Kiat Pengusaha Muda Mendulang Sukses di Industri Fesyen
22 July 2024 |
14:38 WIB
Kala gempuran tren seakan tidak ada habisnya, keinginan untuk tampil modis dan paripurna di setiap kesempatan kini jadi penggerak bisnis fesyen di Indonesia. Berpakaian dengan gaya keren bukan hanya soal penampilan, tetapi juga sebagai bentuk kebanggaan diri.
Terlebih lagi jika fesyen tersebut berasal dari merek ternama di Indonesia. Meski bisnis di industri fesyen terlihat menjanjikan, membangun bisnis pakaian tidaklah mudah. Perubahan tren yang cepat menuntut pelaku bisnis untuk terus berinovasi.
Baca juga: Profil Chris Xu Pendiri Shein, Ritel Fast-fashion Raksasa di China yang Siap IPO di 2024
Banyak pengusaha tertarik memperluas bisnis mereka ke sektor ini, salah satunya adalah Rizki Anugerah (28), seorang pengusaha muda asal Bogor. Bersama sang istri dia memulai peruntungan di industri fesyen pada 2018 dengan brand FW Daily, menawarkan produk fesyen perempuan yang stylish.
“Awalnya, kami masih mengambil barang dari orang lain [reseller]. Namun, setelah modal terkumpul cukup banyak, barulah kami mulai memproduksi sendiri,” ujar Rizki kepada Hypeabis.id.
FW Daily menggunakan jasa influencer untuk mempromosikan produknya agar cepat dikenal oleh publik. Dalam 4 tahun, FW Daily berhasil mendapatkan 282.000 pengikut di Instagram.
Untuk memenuhi permintaan dan senantiasa relevan, tim FW Daily secara rutin melakukan riset pasar untuk melihat contoh desain, bahan pakaian, dan warna yang sedang tren. Detil-detil kecil seringkali menjadi acuan gaya yang populer di kalangan konsumen.
Karena tingginya permintaan di luar negeri, saat ini Rizki sudah mengekspor produknya ke luar negeri, khususnya di Asia Tenggara. Setiap bulan, timnya mengirim produk ke Singapura, Malaysia, dan Thailand, di mana pengirimannya difasilitasi oleh platform e-commerce.
“Meskipun permintaan dari Asia Tenggara tingggi, fokus kami masih di pasar Indonesia. Kami berharap bisa melakukan ekspansi ke luar negeri di masa depan,” tuturnya.
Dari segi keuntungan, Rizki dapat meraih omzet sekitar Rp600—Rp700 juta setiap bulan. Adapun, jika ada momen
Hari Belanja Nasional (Harbolnas), bulan puasa serta Lebaran, omzetnya bisa meningkat hingga Rp1 miliar.
“Margin keuntungan kami biasanya sekitar 100% untuk setiap produk. Namun, setelah dikurangi biaya-biaya operasional, laba bersih yang kami peroleh sekitar Rp200—300 juta per bulan,” tutup Rizki.
Seiring dengan pesatnya perkembangan industri fesyen, generasi milenial dan Gen-Z semakin aktif dalam merintis bisnis mereka sendiri. Tak sedikit pula yang membangun bisnis bersama rekan sebaya.
Ahmad Aliyafi (21), Aqsa Muflihan (21) dan Irvine Maulana (21) berkolaborasi membangun brand fesyen yang diberi nama Cottonvolk sejak 2021. Seperti halnya FW Daily, Aliyafi dan timnya memilih untuk menjual produk mereka secara eksklusif melalui platform e-commerce.
“Meskipun hanya menjual produk kami secara online, kami berhasil menghasilkan jutaan rupiah setiap bulannya,” ujar Aliyafi. Dalam sebulan, mereka berhasil meraup omzet sekitar Rp15 juta dengan laba bersih sekitar Rp7,5 juta.
Jika FW Daily yang menjual produk fesyen untuk perempuan, Cottonvolk fokus pada pria yang ingin tampil kasual, tapi tetap stylish.
“Produk kami dirancang khusus untuk pria yang ingin tampil catchy dan kasual. Kami menawarkan koleksi kaos dengan desain kekinian,” lanjut Aliyafi.
Inspirasi untuk memulai bisnis ini datang dari pengalaman teman mereka yang terlibat dalam acara model busana di Jakarta. Desain baju-baju Cottonvolk dikembangkan oleh para mahasiswa desainer grafis dari sebuah kampus swasta di Jakarta. Peran desainer muda juga berfungsi unuk memastikan bahwa setiap produk yang mereka rilis selali mengikuti tren dan berkualitas tinggi.
Dengan semangat dan dedikasi yang sama seperti Rizki Anugerah, Cottonvolk terus berupaya mengukuhkan posisinya di pasar fesyen Indonesia, menawarkan pilihan gaya yang sesuai dengan selera dan kebutuhan pria modern.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Terlebih lagi jika fesyen tersebut berasal dari merek ternama di Indonesia. Meski bisnis di industri fesyen terlihat menjanjikan, membangun bisnis pakaian tidaklah mudah. Perubahan tren yang cepat menuntut pelaku bisnis untuk terus berinovasi.
Baca juga: Profil Chris Xu Pendiri Shein, Ritel Fast-fashion Raksasa di China yang Siap IPO di 2024
Banyak pengusaha tertarik memperluas bisnis mereka ke sektor ini, salah satunya adalah Rizki Anugerah (28), seorang pengusaha muda asal Bogor. Bersama sang istri dia memulai peruntungan di industri fesyen pada 2018 dengan brand FW Daily, menawarkan produk fesyen perempuan yang stylish.
“Awalnya, kami masih mengambil barang dari orang lain [reseller]. Namun, setelah modal terkumpul cukup banyak, barulah kami mulai memproduksi sendiri,” ujar Rizki kepada Hypeabis.id.
FW Daily menggunakan jasa influencer untuk mempromosikan produknya agar cepat dikenal oleh publik. Dalam 4 tahun, FW Daily berhasil mendapatkan 282.000 pengikut di Instagram.
Untuk memenuhi permintaan dan senantiasa relevan, tim FW Daily secara rutin melakukan riset pasar untuk melihat contoh desain, bahan pakaian, dan warna yang sedang tren. Detil-detil kecil seringkali menjadi acuan gaya yang populer di kalangan konsumen.
Karena tingginya permintaan di luar negeri, saat ini Rizki sudah mengekspor produknya ke luar negeri, khususnya di Asia Tenggara. Setiap bulan, timnya mengirim produk ke Singapura, Malaysia, dan Thailand, di mana pengirimannya difasilitasi oleh platform e-commerce.
“Meskipun permintaan dari Asia Tenggara tingggi, fokus kami masih di pasar Indonesia. Kami berharap bisa melakukan ekspansi ke luar negeri di masa depan,” tuturnya.
Dari segi keuntungan, Rizki dapat meraih omzet sekitar Rp600—Rp700 juta setiap bulan. Adapun, jika ada momen
Hari Belanja Nasional (Harbolnas), bulan puasa serta Lebaran, omzetnya bisa meningkat hingga Rp1 miliar.
“Margin keuntungan kami biasanya sekitar 100% untuk setiap produk. Namun, setelah dikurangi biaya-biaya operasional, laba bersih yang kami peroleh sekitar Rp200—300 juta per bulan,” tutup Rizki.
Seiring dengan pesatnya perkembangan industri fesyen, generasi milenial dan Gen-Z semakin aktif dalam merintis bisnis mereka sendiri. Tak sedikit pula yang membangun bisnis bersama rekan sebaya.
Ahmad Aliyafi (21), Aqsa Muflihan (21) dan Irvine Maulana (21) berkolaborasi membangun brand fesyen yang diberi nama Cottonvolk sejak 2021. Seperti halnya FW Daily, Aliyafi dan timnya memilih untuk menjual produk mereka secara eksklusif melalui platform e-commerce.
“Meskipun hanya menjual produk kami secara online, kami berhasil menghasilkan jutaan rupiah setiap bulannya,” ujar Aliyafi. Dalam sebulan, mereka berhasil meraup omzet sekitar Rp15 juta dengan laba bersih sekitar Rp7,5 juta.
Jika FW Daily yang menjual produk fesyen untuk perempuan, Cottonvolk fokus pada pria yang ingin tampil kasual, tapi tetap stylish.
“Produk kami dirancang khusus untuk pria yang ingin tampil catchy dan kasual. Kami menawarkan koleksi kaos dengan desain kekinian,” lanjut Aliyafi.
Inspirasi untuk memulai bisnis ini datang dari pengalaman teman mereka yang terlibat dalam acara model busana di Jakarta. Desain baju-baju Cottonvolk dikembangkan oleh para mahasiswa desainer grafis dari sebuah kampus swasta di Jakarta. Peran desainer muda juga berfungsi unuk memastikan bahwa setiap produk yang mereka rilis selali mengikuti tren dan berkualitas tinggi.
Dengan semangat dan dedikasi yang sama seperti Rizki Anugerah, Cottonvolk terus berupaya mengukuhkan posisinya di pasar fesyen Indonesia, menawarkan pilihan gaya yang sesuai dengan selera dan kebutuhan pria modern.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.