Spotify Ungkap Perkembangan Industri Streaming Musik di Indonesia
17 July 2024 |
21:41 WIB
Spotify baru saja merilis data streaming terbaru dalam laporan ekonomi musik tahunannya, Loud & Clear. Laporan itu menyoroti perkembangan jangkauan audiens global para musisi Indonesia, serta streaming yang telah mendemokratisasi akses kepada audiens, sehingga mendorong karier para musisi.
Laporan terbaru Loud & Clear mengungkapkan pertumbuhan yang signifikan bagi artis Indonesia di Spotify pada 2023. Laporan itu menyebutkan bahwa artis Indonesia ditemukan oleh pendengar baru lebih dari 5,1 miliar kali, dengan lebih dari 3.600 artis Indonesia ditambahkan ke playlist editorial, yang secara signifikan meningkatkan visibilitas dan jangkauan mereka.
Baca juga: Spotify Keluarkan Kebijakan Royalti Baru 2024, Bakal Untungkan Musisi?
Baca juga: Spotify Keluarkan Kebijakan Royalti Baru 2024, Bakal Untungkan Musisi?
Peran penting streaming dalam mendorong industri musik yang beragam dan dinamis di Indonesia juga terlihat dari data yang menunjukkan hampir 60 persen dari lagu-lagu yang masuk tangga lagu harian Top 50 Indonesia berasal dari artis Indonesia. Hal ini semakin menegaskan kecintaan pendengar terhadap artis lokal dan karya yang mereka hasilkan.
Dampak yang ditimbulkan oleh streaming dalam memperluas peluang artis secara global juga terlihat dalam aspek finansial. Menurut data Spotify pada 2023, royalti yang dihasilkan oleh artis Indonesia di Spotify hampir tiga kali lipat dari jumlah yang dihasilkan pada 2021, dan meningkat lebih dari 1.500 persen sejak 2017.
Menariknya lagi, lebih dari 70 persen dari royalti yang dihasilkan oleh artis Indonesia di Spotify tahun 2023 berasal dari artis atau label independen.
Sementara itu, berkaitan dengan ekspor musik, dilaporkan oleh Spotify bahwa semakin banyak karya dari artis Indonesia yang berhasil menembus batas-batas bahasa dan budaya. Pada 2023, lebih dari dua pertiga dari royalti yang dihasilkan oleh artis Indonesia berasal dari pendengar di luar negeri, menunjukkan daya tarik yang besar terhadap musik karya artis Indonesia.
Selain itu, artis yang membawakan lagu dalam Bahasa Indonesia secara kolektif mengalami pertumbuhan royalti Spotify sebesar 521 persen sejak 2018, mencerminkan apresiasi global yang semakin meningkat terhadap musik berbahasa Indonesia.
Kossy Ng selaku Head of Music Spotify, Southeast Asia menjelaskan setiap tahun, Spotify telah membayar lebih banyak uang dalam bentuk royalti streaming, yang menghasilkan pendapatan dan pertumbuhan bagi pemegang hak atas nama artis dan penulis lagu. Pemegang hak ini, lanjutnya, meliputi label rekaman, penerbit, distributor independen, organisasi hak pertunjukan, dan lembaga pengumpul (kolektif).
"Angka-angka ini merupakan pendapatan yang diperoleh dari Spotify saja. Jika memperhitungkan pendapatan dari layanan lain dan aliran pendapatan yang direkam, artis-artis ini kemungkinan memperoleh pendapatan 4 kali lipat dari sumber rekaman musik secara keseluruhan, ditambah pendapatan tambahan dari tiket konser dan merchandise," jelasnya dalam acara jumpa media di Jakarta, Rabu (17/7/2024).
Menurutnya, streaming secara konsisten telah mendorong transformasi dalam industri musik, lantaran telah memberikan lebih banyak ruang bagi lebih banyak artis untuk meraih kesuksesan, menunjukkan perubahan nyata dalam bisnis musik. Hal itu pula yang terjadi dan berkembang pada para musisi di Indonesia.
"Pertumbuhan artis Indonesia begitu luar biasa, dan kami yakin akan ada lebih banyak lagi yang membuat gebrakan di kemudian hari, sebagaimana ditunjukkan oleh temuan kami. Kami telah dan akan terus memperluas jangkauan musik Indonesia ke audiens global dengan mendukung artis lokal pada setiap tahap karier mereka," kata Kossy.
Para pembicara dalam acara Spotify Loud & Clear Press Breafing di Penn Jakarta, Rabu (17/7/2024). Sumber gambar: Hypeabis.id/Luke Andaresta.
Pada kesempatan yang sama, penyanyi Baskara Putra atau yang dikenal dengan moniker Hindia mengatakan streaming memberikan kesempatan langsung kepada musisi untuk menjangkau pendengar di seluruh dunia. Informasi yang diberikan oleh Spotify melalui laporan Loud & Clear, katanya, menunjukkan dampak nyata dari musik para musisi dalam skala global.
"Bangga rasanya melihat bagaimana musik Indonesia dapat menghubungkan pendengar baik di dalam maupun luar negeri, dan hal ini mendorong kami untuk terus berkarya," ujar Hindia.
Diketahui Hindia belum lama ini mencetak rekor baru lewat album Menari dengan Bayangan. Debut albumnya sebagai solois itu dilaporkan meraih satu miliar streams di Spotify. Capaian ini menjadikan Hindia sebagai solois pria Indonesia pertama yang meraih satu miliar streams di Spotify.
Hindia mengatakan sejak awal tahun ini, jumlah streams pada lagu-lagu dalam album Menari dengan Bayangan terpantau mengalami perkembangan, hingga diprediksi akan mencapai satu miliar streams pada pertengahan Mei 2024. Namun, hal tersebut justru terjadi lebih cepat. Menurut catatan data di back end Spotify, album tersebut meraih satu miliar streams per 9 April 2024.
Tiga dari kelimabelas lagu dalam album tersebut tercatat telah didengarkan sebanyak lebih dari 200 juta kali di Spotify. Ketiga lagu tersebut yakni Rumah Ke Rumah, Evaluasi, dan Secukupnya. Sementara beberapa lagu lainnya telah didengarkan puluhan juta kali di layanan streaming berwarna hijau itu.
"Senang tentunya. Ini album kecil yang tidak diproyeksikan sama sekali akan menjadi besar. Ternyata responnya sangat baik dan sudah di titik mengubah hidup saya secara sangat drastis," katanya.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.