Pameran Patung dan Aktivisme Siap Dihelat di Galeri Nasional Indonesia
16 July 2024 |
20:18 WIB
Penikmat seni di Jakarta ada kabar gembira nih buat kalian. Pada akhir Juli ini duo seniman Tanah Air akan menggelar pameran bertajuk Patung dan Aktivisme Dolorosa Sinaga dan Budi Santoso, di Museum dan Cagar Budaya Unit Galeri Nasional Indonesia (GNI), Jakarta.
Perhelatan ini merupakan hasil kerja bersama dalam bentuk pameran patung yang akan menjadi wadah percakapan ekspresi lintas generasi. Pameran ini akan dibuka pada Jumat, 19 Juli 2024 pukul 17.00 WIB, di Amfiteater Gedung A Galeri Nasional Indonesia.
Baca juga: Seniman Amerika-Pantai Gading Aboudia Gelar Pameran Tunggal di ArtMoments Jakarta 2024
Dikuratori oleh Alexander Supartono, karya-karya Dolorosa dan Budi yang dipamerkan kali ini akan mengusung pesan yang selama ini mereka suarakan. Mulai dari isu hak asasi manusia, pembelaan dan solidaritas pada kaum perempuan, keragaman budaya, perdamaian, dan lingkungan.
Konsistensi pesan ini, menurut Alex tidak terlepaskan dari latar belakang mereka sebagai aktivis hak asasi manusia dan keterlibatan mereka dalam beberapa gerakan sosial. Tak hanya itu, kedua seniman tersebut juga kerap menyuarakan isu-isu sosial yang mungkin diabaikan oleh liyan.
“Karya-karya mereka mempertaruhkan hal yang sama: nilai-nilai kemanusian; keberadaban yang mereka hayati; serta keyakinan akan peran seni dan pekerja seni dalam perubahan sosial,” papar Alexander dalam siaran tertulis.
Pameran ini akan menggunakan eksplorasi dan eksperimen kedua seniman sebagai kendaraan untuk menunjukkan prinsip dan nilai fundamental yang ingin disampaikan. Metode tersebut dilakukan sebagai lensa untuk memeriksa bagaimana mereka merefleksikan patung sebagai medium dan materi tiga dimensi.
“Mengalami Patung” juga akan menjadi prinsip kerja dalam pameran ini. Salah satunya dengan menampilkan lebih dari 53 karya, yang tidak hanya akan menjadi objek yang terpajang di ruang pamer, tapi juga sebagai “titik penjuru” yang akan menghubungkan antara patung, seniman, habitus, dan aktivitas sosial-politis.
"Karena itu, interaksi, kegiatan, dan program selama pameran berlangsung adalah bagian integral dari karya-karya yang terpajang," imbuh Alexander.
Selaras, Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid juga mengapresiasi pelaksanaan ekshibisi ini. Menurutnya, perhelatan pameran di Galeri Nasional Indonesia ini adalah buah dari kerja bersama dalam rentang waktu panjang dari kedua seniman, terutama dalam merefleksikan gagasan berpikir.
Di samping itu, Hilmar juga berharap pameran ini dapat menjadi pembuka ruang dialog dan refleksi bagi publik yang mengapresiasi karya-karya mereka. Sebab, pameran ini menurutnya tidak hanya menyajikan karya dari dua pematung, tapi juga dialog estetika antara guru dan murid.
"Selain itu sebagai guru dan murid, mereka juga sahabat, yang sama-sama sudah menjelajahi perjalanan sejarah serta melalui berbagai peristiwa di negeri ini,” kata Hilmar.
Pameran Patung dan Aktivisme Dolorosa Sinaga & Budi Santoso dapat dikunjungi publik mulai 20 Juli sampai 19 Agustus 2024 di Gedung A, Galeri Nasional Indonesia pada pukul 09.00-19.00 WIB. Namun, Genhype terlebih dulu diharuskan melakukan registrasi online di laman resmi GNI.
Tidak hanya menikmati pameran, publik juga dapat mengikuti program edukasi yang disertakan selama pameran ini berlangsung. Beberapa di antaranya adalah Seminar Diskusi: Aktivisme Seni dalam Pendidikan Seni, dan Lokakarya Patung, Lukis, dan Cukil bagi masyarakat yang berminat.
Sebagai tambahan informasi, Dolorosa Sinaga adalah seorang seniman dan pematung terkenal dari Indonesia. Lahir pada tanggal 30 Oktober 1952, dia dikenal karena karya-karya patungnya yang menampilkan tema-tema sosial, politik, dan kemanusiaan.
Sementara itu, Budi Santoso adalah seorang seniman yang aktif berkarya dalam berbagai medium, termasuk lukisan, patung, dan instalasi. Budi Santoso sering menggabungkan elemen-elemen tradisional Indonesia dengan gaya kontemporer, serta menciptakan karya-karya yang unik dan reflektif.
Baca juga: Pameran The Brighter Flame di Birmingham Rayakan Warisan Penyair Benjamin Zephaniah
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Perhelatan ini merupakan hasil kerja bersama dalam bentuk pameran patung yang akan menjadi wadah percakapan ekspresi lintas generasi. Pameran ini akan dibuka pada Jumat, 19 Juli 2024 pukul 17.00 WIB, di Amfiteater Gedung A Galeri Nasional Indonesia.
Baca juga: Seniman Amerika-Pantai Gading Aboudia Gelar Pameran Tunggal di ArtMoments Jakarta 2024
Dikuratori oleh Alexander Supartono, karya-karya Dolorosa dan Budi yang dipamerkan kali ini akan mengusung pesan yang selama ini mereka suarakan. Mulai dari isu hak asasi manusia, pembelaan dan solidaritas pada kaum perempuan, keragaman budaya, perdamaian, dan lingkungan.
Konsistensi pesan ini, menurut Alex tidak terlepaskan dari latar belakang mereka sebagai aktivis hak asasi manusia dan keterlibatan mereka dalam beberapa gerakan sosial. Tak hanya itu, kedua seniman tersebut juga kerap menyuarakan isu-isu sosial yang mungkin diabaikan oleh liyan.
“Karya-karya mereka mempertaruhkan hal yang sama: nilai-nilai kemanusian; keberadaban yang mereka hayati; serta keyakinan akan peran seni dan pekerja seni dalam perubahan sosial,” papar Alexander dalam siaran tertulis.
Pameran ini akan menggunakan eksplorasi dan eksperimen kedua seniman sebagai kendaraan untuk menunjukkan prinsip dan nilai fundamental yang ingin disampaikan. Metode tersebut dilakukan sebagai lensa untuk memeriksa bagaimana mereka merefleksikan patung sebagai medium dan materi tiga dimensi.
“Mengalami Patung” juga akan menjadi prinsip kerja dalam pameran ini. Salah satunya dengan menampilkan lebih dari 53 karya, yang tidak hanya akan menjadi objek yang terpajang di ruang pamer, tapi juga sebagai “titik penjuru” yang akan menghubungkan antara patung, seniman, habitus, dan aktivitas sosial-politis.
"Karena itu, interaksi, kegiatan, dan program selama pameran berlangsung adalah bagian integral dari karya-karya yang terpajang," imbuh Alexander.
Selaras, Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid juga mengapresiasi pelaksanaan ekshibisi ini. Menurutnya, perhelatan pameran di Galeri Nasional Indonesia ini adalah buah dari kerja bersama dalam rentang waktu panjang dari kedua seniman, terutama dalam merefleksikan gagasan berpikir.
Di samping itu, Hilmar juga berharap pameran ini dapat menjadi pembuka ruang dialog dan refleksi bagi publik yang mengapresiasi karya-karya mereka. Sebab, pameran ini menurutnya tidak hanya menyajikan karya dari dua pematung, tapi juga dialog estetika antara guru dan murid.
"Selain itu sebagai guru dan murid, mereka juga sahabat, yang sama-sama sudah menjelajahi perjalanan sejarah serta melalui berbagai peristiwa di negeri ini,” kata Hilmar.
Pameran Patung dan Aktivisme Dolorosa Sinaga & Budi Santoso dapat dikunjungi publik mulai 20 Juli sampai 19 Agustus 2024 di Gedung A, Galeri Nasional Indonesia pada pukul 09.00-19.00 WIB. Namun, Genhype terlebih dulu diharuskan melakukan registrasi online di laman resmi GNI.
Tidak hanya menikmati pameran, publik juga dapat mengikuti program edukasi yang disertakan selama pameran ini berlangsung. Beberapa di antaranya adalah Seminar Diskusi: Aktivisme Seni dalam Pendidikan Seni, dan Lokakarya Patung, Lukis, dan Cukil bagi masyarakat yang berminat.
Sebagai tambahan informasi, Dolorosa Sinaga adalah seorang seniman dan pematung terkenal dari Indonesia. Lahir pada tanggal 30 Oktober 1952, dia dikenal karena karya-karya patungnya yang menampilkan tema-tema sosial, politik, dan kemanusiaan.
Sementara itu, Budi Santoso adalah seorang seniman yang aktif berkarya dalam berbagai medium, termasuk lukisan, patung, dan instalasi. Budi Santoso sering menggabungkan elemen-elemen tradisional Indonesia dengan gaya kontemporer, serta menciptakan karya-karya yang unik dan reflektif.
Baca juga: Pameran The Brighter Flame di Birmingham Rayakan Warisan Penyair Benjamin Zephaniah
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.