Moms, Waspada Bahaya Bakteri di Alat Makan Si Buah Hati
27 July 2024 |
06:30 WIB
Bakteri selalu mengintai di sekitar kita, termasuk di alat makan. Oleh karena itu, memastikan sayur, buah, hingga alat makan bersih saja belum cukup. Para orang tua, perlu mengecek kebersihan peralatan makan khususnya bagi si buah hati agar terhindar dari berbagai risiko kesehatan.
Survei Kesehatan Indonesia 2023 menyatakan 17,4 persen rumah tangga Indonesia mengonsumsi 3-4 porsi sayur dan buah setiap hari. Konsumsi sayur dan buah juga diberikan untuk anak-anak. Sayangnya, banyak orang tua yang luput dari pemahaman bahwa ada bahaya tersembunyi di balik makanan bergizi tersebut.
Meski tampak bersih dari luar, sayur dan buah yang tidak higienis justru bisa mengancam kesehatan anak. Dokter Spesialis Anak Miza Dito Afrizal menjelaskan, bahaya ini harus diwaspadai utamanya bagi anak-anak di bawah usia 10 tahun. Sebab, imunitas mereka bisa terbilang belum terbentuk dengan sempurna.
“Terlihat bersih saja tidak cukup, ibu harus memastikan makanan untuk keluarga, apalagi anak. Harus benar-benar aman dikonsumsi,” kata Miza dalam agenda Sunlight Biocare Nature di Senayan Park pada Jumat (26/7/2024).
Baca juga: Bukan Hanya Karena Bakteri, Yuk Kenali Bahaya di Balik Makanan yang Terkontaminasi
Miza mencontohkan, tampilan luar buah-buahan yang tampak berwarna cerah dan segar bisa saja dipengaruhi oleh lapisan wax non-food grade yang tidak berizin BPOM. Bahan tersebut tidak bisa luruh jika hanya dicuci dengan air.
Akibatnya, anak-anak yan mengonsumsi jenis buah dan sayur berlapis bahan non food-grade bisa didera masalah pencernaan dengan gejala seperti mual, muntah, dan sakit perut.
Selain itu, peralatan masak dan makan juga perlu diperhatikan kebersihannya. Miza menyebut, ibu perlu memilih produk sabun cuci piring yang berkualitas. Sebab residu sabun pencuci jika terakumulasi akan menimbulkan bahaya kesehatan, seperti mengganggu kerja lapisan sel yang melapisi saluran usus.
Jika abai, hal tersebut akan bisa berakibat fatal dan menyebabkan anak mengalami alergi makanan, maag, diabetes, obesitas, sirosis hati, hingga gangguan spektrum autisme. Oleh sebab itu, kehati-hatian terhadap peralatan makan juga berguna untuk memastikan daya tahan tubuh anak dan mendukung tumbuh kembang si kecil lebih optimal.
“Pastikan sabun cuci piring yang digunakan benar-benar berkualitas dan aman untuk mencuci bahan makanan maupun peralatan masak dan makan,” lanjut Miza.
Untuk memastikan si kecil terhindar dari bahaya tersebut, produk sabun cuci piring Sunlight meluncurkan Sunlight Biocare Nature yang dilengkapi dengan teknologi RhamnoClean.
R&D Head of Home Care Unilever Indonesia Ernest Basarah menjelaskan, teknologi RhamnoClean ini menggunakan 100 persen bahan aktif alami dari tumbuhan yang memiliki sifat membersihkan secara menyeluruh. Bahannya juga dibuat lembut dan memastikan tidak membuat iritasi pada tangan.
Formula Sunlight Biocare Nature sudah dipatenkan sebagai sabun pencuci piring food grade 100 persen yang cocok untuk mencuci peralatan makan anak, serta sayur dan buah. Bahan sabun pencuci piring ini menggunakan bahan aktif alami, bebas paraben, dan pewarna.
Baca juga: Awas Bakteri Kebal Menjadi Ancaman Global
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Survei Kesehatan Indonesia 2023 menyatakan 17,4 persen rumah tangga Indonesia mengonsumsi 3-4 porsi sayur dan buah setiap hari. Konsumsi sayur dan buah juga diberikan untuk anak-anak. Sayangnya, banyak orang tua yang luput dari pemahaman bahwa ada bahaya tersembunyi di balik makanan bergizi tersebut.
Meski tampak bersih dari luar, sayur dan buah yang tidak higienis justru bisa mengancam kesehatan anak. Dokter Spesialis Anak Miza Dito Afrizal menjelaskan, bahaya ini harus diwaspadai utamanya bagi anak-anak di bawah usia 10 tahun. Sebab, imunitas mereka bisa terbilang belum terbentuk dengan sempurna.
“Terlihat bersih saja tidak cukup, ibu harus memastikan makanan untuk keluarga, apalagi anak. Harus benar-benar aman dikonsumsi,” kata Miza dalam agenda Sunlight Biocare Nature di Senayan Park pada Jumat (26/7/2024).
Baca juga: Bukan Hanya Karena Bakteri, Yuk Kenali Bahaya di Balik Makanan yang Terkontaminasi
Miza mencontohkan, tampilan luar buah-buahan yang tampak berwarna cerah dan segar bisa saja dipengaruhi oleh lapisan wax non-food grade yang tidak berizin BPOM. Bahan tersebut tidak bisa luruh jika hanya dicuci dengan air.
Akibatnya, anak-anak yan mengonsumsi jenis buah dan sayur berlapis bahan non food-grade bisa didera masalah pencernaan dengan gejala seperti mual, muntah, dan sakit perut.
Selain itu, peralatan masak dan makan juga perlu diperhatikan kebersihannya. Miza menyebut, ibu perlu memilih produk sabun cuci piring yang berkualitas. Sebab residu sabun pencuci jika terakumulasi akan menimbulkan bahaya kesehatan, seperti mengganggu kerja lapisan sel yang melapisi saluran usus.
Jika abai, hal tersebut akan bisa berakibat fatal dan menyebabkan anak mengalami alergi makanan, maag, diabetes, obesitas, sirosis hati, hingga gangguan spektrum autisme. Oleh sebab itu, kehati-hatian terhadap peralatan makan juga berguna untuk memastikan daya tahan tubuh anak dan mendukung tumbuh kembang si kecil lebih optimal.
“Pastikan sabun cuci piring yang digunakan benar-benar berkualitas dan aman untuk mencuci bahan makanan maupun peralatan masak dan makan,” lanjut Miza.
Agenda Sunlight Biocare Nature (Sumber gambar: Sunlight)
R&D Head of Home Care Unilever Indonesia Ernest Basarah menjelaskan, teknologi RhamnoClean ini menggunakan 100 persen bahan aktif alami dari tumbuhan yang memiliki sifat membersihkan secara menyeluruh. Bahannya juga dibuat lembut dan memastikan tidak membuat iritasi pada tangan.
Formula Sunlight Biocare Nature sudah dipatenkan sebagai sabun pencuci piring food grade 100 persen yang cocok untuk mencuci peralatan makan anak, serta sayur dan buah. Bahan sabun pencuci piring ini menggunakan bahan aktif alami, bebas paraben, dan pewarna.
Baca juga: Awas Bakteri Kebal Menjadi Ancaman Global
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.