Pemutar vinyl turntable (Sumber gambar: Unsplash/Travis Yewell)

Pemutar Piringan Hitam Ngetren Lagi, Ternyata Ini Penyebabnya

29 December 2023   |   08:30 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Vinil (vinyl) atau piringan hitam mengalami masa kebangkitannya dalam beberapa tahun terakhir. Tidak sedikit milenial bahkan generasi Z yang tertarik mendengarkan musik dari media penyimpanan suara analog berbentuk lempengan bulat dan pipih dengan alur spiral ini.

Menurut laporan bertajuk Global Vinyl Records Market 2023 yang dirilis Precision Reports, pasar rekaman vinyl global terlihat menjanjikan dalam 5 tahun ke depan. Pada 2022, pasar vinyl global bernilai US$16.188 juta dan diperkirakan mencapai US$30.611 juta pada 2028, dengan CAGR sebesar 11,2%. 

Meningkatnya pasar piringan hitam ini tentu berpengaruh pada alat pemutarnya atau yang dikenal sebagai gramaphone yang kini berevolusi lebih modern menjadi turntable. Menurut laporan pada 2022 yang dikutip dari Alibaba, pasar turntable global mencapai US$42,46 juta dan diproyeksikan mencapai US$50,74 juta pada 2028. 

Baca juga: Indonesia Punya Pabrik Piringan Hitam Lagi Setelah 50 Tahun, Berapa Harga Produksinya?

Direktur Pabrik Piringan Hitam PHR Pressing Clement Arnold pun mencatatkan peningkatan penjualan piringan hitam dan pemutarnya dari tahun ke tahun. “Di Indonesia, tren tersebut nyata. Dari sales toko kita, puncaknya 2022. Pada 2023 lebih bagus, penjualan meningkat 25% secara keseluruhan,” katanya. 

Dia juga melihat adanya tren anak muda yang menaruh atensinya terhadap pemutar musik bergaya retro ini. Arnold menyebut awal buka toko 10 tahun lalu, pelanggannya didominasi para orang tua berusia 40 tahun ke atas. Namun pada 2023, justru mereka yang berusia 40 tahun ke bawah yang menjadi pelanggannya. 

Tidak sedikit remaja berusia 17-18 menggunakan uang jajannya untuk membeli vinyl dan turntable di Arnold. “Anak-anak kecil juga sudah mulai datang diajak orang tuanya, bahkan anak SMP ada juga yang ngerti beli vinyl dan pemutarnya,” ujarnya. 

Dia menyebut faktor yang memicu anak muda tertarik dengan vinyl dan turntable adalah karena bentuknya yang unik dan bisa dikoleksi untuk menjadi sejarah hidup. Selain itu, beberapa musisi pun mengeluarkan album dalam bentuk vinyl
 

JBL Spinner BT. (Sumber foto: Desyinta Nuraini/Hypeabis.id)

JBL Spinner BT. (Sumber foto: Desyinta Nuraini/Hypeabis.id)

Melihat tren ini, JBL meluncurkan Spinner BT, turntable klasik yang dirancang dengan teknologi modern. Senior Product Trainer Consumer Audio HARMAN Indonesia Malisa Sofar mengatakan tim JBL melihat tren retro yang digemari anak muda masa kini. Banyak permintaan dari komunitas vinyl agar ada alat terbaru untuk memutar piringan hitam.

“Retro itu benar-benar back in town lagi,” imbuhnya. 

Malisa menyebut mendengarkan musik menggunakan vinyl dan turntable memiliki daya tarik sendiri. Nuansa jadul atau dalam rentang waktu 70-90an langsung terasa ketika menyetel musik menggunakan alat ini. “Sense of music-nya beda daripada denger lagu dari streaming. Lebih chill,” sebutnya.

Bicara spesifikasi, JBL Spinner BT ini digerakkan oleh belt drive dan mesin dengan sensor optik pada bagian bawah, memastikan piringan hitam diputar dengan sempurna pada kecepatan 33 1/3 rpm untuk album, atau 45 rpm untuk EP dan single

Megan Lee, Director Product Planning and Strategy Consumer Audio HARMAN Asia-Pacific, menerangkan JBL Spinner BT menggunakan pelat aluminium die-cast untuk memastikan suara yang jernih dan dinamis. Ujung tonearm, tempat dipasangnya kartrid, disebut headshell, dapat dilepas sehingga memudahkan penggantian dan peningkatan kartrid. 

Sementara itu, alas MDF hitam dengan aksen berwarna oranye diklaim dapat meningkatkan nada suara dari piringan hitam. “Alas kayu memastikan suara yang lebih baik dibandingkan alternatif plastik, sekaligus lebih ramah lingkungan,” tuturnya.

Dari segi tampilan, JBL Spinner BT hadir dalam bentuk kotak yang dilengkapi dengan penutup debu dan kaki peredam di bawah sasis. Dimensinya yakni tinggi 155 mm, lebar 435 mm, dan ketebalan 368 mm, sementara bobotnya 5,3 kg.

Tombol powernya terletak di bagian belakang. Begitu pula dengan tombol pairing Bluetooth. Ya, JBL Spinner BT menjadi turntable nirkabel yang mudah dipasangkan dengan speaker portable, soundbar, atau headphone melalui Bluetooth.

Berkat enkoding AptX-HD, kualitas suara asli rekaman di vinyl tidak berbeda dengan pemutar yang menggunakan kabel. Untuk koneksi kabel, JBL Spinner BT dilengkapi output analog dengan magnet pohon stage bergerak yang mudah dialihkan. JBL Spinner BT dibanderol dengan harga Rp8,9 juta.

Baca juga: 10 Musisi yang Merilis Album dengan Format Vinyl, Ada Nadine Amizah & Mocca

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

Obituari Pelukis Hardi, Seniman Progresif dengan Karya Fenomenal

BERIKUTNYA

Kiat Memilih & Merawat Pemutar Piringan Hitam yang Hadirkan Nuansa Klasik

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: