Ilustrasi compact disc. (Sumber foto: Pexels/Mati Mango)

Penjualan DVD dan Blu-ray Terus Meningkat di Tengah Tren Platform Streaming

22 July 2024   |   21:30 WIB
Image
Nirmala Aninda Manajer Konten Hypeabis.id

Pada era platform streaming seperti sekarang, siapa yang masih membeli dan mengoleksi film dalam format kepingan DVD dan Blu-Ray? Sebagian besar orang mungkin menikmati pengalaman sinematik mereka secara digital. Namun, menurut HMV penjualan film dalam bentuk fisik belum sepenuhnya mati, bahkan terpantau tumbuh.

Managing Director HMV Phil Halliday mengatakan penjualan telah meningkat, dan menambahkan bahwa DVD 4K dan Blu-Ray berjalan dengan sangat baik, tapi angka menunjukkan penjualan di seluruh industri masih menurun.

Baca juga: Pemutar Piringan Hitam Ngetren Lagi, Ternyata Ini Penyebabnya

Ketika tren streaming membuka jalan bagi konsolidasi dan pemotongan biaya, konsumen perlu mengetahui kebenaran tentang perpustakaan digital: perpustakaan digital bukan milik kita. 

Studio seperti Warner Bros. dan Disney dapat menarik acara atau film dari layanan streaming kapan saja. Bahkan salinan digital yang dibeli pun bukan milik sepenuhnya kalian – lisensi tersebut dapat dicabut sesuai kebijakan studio.

Di sisi lain, dorongan terhadap streaming dan digital telah mendatangkan malapetaka pada industri media fisik. Penjualan Blu-ray dan DVD turun 27% pada kuartal ketiga 2023 menjadi US$363 juta dibandingkan dengan 2022, dan total pendapatan anjlok lebih dari US$4,7 miliar pada 2017 menjadi sekitar US$1,5 miliar pada 2022, menurut Digital Entertainment Group.

Namun ada satu media fisik yang berkembang di tengah hiruk-pikuk media digital, yakni DVD Blu-ray 4K Ultra HD. Segmen pasar media fisik yang sedang berkembang ini dengan cepat menjadi sasaran masa depan bagi studio, pengecer, dan pembuat film. 

Melihat trennya yang tak padam, studio-studio menginvestasikan sumber daya yang signifikan untuk merilis Blu-ray 4K dengan sistem pre-order, menjadikan konsumen sebagai kolektor dengan edisi terbatas, dan penjualannya pun meningkat. 

Para pembuat film juga menggunakan format ini tidak hanya sebagai presentasi paling murni dari film mereka dan sarana untuk fitur bonus di balik layar yang eksklusif, tapi juga sebagai perlindungan terhadap ketidakkekalan streaming dan media digital.

“Ketika streaming pertama kali diluncurkan, saya pikir banyak orang melihatnya sebagai sesuatu yang murah dan menawarkan banyak pilihan, tapi saya tidak yakin orang-orang melihatnya seperti itu sekarang. Orang-orang bersedia membayar untuk salinan fisik yang mereka tahu akan mereka tonton ulang,” ujar Halliday seperti dikutip melalui BBC.

Bos HMV itu membandingkan peningkatan penjualan DVD dengan orang-orang yang membeli dan mengoleksi CD dan piringan hitam. Seorang juru bicara mengatakan penjualan kategori visual (film) naik 5% pada paruh pertama 2024, dengan pertumbuhan yang terutama didorong oleh format definisi tinggi. 

Meski demikian, secara umum penjualan DVD dan Blu-Ray memang mengalami penurunan. Era, asosiasi hiburan dan ritel digital, mengatakan penjualan DVD dan Blu-Ray turun 4,7% pada paruh pertama 2024.

Maraknya platform streaming, seperti Netflix dan Amazon Prime telah memungkinkan penonton mengakses film dan acara TV tanpa memerlukan media fisik. Hal ini menyebabkan penurunan penjualan DVD dan Blu-Ray secara terus-menerus dalam dekade terakhir dan beberapa pengecer tidak lagi menjual CD dan DVD.

Penjualan DVD mencapai puncaknya pada awal 2000-an, di mana Finding Nemo menjadi DVD terlaris sepanjang masa. Ketika dirilis pada 2003, DVD untuk film pemenang Oscar untuk Best Animated Feature itu terjual sebanyak 38,8 juta kopi.

Di tengah gempuran koleksi digital tak berbentuk, saat ini masih ada beberapa orang yang berkomitmen untuk membeli film dan acara TV secara fisik sehingga mereka benar-benar memiliki salinannya, dan dapat mengaksesnya ketika layanan streaming mengubah pustaka konten atau menghapus judul.

Oppenheimer karya Christopher Nolan bukan hanya salah satu film terbesar di box office sepanjang 2023, tetapi juga telah menjadi film 4K yang didambakan hingga Universal menjual salinan Blu-ray 4K pada November lalu. Salinan fisik tersebut sekarang diperkirakan akan menjadi format 4K dengan penjualan terbesar sepanjang masa untuk Universal.

Pasar media fisik memang belum menunjukkan gerak signifikan, tapi sedang berada dalam periode transformasi yang intens. Dengan sedikit bantuan dari beberapa pembuat film yang penuh semangat, studio-studio yang condong ke aspek kolektor Blu-ray 4K kini meraih kesuksesan, berbanding terbalik dengan industri musik yang dalam beberapa tahun terakhir justru beralih memproduksi lebih banyak pringan hitam seiring menurunnya penjualan CD di sebagian besar negara.

Baca juga: Menghidupkan Era Piringan Hitam ke Hadapan Generasi Baru

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

Daftar Harga & Cara Beli Tiket TXT World Tour Act Promise 2 Oktober 2024

BERIKUTNYA

Review Film Pusaka, Alegori Kutukan Ketika Manusia Menganggap Sejarah Sebelah Mata

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: