Talenta Digital Makin Dicari dari Sektor Teknologi Hingga Ritel
23 July 2024 |
17:14 WIB
Enggak bisa dipungkiri ya Genhype, pada era industri 4.0 ini kebutuhan akan talenta digital kian mendesak. Hal ini tidak lepas dari transformasi digital yang terjadi di berbagai sektor sehingga memerlukan tenaga ahli yang mampu mengembangkan, mengelola, dan mengoptimalkan teknologi digital.
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria mengatakan pada 2030 mendatang, Indonesia membutuhkan setidaknya 9 juta talenta digital, berdasarkan proyeksi McKinsey. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka perlu dilakukan berbagia upaya untuk meningkatkan skill SDM Indonesia.
"2030 itu tinggal 6 tahun lagi, kita harus memacu upskilling dan reskilling talenta kita supaya bisa masuk ke dalam pasar baru yang muncul di masa depan," tuturnya dalam konferensi pers Kolaborasi Strategis Bersama Kominfo APTDI Dorong Pertumbuhan Talenta Digital di Indonesia di Kantor Kominfo.
Berdasarkan laporan e-Conomy SEA Report 2023, perkembangan ekonomi digital di Indonesia diperkirakan akan mencapai US$110 miliar pada 2025. Sayangnya kemajuan yang terjadi saat ini belum diimbangi dengan tenaga yang ahli di bidang digital. Diperkirakan Indonesia akan mengalami kekurangan tenaga kerja digital sebanyak 600.000 orang setiap tahun, hingga 2030.
Baca juga: 3 Skill Ini Harus Dimiliki Talenta Digital Indonesia
Rhonald Ishak, Ketua Umum Asosiasi Pengembang Talenta Digital Indonesia (APTDI) mengatakan talenta digital tersebut tidak hanya terbatas pada sektor teknologi informasi saja. Hampir semua aspek bisnis dan sektor memerlukan talenta digital, mulai perbankan, telekomunikasi, manufaktur, dan ritel. Pasalnya, hingga saat ini sebagian besar perusahaan merasakan bahwa ketersediaan talenta digital masih minim atau di bawah permintaan.
“Tanpa talenta yang tepat, perusahaan akan kesulitan bersaing di pasar yang semakin kompetitif,” tuturnya.
Apalagi saat ini hampir semua lini bisnis menggunakan pemanfaatan teknologi sebab bagaimanapun transformasi digital adalah kunci untuk meningkatkan efisiensi dan inovasi di berbagai sektor. Kehadiran talenta digital yang mumpuni dapat membantu perusahaan mengelola operasi yang makin terotomatisasi dan berbasis data.
Melihat besarnya kebutuhan tersebut, saat ini Indonesia mengalami kekurangan tenaga kerja yang memiliki skill mumpuni khususnya di bidang digital sehingga terjadi kesenjangan skill pada talenta digital.
Untuk membantu memenuhi kebutuhan pengembangan talenta digital di berbagai sektor sekaligus meningkatkan ekonomi dan standar kehidupan talentan digital Indonesia, Asosiasi Pengembang Talenta Digital Indonesia (APTDI) menjalin kerjasama strategis dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
APTDI sendiri merupakan perkumpulan dari badan bootcamps, komunitas, dan pribadi yang bergerak dalam pengembangan talenta digital indonesia saat ini dan memiliki visi untuk bisa menjadi mitra utama pemerintah dan industri pengembang.
Beranggotakan organisasi pengembangan talenta digital Indonesia seperti Hacktiv8, Binar Academy, Skilful, Myskill, Purwadhika, Alterra Academy, RevoU, Rakamin, G2 Academy, dan Dibimbing, Rhonald berharap APTDI bisa menjadi wadah bagi para pelaku pengembangan talenta digital di Indonesia untuk saling berkolaborasi.
"Tujuan kami adalah menciptakan talenta yang tidak hanya siap kerja, tetapi juga mampu berinovasi dan menciptakan solusi teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat," jelasnya.
Ketua Tim Startup Digital Kominfo, Sonny Hendra Sudaryana mengatakan sebagai salah satu industri yang memiliki perkembangan pesat, industri startup berkontribusi signifikan tidak hanya bagi industri digital, tetapi juga industri konvensional lainnya.
Inovasi dan penerapan teknologi yang ditawarkan oleh perusahaan startup merupakan pemicu utama dalam transformasi digital di Indonesia. Dibutuhkan adanya talenta digital dengan kualitas terdepan untuk membantu memicu transformasi digital dan perkembangan industri startup.
“Ini yang kemudian menjadi urgensi kehadiran APTDI sebagai pendorong peningkatan kualitas dan kuantitas dari talenta digital Indonesia demi kemajuan industri startup dan transformasi digital di Indonesia,” katanya.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria mengatakan pada 2030 mendatang, Indonesia membutuhkan setidaknya 9 juta talenta digital, berdasarkan proyeksi McKinsey. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka perlu dilakukan berbagia upaya untuk meningkatkan skill SDM Indonesia.
"2030 itu tinggal 6 tahun lagi, kita harus memacu upskilling dan reskilling talenta kita supaya bisa masuk ke dalam pasar baru yang muncul di masa depan," tuturnya dalam konferensi pers Kolaborasi Strategis Bersama Kominfo APTDI Dorong Pertumbuhan Talenta Digital di Indonesia di Kantor Kominfo.
Berdasarkan laporan e-Conomy SEA Report 2023, perkembangan ekonomi digital di Indonesia diperkirakan akan mencapai US$110 miliar pada 2025. Sayangnya kemajuan yang terjadi saat ini belum diimbangi dengan tenaga yang ahli di bidang digital. Diperkirakan Indonesia akan mengalami kekurangan tenaga kerja digital sebanyak 600.000 orang setiap tahun, hingga 2030.
Baca juga: 3 Skill Ini Harus Dimiliki Talenta Digital Indonesia
Rhonald Ishak, Ketua Umum Asosiasi Pengembang Talenta Digital Indonesia (APTDI) mengatakan talenta digital tersebut tidak hanya terbatas pada sektor teknologi informasi saja. Hampir semua aspek bisnis dan sektor memerlukan talenta digital, mulai perbankan, telekomunikasi, manufaktur, dan ritel. Pasalnya, hingga saat ini sebagian besar perusahaan merasakan bahwa ketersediaan talenta digital masih minim atau di bawah permintaan.
“Tanpa talenta yang tepat, perusahaan akan kesulitan bersaing di pasar yang semakin kompetitif,” tuturnya.
Apalagi saat ini hampir semua lini bisnis menggunakan pemanfaatan teknologi sebab bagaimanapun transformasi digital adalah kunci untuk meningkatkan efisiensi dan inovasi di berbagai sektor. Kehadiran talenta digital yang mumpuni dapat membantu perusahaan mengelola operasi yang makin terotomatisasi dan berbasis data.
Melihat besarnya kebutuhan tersebut, saat ini Indonesia mengalami kekurangan tenaga kerja yang memiliki skill mumpuni khususnya di bidang digital sehingga terjadi kesenjangan skill pada talenta digital.
Untuk membantu memenuhi kebutuhan pengembangan talenta digital di berbagai sektor sekaligus meningkatkan ekonomi dan standar kehidupan talentan digital Indonesia, Asosiasi Pengembang Talenta Digital Indonesia (APTDI) menjalin kerjasama strategis dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
APTDI sendiri merupakan perkumpulan dari badan bootcamps, komunitas, dan pribadi yang bergerak dalam pengembangan talenta digital indonesia saat ini dan memiliki visi untuk bisa menjadi mitra utama pemerintah dan industri pengembang.
Beranggotakan organisasi pengembangan talenta digital Indonesia seperti Hacktiv8, Binar Academy, Skilful, Myskill, Purwadhika, Alterra Academy, RevoU, Rakamin, G2 Academy, dan Dibimbing, Rhonald berharap APTDI bisa menjadi wadah bagi para pelaku pengembangan talenta digital di Indonesia untuk saling berkolaborasi.
"Tujuan kami adalah menciptakan talenta yang tidak hanya siap kerja, tetapi juga mampu berinovasi dan menciptakan solusi teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat," jelasnya.
Ketua Tim Startup Digital Kominfo, Sonny Hendra Sudaryana mengatakan sebagai salah satu industri yang memiliki perkembangan pesat, industri startup berkontribusi signifikan tidak hanya bagi industri digital, tetapi juga industri konvensional lainnya.
Inovasi dan penerapan teknologi yang ditawarkan oleh perusahaan startup merupakan pemicu utama dalam transformasi digital di Indonesia. Dibutuhkan adanya talenta digital dengan kualitas terdepan untuk membantu memicu transformasi digital dan perkembangan industri startup.
“Ini yang kemudian menjadi urgensi kehadiran APTDI sebagai pendorong peningkatan kualitas dan kuantitas dari talenta digital Indonesia demi kemajuan industri startup dan transformasi digital di Indonesia,” katanya.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.