Ekshibisi ini menampilkan karya-karya karya fotografer asal Peru, David Diaz Gonzalez selama beberapa tahun terakhir. (sumber gambar: Hypeabi.id/Prasetyo Agung Ginanjar)

Pameran Foto Portraits of My Blood Karya David Diaz Gonzales Tampilkan Keindahan Shipibo-Konibo

26 July 2024   |   08:30 WIB
Image
Prasetyo Agung Ginanjar Jurnalis Hypeabis.id

Penikmat fotografi ada kabar gembira nih buat kalian. Pasalnya pameran fotografi Shipibo-Konibo, Portraits of My Blood resmi dibuka. Seteleng ini terbuka untuk umum yang berlangsung pada 26 Juli-8 Agustus 2024 di CAN,s Gallery, Jakarta. 

Ekshibisi ini menampilkan karya-karya karya fotografer asal Peru, David Diaz Gonzalez selama beberapa tahun terakhir. David adalah fotografer lepas Shipibo-Konibo, sebuah masyarakat adat di sepanjang Sungai Ucayali di hutan hujan Amazon, Peru.

Baca juga: Menyelisik Kolaborasi Manis Tiga Dara dalam Pameran Ad Maiora

Duta Besar Peru untuk Indonesia, Luis Tsuboyama mengatakan, sang fotografer berhasil mengangkat citraan yang otentik dari lingkungannya. Ini terefleksi dari citra semangat yang dimiliki oleh pria, wanita, tumbuhan, hewan dan elemen alam lain, dengan cara estetis.

Menurut Tsuboyama foto-fotonya juga menggambarkan stereotip masyarakat adat Amazon serta budaya mereka dari dalam sebagai anggota komunitas. Karya-karya ini seolah memberi penghormatan kepada para pendukung fotografi Peru: Martin chambi dan Vargas bersaudara.

"Dalam serialnya Shipibo-Konibo Potret Darahku, baik dalam suasana luar ruangan maupun studio, David Diaz berhasil menangkap orang-orang dari desa-desa sekitarnya dari sudut pandang yang sangat intim." kata Tsuboyama saat membuka pameran pada Kamis, (25/7/2024).
 

Salah satu karya David Diaz Gonzalez dalam pameran Shipibo-Konibo, Portraits of My Blood

Salah satu karya David Diaz Gonzalez dalam pameran Shipibo-Konibo, Portraits of My Blood (sumber gambar: Hypeabi.id/Prasetyo Agung Ginanjar)

Selaras, Director CAN'S Gallery, Inge Santoso, mengatakan bahwa David merupakan fotografer yang jeli dalam menangkap realitas. Dari sinilah dia menyambut baik pameran tersebut, karena rekam jejak sang seniman juga sudah baik di dunia fotografi jurnalistik internasional.

Inge mengatakan bahwa Diaz merupakan peraih award Sinchi Foundation pada 2022. Dihelatnya pameran ini juga sebagai bentuk apresiasi terhadap negara-negara sahabat yang memiliki kedutaan di Indonesia, bagi warga negaranya yang ingin berpameran di Tanah Air.

"Karya-karya fotonya juga sangat bagus dalam mencitrakan masyarakat adat di Amazon. Sebab dia tidak hanya motret daerah di sana. Kami mengkurasi dengan baik, dan ini pantas untuk dipamerkan di sini," ujarnya.

Memasuki ruang pamer, pengunjung akan langsung disambut sepilihan karya yang menggambarkan rutinitas sehari-hari masyarakat adat Amazon. Salah satunya adalah tradisi memotong poni bagi perempuan yang sedang berduka di distrik Yarinacocha, Ucayali, Amazon.

ahah

Salah satu karya David Diaz Gonzalez dalam pameran Shipibo-Konibo, Portraits of My Blood (sumber gambar: Hypeabi.id/Prasetyo Agung Ginanjar)

Ada pula potret Sanken Mea, atau wanita adat bernama Dominga Raymondi Silvano yang dikenal sebagai sosok bijaksana dalam kosmovisi Shipibo. Foto-foto lain yang menarik adalah potret wanita dan bayi dengan bwetaneti yang merepresentasikan deformasi tengkorak untuk tujuan estetika.

Total, Diaz mengirim 25 foto hitam putih yang merepresentasikan kehidupan masyarakat adat hutan hujan Amazon. Sebagian besar menampilkan para tetua adat, tabib, hingga masyarakat di sana yang menggantungkan diri dari ekosistem hutan dan sungai sebagai sandaran hidup.

Czar Gutierezz dalam catatan kuratorialnya mengatakan, Díaz menggambarkan adegan-adegan dari komunitasnya bukan sebagai pamflet pribumi tetapi sebagai dokumen-dokumen sejarah. Oleh karena itu, citraan voyeuristik fotografi yang diambil bergeser menuju penyelamatan bentuk-bentuk identitas baru masyarakat.
 

Salah satu karya David Diaz Gonzalez dalam pameran Shipibo-Konibo, Portraits of My Blood (sumber gambar: Hypeabi.id/Prasetyo Agung Ginanjar)

Salah satu karya David Diaz Gonzalez dalam pameran Shipibo-Konibo, Portraits of My Blood (sumber gambar: Hypeabi.id/Prasetyo Agung Ginanjar)

Menurutnya, Diaz berangkat dari subjek tradisional, dan pesona alam untuk menemukan hubungan yang ramah di hadapan estetika pandangan Barat dengan tetap mempertahankan konteks historisnya etnisnya. Itulah mengapa wajah-wajah yang digambarkan memancarkan udara manis dan bersih dengan aura terang dunia.

"Masyarakat Shipibo percaya bahwa manusia, tanaman, hewan, dan elemen alam lainnya memiliki semangat bersama yang disebut ibo. Semuanya menunjukkan bahwa foto-foto ini juga dimiliki oleh Diaz," tulisnya.

Sebagai seorang pakar dalam desain grafis digital, Diaz mendapatkan kamera pertamanya delapan tahun yang lalu dan sekarang menetap di Lima, tempat dia belajar fotografi. Diaz merupakan jurnalis foto yang pada 2021 dianugerahi hibah dari Dana Jurnalisme Hutan Hujan Amazon oleh Pulitzer. 

Proyek fotografi ini merupakan penghormatan kepada leluhur David dan potret masyarakat Shipibo-Konibo di masa lampau. Selain sekadar karya atau penyelidikan antropologis, potret-potret ini menyatu menjadi album keluarga yang memperlihatkan keintiman fotografer sebagai seniman.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

Kenali Gejala dan Cara Mencegah Diabetes Melitus

BERIKUTNYA

Alasan Cabor Selancar Olimpiade Paris 2024 Berlangsung di Pantai Teahupo'o Tahiti

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: