Salah satu karya dalam pameran Marwah (sumber gambar Hypeabis.id/Prasetyo Agung Ginanjar)

Pameran Marwah Digelar di Pos Bloc Jakarta, Hadirkan 78 Karya Perempuan Perupa Indonesia

17 August 2023   |   18:38 WIB
Image
Prasetyo Agung Ginanjar Jurnalis Hypeabis.id

Komunitas seni Artpora dan Amuba kembali menggelar pameran kolektif bertajuk Marwah. Dihelat di Pos Bloc, Jakarta eksibisi ini menampilkan sebanyak 78 karya perempuan perupa dalam rangka memperingati HUT ke-78 RI. Sesuai tajuknya pameran ini mencoba mempresentasikan titik tolok kebangkitan perempuan dalam berkesenian.

Adapun hal itu mewujud dalam berbagai ragam karya seni dua dan tiga dimensi dari puluhan perupa perempuan. Nama-nama  sejumlah seniman yang karyanya dipacak di pameran tersebut di antaranya Nunung WS, Dolorosa Sinaga, Indah Arsyad, Theresia Agustina, Sekar Ayu Asmara, Vonny Ratna Indah, Ira Asriati, Golang Cempaka, dan masih banyak lagi.

Revoluta S, founder Artpora mengatakan, pameran Marwah merupakan output dari kegelisahan perempuan dalam menyuarakan ekspresi lewat bahasa visual. Menurutnya perempuan memiliki peran di dalam masyarakat, baik ranah domestik atau lingkungan.

Disiapkan lebih dari setahun lamanya, pameran ini memang mencoba menghimpun karya para perempuan perupa. Pasalnya dalam beberapa tahun terakhir tidak banyak eksibisi kolektif perempuan yang digelar dalam format besar.

Baca juga: Perupa Zamrud Setya Negara Hadirkan Puluhan Sketsa & Lukisan di Cemara 6 Galeri Toeti Heraty Museum

"Ini bukan sekadar pameran biasa, para perempuan menampilkan ragam karya dengan berbagai media. Eksibisi ini digelar open call dan dikurasi dengan ketat lewat berbagai pertimbangan estetis," kata Revoluta dalam diskusi publik Gerakan Perempuan Bicara, Kamis, (17/8/23).



 

Diskusi publik Gerakan Perempuan Bicara dalam pameran Marwah (sumber gambar Hypeabis.id/ Prasetyo Agung Ginanjar)

Diskusi publik Gerakan Perempuan Bicara dalam pameran Marwah (sumber gambar Hypeabis.id/ Prasetyo Agung Ginanjar)


Bukan tanpa sebab pameran ini dinamai Marwah. Kurator Anna Sungkar menjelaskan, pihaknya sengaja memilih tajuk tersebut adalah untuk menghormati martabat perempuan. Adapun total karya yang dihadirkan juga menjadi simbol kemerdekaan Indonesia yang ke-78 kalinya.

Kurator sekaligus pegiat seni itu mengatakan sebagian besar karya yang dihadirkan merupakan karya perupa muda. Namun, ada juga beberapa seniman yang telah dikenal diajak untuk ikut berpartisipasi meramaikan pameran tersebut.

"Marwah dapat berbeda tafsirnya antara satu seniman dengan seniman lain. Hal inilah yang kemudian mewujud dalam berbagai bentuk ekspresi dan pesan yang ingin disampaikan dari setiap perupa," katanya.

Pembacaan yang Lebih Luas

Pameran Marwah dapat dikatakan sebagai titik tolak baru perempuan perupa dalam menyuarakan kegelisahan mereka. Namun menurut jurnalis sekaligus kurator Carla Bianpoen bila ingin lebih dikenal mereka harus membicarakan sesuatu yang lebih besar.

Alih-alih mengangkat tema domestik atau wilayah personal, perempuan juga harus merespons isu-isu yang sedang berkembang di masyarakat. Dengan kata lain, mereka harus menempatkan inspirasi dan karya sesuai semangat zaman.

"Saya kira pameran ini bisa memicu ketertarikan perempuan untuk memerhatikan apa yang terjadi di sekelilingnya, termasuk isu-isu yang terjadi dalam lanskap global," katanya.

 

Salah satu karya dalam pameran Marwah (sumber gambar Hypeabis.id/Prasetyo Agung Ginanjar)

Salah satu karya dalam pameran Marwah (sumber gambar Hypeabis.id/Prasetyo Agung Ginanjar)


Sementara itu, perupa senior Nunung WS mengatakan, pameran Marwah bisa menjadi refleksi baru dalam melihat peran perempuan khususnya di dunia seni rupa. Seiring cairnya friksi gerakan kesetaraan gender, perupa perempuan saat ini, menurutnya memiliki peluang lebih untuk berkarya sesuai passion mereka.

Oleh karena itu, salah satu figur maestro lukisan abstrak itu berharap, pameran tersebut dapat memicu para perempuan lain untuk merdeka atas kehendak dan pikirannya. Elan dari para perupa tersebut juga bisa menjadi inspirasi untuk terus memaksimalkan momen estetis di atas berbagai medium karya.

"Pameran ini juga bisa dijadikan batu loncatan untuk eksibisi yang lebih baik sekaligus menunjukkan bahwa Indonesia juga memiliki perempuan-perempuan perupa berbakat," katanya.

Baca juga: Ruang Kritik Modernitas Eko Nugroho dalam Pameran Cut The Mountain And Let It Fly

Sebagai tambahan informasi, pameran Marwah masih berlangsung hingga 20 Agustus 2023. Selain pameran, dalam acara ini juga ada acara diskusi publik, live painting, dan berbagai acara seru lain yang bisa kalian temukan di lantai 1 dan 2 Pos Bloc Jakarta.

Editor: M R Purboyo

SEBELUMNYA

Blue Beetle Coba Taklukkan Barbie di Box Office

BERIKUTNYA

Berikut Sejumlah Tantangan yang Dihadapi Bisnis Peternakan Sapi & Kerbau

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: