wajib. Seseorang tidak perlu melakukan pembayaran jika penghasilan tahunan kurang dari jumlah tersebut.
Baca juga: Hypereport: Dilema Kampus dalam Polemik UKT & Tuntutan Peningkatan Mutu Pendidikan
Pada saat ini, pemerintah menyediakan 5 tipe berbeda pinjaman HELP bagi pelajar. Setiap tipe pinjaman memiliki tujuan dan kriteria yang berbeda-beda. Jenis-jenis itu adalah HECS-HELP, FEE HELP, STARTUP-HELP, SA-HELP, dan OS HELP.
Adapun dalam skema pinjaman pelajar di Kanada, seseorang baru akan membayar setelah usai menempuh pendidikan.
Setelah lulus sekolah, ada masa tidak membayar selama 6 bulan. Setelah masa ini berakhir, peminjam harus mulai melakukan pembayaran hutangnya. Saat melakukan pembayaran, ada sejumlah hal yang perlu menjadi perhatian.
Seseorang yang memiliki pinjaman mahasiswa penuh waktu dapat menyesuaikan pembayaran Anda secara daring. Tidak hanya itu, individu juga dapat meningkatkan pembayaran untuk mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk membayar kembali pinjaman.
Baca juga: Hypereport: Merancang Model Pinjaman Biaya Pendidikan Ideal di Indonesia
Kemudian, peminjam juga dapat menurunkan pembayaran agar lebih terjangkau atau memperpanjang waktu pembaran untuk membuat pembayaran lebih kecil.
Editor: Fajar Sidik
Pada saat ini, sejumlah lembaga pembiayaan di Indonesia memang telah memiliki program pinjaman yang dapat dipilih oleh banyak mahasiswa di dalam negeri. Namun, program tersebut tetaplah kredit komersial berbunga tinggi yang jauh berbeda jika dibandingkan dengan student loan di banyak negara.
Baca juga: Hypereport: Butuh Komitmen Membenahi Tata Kelola Pembiayaan Untuk Pendidikan Tinggi
Kredit yang disebut-sebut sebagai pinjaman untuk pelajar di dalam negeri umumnya masih serupa kredit tanpa agunan berbunga tinggi.
Mahasiswa yang melakukan pinjaman harus membayar tidak lama setelah uang cair atau saat masih berstatus sebagai seorang mahasiswa dengan bunga.
Tidak hanya itu, beberapa pihak juga kerap menyediakan pinjaman online atau daring dengan bunga yang tidak kecil dan harus dibayar saat pelajar di perguruan tinggi masih menempuh pendidikan.
Kondisi tersebut kerap memberatkan karena mereka terlilit utang akibat pinjaman yang harus dibayar bertahap saat mash berkuliah dan belum memiliki pekerjaan.
Beberapa waktu lalu, pemerintah mengaku sedang merancang skema pinjaman pelajar seperti yang ada di luar negeri. Pinjaman itu baru akan dibayarkan seusai mahasiswa lulus dari kampus dan menempuh pendidikan.
Ya, student loan atau pinjaman pendidikan di banyak negara pada dasarnya membuat mahasiswa di perguruan tinggi atau universitas memiliki kesempatan untuk meraih pendidikan. Lewat skema pinjaman ini, mereka dapat tetap mengakses pendidikan tanpa terhalang oleh kondisi ekonomi yang kekurangan.
Pelajar yang memanfaatkan student loan dapat membayar setelah lulus kuliah dan bekerja. Jadi, mereka tidak perlu khawatir dan memikirkan untuk melunasi pinjaman saat masih berstatus mahasiswa.
Student loan di Inggris
Di Inggris, pembayaran kembali pinjaman pinjaman pelajar bergantung kepada statusnya, yakni bekerja atau berwiraswasta. Individu yang memutuskan untuk bekerja setelah lulus dari universitas akan mengalami pemotongan gaji untuk membayar pinjaman bersamaan dengan pajak dan asuransi nasional.“Slip gaji akan menunjukkan berapa banyak yang telah dipotong. Anda harus memeriksa apakah pemberi kerja telah menggunakan rencana pembayaran yang benar,” demikian tertulis dalam laman pemerintah Inggris.
Tidak hanya itu, cicilan kredit pun baru akan berlaku ketika penghasilannya lebih dari jumlah minumum, serta tidak dikenakan penalti jika melakukan pembayaran ekstra untuk melunasi sebagian atau seluruh pinjaman lebih awal.
Baca juga: Hypereport: Cerita Inspiratif Sukses Kuliah di Universitas Terbaik Dunia dengan Beasiswa
Selain itu, penerima pinjaman juga akan secara otomatis berhenti melakukan pelunasan ketika berhenti bekerja atau pendapatan yang diperoleh berada di bawah ambang batas.
Apabila seseorang berprofesi sebagai wiraswasta, HM Revenue and Customs ( HMRC ) akan menghitung berapa banyak yang harus dibayar dari tax return. Seseorang membayar pada saat yang sama ketika mereka membayar pajak di negara ini,
Student loan di Australia
Sementara di Australia, mahasiswa dapat melunasi pinjaman yang dimiliki ketika telah bekerja. Pinjaman dengan nama Higher Education Loan Program (HELP) diadakan untuk membantu menolong pembayaran biaya belajar individu di perguruan tinggi.Pinjaman HELP disediakan oleh pemerintah Australia. Mahasiswa dapat membayar pinjaman yang dilakukan melalui sistem pajak setelah mulai berpenghasilan di atas jumlah ambang batas wajib. Seseorang tidak perlu melakukan pembayaran jika penghasilan tahunan kurang dari jumlah tersebut.
Baca juga: Hypereport: Dilema Kampus dalam Polemik UKT & Tuntutan Peningkatan Mutu Pendidikan
Pada saat ini, pemerintah menyediakan 5 tipe berbeda pinjaman HELP bagi pelajar. Setiap tipe pinjaman memiliki tujuan dan kriteria yang berbeda-beda. Jenis-jenis itu adalah HECS-HELP, FEE HELP, STARTUP-HELP, SA-HELP, dan OS HELP.
Student loan di Kanada
Adapun dalam skema pinjaman pelajar di Kanada, seseorang baru akan membayar setelah usai menempuh pendidikan.Setelah lulus sekolah, ada masa tidak membayar selama 6 bulan. Setelah masa ini berakhir, peminjam harus mulai melakukan pembayaran hutangnya. Saat melakukan pembayaran, ada sejumlah hal yang perlu menjadi perhatian.
Seseorang yang memiliki pinjaman mahasiswa penuh waktu dapat menyesuaikan pembayaran Anda secara daring. Tidak hanya itu, individu juga dapat meningkatkan pembayaran untuk mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk membayar kembali pinjaman.
Baca juga: Hypereport: Merancang Model Pinjaman Biaya Pendidikan Ideal di Indonesia
Kemudian, peminjam juga dapat menurunkan pembayaran agar lebih terjangkau atau memperpanjang waktu pembaran untuk membuat pembayaran lebih kecil.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.