Festival Indonesia Bertutur Hadir Lagi, Dihelat 7-18 Agustus 2024
27 July 2024 |
06:00 WIB
Yudi Supriyanto
Jurnalis Hypeabis.id
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) akan mengadakan Festival Indonesia Bertutur (Intur) pada 7-18 Agustus 2024 di Bali. Ajang yang diadakan secara gratis itu mengusung tema Subak: Harmoni dengan Pencipta, Alam, dan Sesama.
Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid mengatakan bahwa filosofi Subak yang diusung dalam Indonesia Bertutur mengajarkan tentang keseimbangan hubungan antara manusia dengan pencipta, alam, dan sesama. Menurutnya, nilai-nilai itu sangat relevan di tengah tantangan zaman sekarang.
“Selain itu, sistem Subak sendiri telah diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia pada tahun 2012, yang semakin menegaskan pentingnya kita untuk terus merawat dan menghidupkan warisan budaya ini,” ujarnya dalam siaran pers, Jumat (26/7/2024).
Baca juga: JF3 Fashion Festival 2024 Hadirkan 66 Desainer dengan Dua Tema Besar
Hilmar menjelaskan bahwa festival ini memiliki arti penting dalam memperkuat keterkaitan antara masyarakat dan warisan budaya yang dimiliki.
Menurutnya, Indonesia memiliki kekayaan budaya, baik yang bersifat tangible maupun intangible. Warisan budaya ini menyimpan banyak kearifan masa lalu dari nenek moyang kita.
“Namun, perlu digarisbawahi tak berhenti di masa lalu, kita juga harus menjadikan kearifan masa lalu tersebut sebagai inspirasi untuk menghadapi tantangan masa depan dan membangun kehidupan yang berkelanjutan,” ujarnya.
Dia menuturkan, pengunjung akan melihat relevansi antara kearifan masa lalu dan kehidupan pada masa kini dengan kesenian dan kebudayaan yang datang ke Intur 2024. Menurutnya, Intur hadir untuk menerjemahkan kekayaan pengetahuan tradisional ke dalam bentuk seni kontemporer yang lebih mudah dinikmati masyarakat.
Dalam pertunjukan nanti, para pengunjung dapat menyaksikan 120 karya seni pertunjukan, seni rupa, film, hingga seni media yang inspiratif. Tidak hanya itu, penyelenggara juga akan melibatkan 900 pelaku seni budaya seperti Dian Sastro, Diskoria, Garin Nugroho, Barasuara, serta lainnya dalam Intur 2024.
Hilmar menambahkan, Festival Indonesia Bertutur 2024 juga akan menawarkan delapan program utama, yakni Kathanaya yang merupakan Seni tutur yang mencakup nilai-nilai kearifan lokal dan sejarah bangsa Indonesia.
Kemudian, program Visaraloka, yakni eksibisi expanded media dan seni performans; Ekayana dan Anarta, yakni panggung seni pertunjukan yang memukau; Layarambha yang merupakan seni gerak dan tari dalam bingkai sinematografi.
Selain itu, ada juga program Samaya Sastra yang merupakan program sastra dan pembacaan puisi; Kiranamaya, yakni eksplorasi seni video mapping dan instalasi cahaya; dan Virama yang berupa panggung senja dengan pertunjukan hiburan dan musik.
“Setiap program dirancang untuk mengajak pengunjung mengeksplorasi beragam bentuk seni dan budaya hasil karya para seniman berbakat. Untuk itu, kami mengajak masyarakat untuk merasakan langsung sensasi keindahan budaya Indonesia di Indonesia Bertutur 2024,” ujarnya.
Indonesia Bertutur terbuka secara gratis dan terbuka untuk umum di 8 lokasi yang tersebar di Bali. Pada 7 Agustus 2024, acara Maha Wasundari - Seremoni dan Pertunjukan Pembukaan akan digelar di Lapangan Chandra Muka Batubulan.
Sementara itu, rangkaian program di Ubud akan dimulai pada 8-18 Agustus di 5 tempat, yakni Neka Art Museum, Museum Puri Lukisan, ARMA Museum dan Resort, Setia Darma House of Mask and Puppets, serta Tonyraka Art Lounge. Kemudian, rangkaian kegiatan pertunjukkan di Pulau Peninsula, Nusa Dua, akan berlangsung sejak tanggal 14-18 Agustus 2024.
Baca juga: The Shadow Strays Karya Timo Tjahjanto Tayang Perdana di Toronto International Film Festival 2024
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid mengatakan bahwa filosofi Subak yang diusung dalam Indonesia Bertutur mengajarkan tentang keseimbangan hubungan antara manusia dengan pencipta, alam, dan sesama. Menurutnya, nilai-nilai itu sangat relevan di tengah tantangan zaman sekarang.
“Selain itu, sistem Subak sendiri telah diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia pada tahun 2012, yang semakin menegaskan pentingnya kita untuk terus merawat dan menghidupkan warisan budaya ini,” ujarnya dalam siaran pers, Jumat (26/7/2024).
Baca juga: JF3 Fashion Festival 2024 Hadirkan 66 Desainer dengan Dua Tema Besar
Hilmar menjelaskan bahwa festival ini memiliki arti penting dalam memperkuat keterkaitan antara masyarakat dan warisan budaya yang dimiliki.
Menurutnya, Indonesia memiliki kekayaan budaya, baik yang bersifat tangible maupun intangible. Warisan budaya ini menyimpan banyak kearifan masa lalu dari nenek moyang kita.
“Namun, perlu digarisbawahi tak berhenti di masa lalu, kita juga harus menjadikan kearifan masa lalu tersebut sebagai inspirasi untuk menghadapi tantangan masa depan dan membangun kehidupan yang berkelanjutan,” ujarnya.
Dia menuturkan, pengunjung akan melihat relevansi antara kearifan masa lalu dan kehidupan pada masa kini dengan kesenian dan kebudayaan yang datang ke Intur 2024. Menurutnya, Intur hadir untuk menerjemahkan kekayaan pengetahuan tradisional ke dalam bentuk seni kontemporer yang lebih mudah dinikmati masyarakat.
Dalam pertunjukan nanti, para pengunjung dapat menyaksikan 120 karya seni pertunjukan, seni rupa, film, hingga seni media yang inspiratif. Tidak hanya itu, penyelenggara juga akan melibatkan 900 pelaku seni budaya seperti Dian Sastro, Diskoria, Garin Nugroho, Barasuara, serta lainnya dalam Intur 2024.
Kemudian, program Visaraloka, yakni eksibisi expanded media dan seni performans; Ekayana dan Anarta, yakni panggung seni pertunjukan yang memukau; Layarambha yang merupakan seni gerak dan tari dalam bingkai sinematografi.
Selain itu, ada juga program Samaya Sastra yang merupakan program sastra dan pembacaan puisi; Kiranamaya, yakni eksplorasi seni video mapping dan instalasi cahaya; dan Virama yang berupa panggung senja dengan pertunjukan hiburan dan musik.
“Setiap program dirancang untuk mengajak pengunjung mengeksplorasi beragam bentuk seni dan budaya hasil karya para seniman berbakat. Untuk itu, kami mengajak masyarakat untuk merasakan langsung sensasi keindahan budaya Indonesia di Indonesia Bertutur 2024,” ujarnya.
Indonesia Bertutur terbuka secara gratis dan terbuka untuk umum di 8 lokasi yang tersebar di Bali. Pada 7 Agustus 2024, acara Maha Wasundari - Seremoni dan Pertunjukan Pembukaan akan digelar di Lapangan Chandra Muka Batubulan.
Sementara itu, rangkaian program di Ubud akan dimulai pada 8-18 Agustus di 5 tempat, yakni Neka Art Museum, Museum Puri Lukisan, ARMA Museum dan Resort, Setia Darma House of Mask and Puppets, serta Tonyraka Art Lounge. Kemudian, rangkaian kegiatan pertunjukkan di Pulau Peninsula, Nusa Dua, akan berlangsung sejak tanggal 14-18 Agustus 2024.
Baca juga: The Shadow Strays Karya Timo Tjahjanto Tayang Perdana di Toronto International Film Festival 2024
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.