Spotify kerap menjadi tempat bagi banyak orang mendengarkan musik (Sumber gambar ilustrasi: pexels/ John Tekeridis)

Spotify Keluarkan Kebijakan Royalti Baru 2024, Bakal Untungkan Musisi?

22 November 2023   |   21:00 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Bagi para musisi yang berada dalam platform digital spotify perlu bersiap. Salah satu platform audio itu akan memberlakukan kebijakan royalti yang baru dan berlaku pada tahun depan. Langkah ini guna mengatasi pihak-pihak yang curang.

Dikutip dari laman Spotify, perusahaan mengungkapkan bahwa kebijakan baru tersebut merupakan upaya perusahaan untuk memastikan bahwa uang yang disalurkan telah tepat sasaran, yakni artis pendatang baru dan profesional. Saat ini, pembayaran royalti Spotify kepada industri musik terus bertumbuh, yakni telah mencapai US$40 miliar dan terus bertambah.

Kebijakan baru itu terkait dengan beberapa hal. Pertama, pencegahan streaming buatan. Perusahaan telah berinvestasi besar guna mendeteksi, mencegah, dan menghilangkan dampak akibat streaming buatan. Meskipun begitu, para penjahat terus berusaha mencuri uang royalti yang seharusnya diberikan kepada artis  jujur dan telah bekerja keras.

Streaming buatan adalah praktik yang dilakukan oleh orang-orang atau bot untuk memutar lagu secara otomatis dan berulang-ulang. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan jumlah streaming dan pendapatan dari lagu tersebut. Praktik ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti menggunakan perangkat lunak khusus, atau dengan menyewa orang untuk memutar lagu secara manual.

Sebagai upaya pencegahan baru, perusahaan akan mulai menagih label dan distributor per lagu ketika streaming buatan yang mencolok terdeteksi pada konten mereka, mulai awal tahun depan.

Kedua, adalah terkait dengan syarat minimal seorang musisi mendapatkan royalti. Mulai tahun depan, perusahaan menuliskan bahwa sebuah lagu harus telah mencapai setidaknya 1.000 streaming dalam 12 bulan sebelumnya agar dapat memperoleh royalti.

Perusahaan mengungkapkan tidak akan menghasilkan uang tambahan dengan model ini. Kemudian, tidak ada perubahan terhadap jumlah royalti musik yang dibayarkan kepada pemegang hak cipta dari spotify. “Kami hanya akan menggunakan puluhan juta dolar setiap tahunnya untuk meningkatkan pembayaran ke semua jalur yang memenuhi syarat, daripada membaginya menjadi pembayaran US$0,03.

Mereka beralasan bahwa kebijakan ini akan lebih berdampak kepada musisi atau pemegang royalti yang bergantung kepada pendapatan streaming. Saat ini, 99,5 persen dari seluruh streaming adalah trek yang setidaknya memiliki 1.000 pemutaran dalam satu tahun.

Ketiga, mengenai dengan durasi minimum rekaman suara fungsional menjadi dua menit agar memenuhi syarat untuk mendapatkan royalti. Genre fungsional akan mencakup white noise, nature sounds, machine noises, sound effects, silence recordings, dan non-spoken ASMR.

Selain itu, dalam beberapa bulan, perusahaan juga akan bekerja sama dengan pemberi lisensi untuk menilai aliran genre tersebut dengan nilai yang lebih kecil dari aliran musik.

Langkah ini disebut membuat level playing field yang adil bagi para seniman, dalam genre fungsional dengan menghilangkan insentif buruk untuk memotong lagu menjadi pendek secara artifisial tanpa nilai artistik, sehingga mengorbankan pengalaman pendengar.

Kebijakan ini akan memaksimalkan peluang pendapatan bagi pengunggah noise. Saat ini, peluangnya sangat besar, sehingga pengunggah membanjiri layanan streaming dengan rekaman suara yang tidak dapat dibedakan, dengan harapan dapat menarik lalu lintas pencarian yang cukup untuk menghasilkan royalti.
 

SEBELUMNYA

Tantangan Industri Animasi di Indonesia, Kreator Si Juki Sebut Tak Punya Grand Design

BERIKUTNYA

3 Resep Wedang Alang-alang yang Berkhasiat untuk Kesehatan Tubuh

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: