Pesta Literasi Indonesia 2024 Siap Dihelat di TIM, Hadirkan Bazar Buku hingga Teater Musikal
18 July 2024 |
14:43 WIB
Prasetyo Agung Ginanjar
Jurnalis Hypeabis.id
Penikmat sastra dan literasi ada kabar gembira nih buat kalian. Pasalnya Penerbit Gramedia siap menggelar Pesta Literasi Indonesia 2024 yang akan berlangsung pada 26 Agustus–1 September 2024 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Festival ini akan mengundang ratusan pegiat literasi dan insan perbukuan di Tanah Air.
Mengambil tajuk Samudera Imajinasi, acara ini akan menghadirkan berbagai kegiatan seru. Yaitu panel diskusi, kompetisi, bazar buku, kuliner, dan seni pentas teater. Ada juga temu penulis, pembaca, dan komunitas yang mengajak para pengunjung untuk saling bertukar ide dan pengalaman dalam mewarnai perbukuan Indonesia.
Baca juga: Hypeprofil Wien Muldian: Giat Menjaga Nyala Api Dunia Literasi
Ruth Priscilia Angelina, Ketua Pesta Literasi 2024, mengatakan, kegiatan ini berusaha untuk menjembatani kesenjangan literasi antara mereka yang memiliki akses terhadap buku dan yang tidak. Salah satunya dengan membuka akses lebih luas terhadap literasi dan meningkatkan minat baca di semua lapisan masyarakat.
Adapun, tema Samudera Imajinasi dipilih karena mewakili dua hal besar, yakni karya dan kerja. Ini terefleksi dari bagaimana Gramedia selama setengah abad terus menerbitkan buku-buku bermutu pada masyarakat. Berbeda dari tahun sebelumnya, perhelatan ini menurutnya juga akan lebih meriah dan semarak.
"Kita bisa menjadi samudera yang besar juga karena adanya kerja kolektif. Lewat kegiatan ini kami berharap bisa mengeksplor lagi apa yang selama ini bisa kita jajaki di dalam khasanah budaya Indonesia," katanya saat ditemui di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, kamis, (18/7/24).
Selaras, Andi Tarigan, Chief Editor Gramedia Pustaka Utama mengatakan, Pesta Literasi Indonesia tahun ini juga akan menjadi sesuatu yang spesial. Sebab, setelah dihelat selama tiga kali, pada tahun keempat ini juga menandai 50 tahun Gramedia sejak pertama kali menerbitkan buku Karmila karya Marga T pada 1974.
Berbeda dari tahun sebelumnya yang mengejawantahkan berbagai buku-buku yang mereka terbitkan ke dalam bentuk musik, kali ini pihaknya akan lebih eksploratif. Yaitu dengan mengalihwahanakan berbagai karakter di dalam buku yang mereka terbitkan untuk kemudian divisualkan ke atas panggung pertunjukan.
"kalau tahun lalu kita mengalihwahanakan konten buku dalam musik. Tahun ini kami merefleksikannya dalam buku, musik dan teater. Inilah yang kami terjemahkan dalam pesta literasi tahun ini," imbuhnya.
Sutradara Agus Noor yang didapuk untuk memotori pertunjukan tersebut mengatakan, ide tentang lakon yang akan dipentaskan sebenarnya sudah sejak pandemi Covid-19. Benang merah dari pertunjukan ini nanti akan mempertemukan karakter-karakter ikonik dari buku-buku yang pernah diterbitkan Gramedia.
Penulis buku Cinta Tak Pernah Sia-sia itu mengungkap, premis dari cerita ini adalah saat dunia hanya memiliki satu orang pembaca terakhir bernama Ronron yang diculik makhluk misterius. Karakter yang diambil dari buku Harry Potter itu nantinya dicari oleh kawan-kawannya yang dari dunia perbukuan.
"Tak hanya itu, mereka juga masuk ke dunia imajinasi dan bertemu dengan Anak Bajang. Mereka mencarinya ke Kota M hingga ketemu Ronggeng Dukuh Paruk. Ini peristiwa ulang-alik di antara realitas dan imajinasi," katanya.
Pesta Literasi Indonesia 2024 juga akan dibuka dengan kegiatan sosial dengan mendonasikan buku ke 100 komunitas taman baca di seluruh Indonesia. Donasi buku ini disalurkan secara tepat guna ke berbagai daerah di Indonesia, seperti Maluku, Papua, Bali, NTT, Sulawesi, NTB, Sumatera, dan sebagainya.
Baca juga: Patjarmerah Kecil Perdana Digelar, Jadi Ruang Literasi Seru untuk Anak
Editor: Puput Ady Sukarno
Mengambil tajuk Samudera Imajinasi, acara ini akan menghadirkan berbagai kegiatan seru. Yaitu panel diskusi, kompetisi, bazar buku, kuliner, dan seni pentas teater. Ada juga temu penulis, pembaca, dan komunitas yang mengajak para pengunjung untuk saling bertukar ide dan pengalaman dalam mewarnai perbukuan Indonesia.
Baca juga: Hypeprofil Wien Muldian: Giat Menjaga Nyala Api Dunia Literasi
Ruth Priscilia Angelina, Ketua Pesta Literasi 2024, mengatakan, kegiatan ini berusaha untuk menjembatani kesenjangan literasi antara mereka yang memiliki akses terhadap buku dan yang tidak. Salah satunya dengan membuka akses lebih luas terhadap literasi dan meningkatkan minat baca di semua lapisan masyarakat.
Adapun, tema Samudera Imajinasi dipilih karena mewakili dua hal besar, yakni karya dan kerja. Ini terefleksi dari bagaimana Gramedia selama setengah abad terus menerbitkan buku-buku bermutu pada masyarakat. Berbeda dari tahun sebelumnya, perhelatan ini menurutnya juga akan lebih meriah dan semarak.
"Kita bisa menjadi samudera yang besar juga karena adanya kerja kolektif. Lewat kegiatan ini kami berharap bisa mengeksplor lagi apa yang selama ini bisa kita jajaki di dalam khasanah budaya Indonesia," katanya saat ditemui di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, kamis, (18/7/24).
Selaras, Andi Tarigan, Chief Editor Gramedia Pustaka Utama mengatakan, Pesta Literasi Indonesia tahun ini juga akan menjadi sesuatu yang spesial. Sebab, setelah dihelat selama tiga kali, pada tahun keempat ini juga menandai 50 tahun Gramedia sejak pertama kali menerbitkan buku Karmila karya Marga T pada 1974.
Berbeda dari tahun sebelumnya yang mengejawantahkan berbagai buku-buku yang mereka terbitkan ke dalam bentuk musik, kali ini pihaknya akan lebih eksploratif. Yaitu dengan mengalihwahanakan berbagai karakter di dalam buku yang mereka terbitkan untuk kemudian divisualkan ke atas panggung pertunjukan.
"kalau tahun lalu kita mengalihwahanakan konten buku dalam musik. Tahun ini kami merefleksikannya dalam buku, musik dan teater. Inilah yang kami terjemahkan dalam pesta literasi tahun ini," imbuhnya.
Sutradara Agus Noor yang didapuk untuk memotori pertunjukan tersebut mengatakan, ide tentang lakon yang akan dipentaskan sebenarnya sudah sejak pandemi Covid-19. Benang merah dari pertunjukan ini nanti akan mempertemukan karakter-karakter ikonik dari buku-buku yang pernah diterbitkan Gramedia.
Penulis buku Cinta Tak Pernah Sia-sia itu mengungkap, premis dari cerita ini adalah saat dunia hanya memiliki satu orang pembaca terakhir bernama Ronron yang diculik makhluk misterius. Karakter yang diambil dari buku Harry Potter itu nantinya dicari oleh kawan-kawannya yang dari dunia perbukuan.
"Tak hanya itu, mereka juga masuk ke dunia imajinasi dan bertemu dengan Anak Bajang. Mereka mencarinya ke Kota M hingga ketemu Ronggeng Dukuh Paruk. Ini peristiwa ulang-alik di antara realitas dan imajinasi," katanya.
Pesta Literasi Indonesia 2024 juga akan dibuka dengan kegiatan sosial dengan mendonasikan buku ke 100 komunitas taman baca di seluruh Indonesia. Donasi buku ini disalurkan secara tepat guna ke berbagai daerah di Indonesia, seperti Maluku, Papua, Bali, NTT, Sulawesi, NTB, Sumatera, dan sebagainya.
Baca juga: Patjarmerah Kecil Perdana Digelar, Jadi Ruang Literasi Seru untuk Anak
Editor: Puput Ady Sukarno
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.