dok. unsplash

Selain Menyenangkan Guru Dituntut Memuaskan Rasa Haus Siswa Akan Pengetahuan

04 November 2021   |   14:38 WIB
Image
Dewi Andriani Jurnalis Hypeabis.id

Dalam perkembangan masif teknologi digital saat ini, pendidik dituntut bukan hanya sekadar membuat belajar menjadi menyenangkan dan penuh arti bagi siswa, tetapi juga untuk memuaskan rasa haus mereka akan ilmu pengetahuan.

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keterampilan para guru untuk mendukung pembelajaran di era digital.Salah satunya melalui sesi lokakarya yang diselenggarakan oleh Education New Zealand dalam progam Lokakarya Pemengaruh Sekolah (School Influencer Workshop).

Melalui program ini, guru sains dari Jaringan Sekolah CIKAL berkesempatan mempelajari sumber pembelajaran digital untuk menyusun pelajaran sains yang lebih efektif difasilitasi oleh Dr. Srirparna Saha, kandidat PhD dari jurusan GeoEducation di University of Canterbury, Selandia Baru.

Dalam refresher session tersebut, Dr Sriparna berbagi pengalaman dan studi kasus tentang bagaimana sekolah-sekolah di Selandia baru mengaplikasikan kurikulum pelajaran sains dengan kreatif.

Terdapat lebih banyak sumber pembelajaran digital yang dimiliki oleh negara itu yang dibagikan dalam sesi tersebut seperti portal sains www.sciencelearn.org.nz dan portal pembelajaran milik University of Canterbury https://www.canterbury.ac.nz/science/outreach/learning-resources/ kepada 50 peserta lokakarya.
 

educagtion-newzealand.org

education-newzealand.org



Dr. Saha mengaku sangat senang berkesempatan merancang dan mengadakan lokakarya ini untuk guru-guru di Indonesia. Selama lokakarya, banyak ide tentang beragam cara untuk mengintegrasikan informasi dan teknologi komunikasi ke dalam kelas-kelas yang berbeda.

“Tujuan utama pelajaran-pelajaran ini bukan hanya untuk membuat belajar menjadi menyenangkan dan penuh arti bagi mereka, tetapi juga untuk memuaskan rasa haus mereka akan ilmu pengetahuan,” ujarnya.

Novy Morriska, Programme Manager for Science di Sekolah CIKAL mengatakan bahwa lokakarya ini mendorong para guru untuk mengembangkan kreativitas dalam pelajaran sains

Terlebih pada masa saat interaksi tatap muka dengan para siswa terbatas, sehingga dibutuhkan kreativitas untuk menggunakan alat-alat digital dalam pelajaran sehingga membuat pembelajaran menjadi interaktif dan dapat diakses.

“Saya berharap dapat mendengar dari para siswa saya sendiri tentang bagaimana menurut mereka alat-alat digital telah membantu pembelajaran dan pemahaman mereka tentang gunung berapi, dan sains secara umum,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Regional Asia ENZ, Ben Burrowes, mengatakan bahwa lokakarya ini mewakili upaya Selandia Baru dalam memampukan lebih banyak masyarakat di luar negara itu untuk merasakan pengalaman gaya belajarnya.

“M?tauranga M?ori, atau Pengetahuan Maori, adalah keunikan kami. Ini merupakan hal holistik dan merujuk pada pengetahuan, pengertian, dan pemahaman tentang semua hal,” ujarnya.

Melalui Lokakarya ini juga memungkinkan para guru Indonesia untuk mempelajari bagaimana proses pembelajaran di New Zealand dan mengaplikasikannya ke dalam konteks pendidikan lokal di masa kini. Ketika alat-alat digital mulai memainkan peran yang lebih besar dalam pengajaran.

Editor: M R Purboyo

SEBELUMNYA

4 Film Ini Akan Ditayangkan Dalam Road To Jakarta Film Week 2021

BERIKUTNYA

Kenali 4 Jenis Gagal Jantung & Cara Mencegahnya

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: