Seberapa banyak dokumen Genhype yang masih berada dalam bentuk cetak/tertulis? Saat ini saya hampir selalu berurusan dengan dokumen dalam bentuk elektronik. Namun banyak dokumen, baik untuk pekerjaan ataupun administrasi kependudukan, masih berwujud bahan cetakan. Kita kadang-kadang perlu mengubahnya menjadi format elektronik untuk pengolahan lebih lanjut.
Sebagai contoh, pada saat pandemi ini Genhype mungkin diminta untuk mengurus keperluan administrasi perpajakan secara elektronik. Namun dokumen penunjang, misalnya rekening koran, hanya disediakan oleh bank Anda dalam bentuk cetakan. Kita terlebih dahulu harus mengkonversinya agar dapat dikirim sebagai berkas digital.
Contoh lain adalah pelacakan pengeluaran. Banyak transaksi sudah dilakukan secara digital, namun tidak jarang juga Anda hanya memiliki bukti transaksi berupa bon atau cetakan dari ATM (anjungan tunai mandiri). Anda juga mungkin ingin menyimpan kartu nama secara digital, dan tidak ingin menyimpan kartu nama cetak yang diberikan oleh mitra atau klien.
Untungnya saat ini kita dapat mendigitalisasi dokumen dengan mudah. Pada ponsel Android, kita bisa memanfaatkan berbagai aplikasi pemindai (scanner) yang dapat mengkonversi dokumen cetak menjadi bentuk digital.
Microsoft Lens/Gombang Nan Cengka
Aplikasi pemindai menggunakan kamera ponsel, namun punya beberapa kelebihan dibandingkan dengan aplikasi kamera biasa (yang tersedia pada semua ponsel pintar). Aplikasi pemindai umumnya dilengkapi dengan fitur untuk memperjelas dan mendeteksi secara otomatis dokumen. Karena itu, hasilnya lebih baik dibandingkan kita hanya memotret dokumen menggunakan aplikasi kamera.
Aplikasi pemindai ada yang berdiri sendiri. Namun fitur pemindaian ada pula yang terintegrasi ke aplikasi lain. Apa saja aplikasi pemindai yang dapat Anda gunakan?
Microsoft Lens
Aplikasi pemindai dari Microsoft ini awalnya diperkenalkan sebagai aplikasi Windows Phone, namun saat ini tersedia pada Android dan iPhone. Meskipun diperkenalkan sebagai salah satu rangkaian aplikasi kantoran Microsoft untuk Android, Anda tidak perlu menginstal aplikasi Microsoft Office untuk menggunakan fungsi pemindaiannya.
Kita dapat memilih salah satu dari tiga moda pemindaian: kartu nama, dokumen biasa, serta papan tulis (whiteboard). Hasil pemindaian dapat disimpan dalam format PDF ataupun gambar (JPEG).
Terdapat pula fitur pengekstrakan teks dari dokumen untuk memudahkan penyuntingan secara elektronik. Fitur ekstrak informasi dari kartu nama juga tersedia, dan kemudian dapat disimpan dalam aplikasi OneNote.
Microsoft Lens terintegrasi dengan OneDrive. Berkas hasil pindaian dapat langsung diunggah ke layanan penyimpanan daring tersebut. Tentunya untuk menggunakan fitur integrasi ini Anda sudah memiliki akun Microsoft.
Adobe Scanner/Gombang Nan Cengka Adobe Scanner
Aplikasi lain yang juga pernah saya gunakan adalah Adobe Scanner. Fiturnya tidak banyak berbeda dengan Microsoft Lens. Sebagai contoh, Genhype dapat membedakan pemindaian kartu nama, dokumen, dan papan tulis.
Satu fitur menarik dari Adobe Scanner adalah kemampuan untuk memindai borang (formulir), untuk kemudian dikonversi ke dalam format PDF yang dapat diisi. Ini jelas mempermudah pengisian formulir secara elektronik.
Perbedaan terpenting adalah integrasinya. Bila Microsoft Lens terintegrasi dengan OneDrive, Adobe Scanner terintegrasi dengan layanan Adobe Cloud.
Google Drive dan Dropbox
Bila Anda enggan untuk memasang aplikasi khusus hanya untuk memindai dokumen, sobat Genhype bisa memanfaatkan fitur pemindaian terintegrasi pada aplikasi lain. Sebagai contoh, Anda bisa memindai dokumen dari dalam Google Drive, aplikasi yang sudah tersedia secara bawaan pada kebanyakan ponsel Android.
Bila Anda lebih suka menggunakan Dropbox untuk menyimpan berkas secara daring, Anda juga bisa mencoba fitur pemindaian dokumen yang terintegrasi di sana. Dropbox sebenarnya menyediakan aplikasi pemindai terpisah, namun saat ini kelihatannya hanya tersedia untuk iOS (iPhone/iPad).
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.