Cek Profil Penampil SIPFest di Salihara, Ada Jecko Siompo hingga Teater Koma
25 July 2024 |
07:14 WIB
Prasetyo Agung Ginanjar
Jurnalis Hypeabis.id
Salihara International Performing-arts Festival (SIPFest) kembali dihelat pada 2-31 Agustus 2024. SIPFest merupakan festival seni pertunjukan dengan beragam pertunjukan tari, musik, teater, dan lokakarya yang dapat diikuti anak-anak hingga dewasa.
Mengusung jargon Orde Seni Baru, SIPFest akan hadir dengan berbagai program spesial setelah sekian lima tahun vakum. Jargon Orde Seni Baru dipilih untuk memberikan alternatif di luar orde politik, khususnya dalam membuka ide-ide baru dari pegiat seni.
Baca juga: SIPFest 2024 Siap Digelar di Salihara, Hadirkan Penampil Lokal & Internasional
Direktur Program Komunitas salihara Arts Center, Nirwan Dewanto mengatakan, SIPFEst merupakan gelanggang bagi para seniman-penampil dan masyarakat untuk berbagi kebaruan, kreativitas, dan kegembiraan. Pertemuan inilah yang menjadi daya upaya untuk mengembangkan dimensi orde yang lain, khususnya politik.
Nirwan menjelaskan, semua jenis pertunjukan dalam SIPFest kali ini akan hadir dalam segala kemeriahaan dan kekayaannya. Selain itu akan ada juga juga pertunjukan work in progress yang ditampilkan apa adanya pada publik, hingga menjadi karya utuh setelah gelaran ini dihelat.
Tak hanya itu, dalam kegiatan ini akan ada pula beragam eksperimen yang mengedepankan kebaruan di berbagai bidang. Seluruh kekayaan visual yang ditampilkan itulah yang diharap dapat ditangkap secara langsung oleh penonton sebagai bentuk percobaan termutakhir di bidang seni.
"Seni selalu memberikan kita cara-cara baru dalam melihat kehidupan. Tidak dapat diingkari memang seni itu menghibur, tapi tidak harus melulu semuanya tentang hiburan, yang penting adalah bagaimana mengemasnya dengan cara baru," katanya pada Rabu, (24/7/24).
Lantas akan ada penampilan dari siapa saja dalam SIPFest tahun ini, dihimpun dari sumber resmi selama acara temu media, berikut para seniman yang akan hadir dalam kegiatan dua tahunan itu.
1. Jecko dan Animal Pop Family
Jecko Siompo adalah seorang koreografer dan penari yang dikenal dengan inovasi dalam menggabungkan tarian tradisional Indonesia dengan gaya kontemporer. Dia merupakan pendiri Animal Pop Family, sebuah kelompok tari yang mengeksplorasi konsep "animal pop," yang terinspirasi dari gerakan dan perilaku hewan.
Kali ini Jecko akan membawakan tari KUSUKUSU II yang menjembatani batas-batas budaya dan artistik antara yang kontemporer dan tradisional. Pertunjukan ini akan dihelat pada 3 Agustus 2024 sebagai pembuka SIPFest. Selain pentas, Jecko juga mengadakan lokakarya tari yang dapat diikuti masyarakat.
2. Lucy Guerin Inc.
Lucy Guerin Inc. merupakan sebuah perusahaan tari kontemporer yang berbasis di Melbourne, Australia. Didirikan oleh koreografer Lucy Guerin pada tahun 2002, perusahaan ini terkenal karena menciptakan karya-karya tari yang inovatif dan eksperimental.
Lucy Guerin Inc. sering mengeksplorasi batas-batas antara tari dan media lainnya, seperti teater, seni visual, dan teknologi. Perusahaan ini juga telah menampilkan karya-karya di berbagai festival dan tempat bergengsi di seluruh dunia, termasuk di Eropa, Amerika Utara, dan Asia.
3. CCOTBBAT
CCOTBBAT adalah singkatan dari "Close Company of Twin Ballets and Twin Arts Theatre." Ini adalah sebuah kelompok seni yang menggabungkan elemen-elemen balet dan teater dalam pertunjukan, serta mengeksplorasi batas-batas antara tarian, teater, dan seni visual.
Beberapa karya mereka juga berfokus pada cerita-cerita kuat yang disampaikan melalui kombinasi gerakan tari yang presisi dan ekspresi teater yang mendalam. Kelompok ini juga memiliki fokus pada kolaborasi antar disiplin seni untuk menciptakan pengalaman pertunjukan yang unik dan mendalam.
4. Chong Kee Yong & Ensemble Studio C
Chong Kee Yong adalah seorang komposer kontemporer yang terkenal dari Malaysia. Dia dikenal karena karya-karyanya yang inovatif dan eklektik, menggabungkan elemen-elemen musik tradisional Asia dengan teknik komposisi Barat modern.
Sementara itu, Ensemble Studio C merupakan kelompok musik yang bekerja sama dengan Chong Kee Yong. Kelompok ini terdiri dari musisi-musisi berbakat yang berfokus pada interpretasi dan penampilan karya-karya musik kontemporer.
5. Numen Company
Numen Company adalah kolektif seni yang terkenal dengan karya-karya instalasi dan pertunjukan yang menggabungkan seni, arsitektur, dan desain. Karya-karya mereka juga telah dipamerkan di berbagai negara di dunia.
Didirikan oleh Sven Jonke, Christoph Katzler, dan Nikola Radeljkovi?, Numen Company berfokus pada penciptaan ruang dan pengalaman yang imersif melalui penggunaan material yang tidak konvensional dan inovatif.
6. Landung Simatupang
Landung Simatupang merupakan seniman, aktor, dan penulis dari Indonesia yang dikenal luas di kalangan teater dan sastra. Dia telah berkontribusi secara signifikan terhadap dunia seni dan budaya Indonesia melalui berbagai karya, baik di film dan teater.
Pada SIPFest kali ini Landung akan melakukan lecture performing bertajuk 50 Tahun Seni Peran di Jalur Olahraga Kesehatan. Ceramah ini akan diadakan pada 13-14 Agustus 2024, pukul 20.00 WIB.
7. Teater Koma
Teater Koma adalah salah satu kelompok teater paling berpengaruh di Indonesia yang didirikan pada 1980 oleh N. Riantiarno, Ratna Madjid-Riantiarno, Syaeful Anwar, Jim Bary Aditya, dan seniman lain. Pertunjukkan pertama Teater Koma digelar pada awal Agustus 1977 di Teater Tertutup TIM.
Hingga 2024, teater koma telah mementaskan 230 lakon dengan pertunjukan terakhir Matahari Papua. Adapun pada SIPFest kali ini Teater Koma akan mementaskan naskah Tanda Cinta yang pertama kali dipentaskan pada 2005 di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ), dan Salihara pada 2009.
Baca juga: Pameran Rupa Panggung: Sepilihan Skenografi Indonesia Siap Dihelat di Salihara
Editor: Puput Ady Sukarno
Mengusung jargon Orde Seni Baru, SIPFest akan hadir dengan berbagai program spesial setelah sekian lima tahun vakum. Jargon Orde Seni Baru dipilih untuk memberikan alternatif di luar orde politik, khususnya dalam membuka ide-ide baru dari pegiat seni.
Baca juga: SIPFest 2024 Siap Digelar di Salihara, Hadirkan Penampil Lokal & Internasional
Direktur Program Komunitas salihara Arts Center, Nirwan Dewanto mengatakan, SIPFEst merupakan gelanggang bagi para seniman-penampil dan masyarakat untuk berbagi kebaruan, kreativitas, dan kegembiraan. Pertemuan inilah yang menjadi daya upaya untuk mengembangkan dimensi orde yang lain, khususnya politik.
Nirwan menjelaskan, semua jenis pertunjukan dalam SIPFest kali ini akan hadir dalam segala kemeriahaan dan kekayaannya. Selain itu akan ada juga juga pertunjukan work in progress yang ditampilkan apa adanya pada publik, hingga menjadi karya utuh setelah gelaran ini dihelat.
Tak hanya itu, dalam kegiatan ini akan ada pula beragam eksperimen yang mengedepankan kebaruan di berbagai bidang. Seluruh kekayaan visual yang ditampilkan itulah yang diharap dapat ditangkap secara langsung oleh penonton sebagai bentuk percobaan termutakhir di bidang seni.
"Seni selalu memberikan kita cara-cara baru dalam melihat kehidupan. Tidak dapat diingkari memang seni itu menghibur, tapi tidak harus melulu semuanya tentang hiburan, yang penting adalah bagaimana mengemasnya dengan cara baru," katanya pada Rabu, (24/7/24).
Lantas akan ada penampilan dari siapa saja dalam SIPFest tahun ini, dihimpun dari sumber resmi selama acara temu media, berikut para seniman yang akan hadir dalam kegiatan dua tahunan itu.
1. Jecko dan Animal Pop Family
Jecko Siompo adalah seorang koreografer dan penari yang dikenal dengan inovasi dalam menggabungkan tarian tradisional Indonesia dengan gaya kontemporer. Dia merupakan pendiri Animal Pop Family, sebuah kelompok tari yang mengeksplorasi konsep "animal pop," yang terinspirasi dari gerakan dan perilaku hewan.
Kali ini Jecko akan membawakan tari KUSUKUSU II yang menjembatani batas-batas budaya dan artistik antara yang kontemporer dan tradisional. Pertunjukan ini akan dihelat pada 3 Agustus 2024 sebagai pembuka SIPFest. Selain pentas, Jecko juga mengadakan lokakarya tari yang dapat diikuti masyarakat.
2. Lucy Guerin Inc.
Lucy Guerin Inc. merupakan sebuah perusahaan tari kontemporer yang berbasis di Melbourne, Australia. Didirikan oleh koreografer Lucy Guerin pada tahun 2002, perusahaan ini terkenal karena menciptakan karya-karya tari yang inovatif dan eksperimental.
Lucy Guerin Inc. sering mengeksplorasi batas-batas antara tari dan media lainnya, seperti teater, seni visual, dan teknologi. Perusahaan ini juga telah menampilkan karya-karya di berbagai festival dan tempat bergengsi di seluruh dunia, termasuk di Eropa, Amerika Utara, dan Asia.
3. CCOTBBAT
CCOTBBAT adalah singkatan dari "Close Company of Twin Ballets and Twin Arts Theatre." Ini adalah sebuah kelompok seni yang menggabungkan elemen-elemen balet dan teater dalam pertunjukan, serta mengeksplorasi batas-batas antara tarian, teater, dan seni visual.
Beberapa karya mereka juga berfokus pada cerita-cerita kuat yang disampaikan melalui kombinasi gerakan tari yang presisi dan ekspresi teater yang mendalam. Kelompok ini juga memiliki fokus pada kolaborasi antar disiplin seni untuk menciptakan pengalaman pertunjukan yang unik dan mendalam.
4. Chong Kee Yong & Ensemble Studio C
Chong Kee Yong adalah seorang komposer kontemporer yang terkenal dari Malaysia. Dia dikenal karena karya-karyanya yang inovatif dan eklektik, menggabungkan elemen-elemen musik tradisional Asia dengan teknik komposisi Barat modern.
Sementara itu, Ensemble Studio C merupakan kelompok musik yang bekerja sama dengan Chong Kee Yong. Kelompok ini terdiri dari musisi-musisi berbakat yang berfokus pada interpretasi dan penampilan karya-karya musik kontemporer.
5. Numen Company
Numen Company adalah kolektif seni yang terkenal dengan karya-karya instalasi dan pertunjukan yang menggabungkan seni, arsitektur, dan desain. Karya-karya mereka juga telah dipamerkan di berbagai negara di dunia.
Didirikan oleh Sven Jonke, Christoph Katzler, dan Nikola Radeljkovi?, Numen Company berfokus pada penciptaan ruang dan pengalaman yang imersif melalui penggunaan material yang tidak konvensional dan inovatif.
6. Landung Simatupang
Landung Simatupang merupakan seniman, aktor, dan penulis dari Indonesia yang dikenal luas di kalangan teater dan sastra. Dia telah berkontribusi secara signifikan terhadap dunia seni dan budaya Indonesia melalui berbagai karya, baik di film dan teater.
Pada SIPFest kali ini Landung akan melakukan lecture performing bertajuk 50 Tahun Seni Peran di Jalur Olahraga Kesehatan. Ceramah ini akan diadakan pada 13-14 Agustus 2024, pukul 20.00 WIB.
7. Teater Koma
Teater Koma adalah salah satu kelompok teater paling berpengaruh di Indonesia yang didirikan pada 1980 oleh N. Riantiarno, Ratna Madjid-Riantiarno, Syaeful Anwar, Jim Bary Aditya, dan seniman lain. Pertunjukkan pertama Teater Koma digelar pada awal Agustus 1977 di Teater Tertutup TIM.
Hingga 2024, teater koma telah mementaskan 230 lakon dengan pertunjukan terakhir Matahari Papua. Adapun pada SIPFest kali ini Teater Koma akan mementaskan naskah Tanda Cinta yang pertama kali dipentaskan pada 2005 di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ), dan Salihara pada 2009.
Baca juga: Pameran Rupa Panggung: Sepilihan Skenografi Indonesia Siap Dihelat di Salihara
Editor: Puput Ady Sukarno
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.