Mahasiswa sedang berada di perpustakaan (Sumber gambar: pexels/ pixabay)

Fakta-fakta Student Loan di Negara Maju, Mahasiswa Wajib Tahu

11 February 2024   |   11:00 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Bagi mahasiswa yang menempuh pendidikan tinggi, khususnya di negara maju, student loan atau pinjaman pelajar mungkin tidak asing lagi. Fasilitas ini kerap menjadi pilihan agar mahasiswa yang tidak memiliki dana agar tetap bisa menempuh pendidikan hingga ke jenjang perkuliahan.

Student loan sebenarnya bukan sesuatu yang asing dan baru dalam dunia pendidikan. Sudah banyak mahasiswa atau pelajar yang memanfaatkan dana pinjaman tersebut untuk membiayai pendidikannya.

Sejumlah bank di Indonesia juga tercatat memiliki program pinjaman untuk pendidikan tersebut, yang pada umumnya merupakan kredit tanpa agunan/serba guna dengan embel-embel untuk biaya sekolah. Pasalnya, skema kredit bank ini sama saja dengan pinjaman komersial pada umumnya, bahkan dengan tingkat bunga yang cukup tinggi. 

Baca juga: Transformasi Digital & Kolaborasi Jadi Kunci Majunya Pendidikan di Indonesia

Adapun dalam skema student loan murni, fasilitas pinjaman pelajar biasanya memiliki bunga yang kecil jika dibandingkan dengan kredit komersial, plus proses yang lebih mudah. Fasilitas semacam ini banyak ditawarkan di negara maju, seperti Inggris dan Amerika Serikat yang memiliki pembiayaan pelajar sehingga masyarakatnya memiliki tingkat pendidikan yang lebih baik. 

Untuk tahu lebih banyak, berikut fakta-fakta menarik soal student loan secara umum di negara-negara maju, yang dirangkum Hypeabis.id
 

1. Sistem pembayaran

Pelajar yang menggunakan fasilitas student loan hanya akan membayar kembali pinjaman ketika penghasilan yang dimiliki melebihi jumlah ambang batas rencana pembayaran. Penghitungan besaran penghasilan tersebut memasukan bonus dan lembur. Tidak hanya itu, nilai yang digunakan adalah nilai sebelum pajak dan potongan lainnya.

Kemudian, pembayaran juga dilakukan setelah lulus sekolah. Individu dapat mulai melakukan pembayaran pinjaman setelah 4 tahun menjalani pendidikan jika bekerja paruh waktu atau mengikuti pendidikan Doktor Pascasarjana dan lebih lama dari 4 tahun. 


3. Pangkas gaji

Pembayaran pinjaman pelajar atau student loan akan diambil dari gaji bersamaan dengan pajak dan asuransi jika individu yang mengajukan adalah seorang karyawan. Kemudian, besaran potongan pembayaran pinjaman akan terlihat dari slip gaji yang didapat. 
 

3. Penundaan cicilan 

Dikutip dari laman pemerintah Inggris, seseorang otomatis dapat berhenti membayar pinjaman jika berhenti bekerja atau pendapatan di bawah ambang batas. Pembayaran pinjaman dapat kembali dilakukan saat penghasilan yang dimiliki oleh sudah melebihi ambang batas yang telah ditentukan. 
 

4. Tidak ada penalti

Berbeda dengan pinjaman komersial pada umumnya, peminjam dalam skema student loan tidak akan terkena penalti saat hendak melakukan pembayaran ekstra terhadap utangnya untuk melakukan pelunasan sebagian atau seluruh pinjaman lebih cepat dari tanggal yang ditentukan. 

Dengan begitu, para pelajar yang sudah bekerja dan memiliki penghasilan tidak perlu khawatir saat memiliki pendapatan lebih dan ingin melakukan pelunasan utang lebih awal. 

Baca juga: 4 Fakta Pendidikan Vokasi di Indonesia, Peminatnya Makin Banyak

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

Survei ZAP Menology Index 2024: Pria Indonesia Prioritaskan Rambut sebagai Penunjang Penampilan

BERIKUTNYA

8 Tren Desain Furnitur Tahun 2024: Garis Lembut hingga Unsur Emas

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: