Ada banyak istilah yang terkait dengan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (Sumber gambar: Freepik)

Daftar Istilah Artificial Intelligence yang Sering Disebut, AGI sampai LLM 

05 December 2023   |   19:00 WIB
Image
Syaiful Millah Asisten Manajer Konten Hypeabis.id

Kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) sudah jadi istilah yang umum dipakai beberapa waktu terakhir, tak hanya di kalangan pelaku industri teknologi dan komputer tapi masyarakat secara luas. Hal ini tak bisa dilepaskan dari kepopuleran sejumlah layanan inovatif berbasis AI yang aplikatif di kehidupan sehari-hari. 

Istilah artificial intelligence sejatinya telah dipakai dalam ilmu komputer sejak 1950-an. Namun, tak bisa dimungkiri, secara luas topik ini baru mulai gencar dibicarakan pada 2022. Munculnya produk seperti ChatGPT, Midjourney, sampai Stable Diffusion, jadi tonggak penting kepopuleran kecerdasan buatan di dunia. 

Dengan makin tenarnya teknologi itu, muncul sejumlah istilah terkait yang juga banyak mendapat perhatian misalnya pembelajaran mesin (machine learning), AI generatif (generative AI), deep learning, dan masih banyak yang lainnya. Dirangkum Hypeabis.id, berikut ini adalah daftar istilah artificial intelligence yang perlu kalian ketahui. Apa saja? Yuk simak. 

Baca juga: Mengenal Organoid Intelligence, Teknologi Kecerdasan yang Disebut Lebih Canggih Dari AI
 

1. Artificial Intelligence 

AI seperti namanya merupakan sebuah sistem komputer buatan yang memiliki kecerdasan. Sifat cerdasnya muncul dari koleksi data yang sangat besar yang dimasukkan, ditambah dengan serangkaian instruksi atau algoritma, untuk membuat model yang bisa mengoptimalisasi tugas tertentu. 

Saat ini, ada banyak produk AI yang berinteraksi secara langsung dengan manusia seperti chatbot Bing, Bard atau ChatGPT. Layanan itu akan menjawab semua keperluan pengguna berbasis teks atau gambar. 

Namun sebetulnya, lebih banyak AI yang dikembangkan di balik layar. Misalnya sistem algoritma untuk menyarankan pilihan kata saat mengetik, rekomendasi lagu, atau informasi lainnya yang relevan dengan preferensi pengguna. 
 

2. Machine Learning 

Machine learning (ML) adalah bidang ilmu komputer yang ada di bawah payung AI, yakni ketika manusia mengajarkan sistem komputer cara melakukan sesuatu dengan melatihnya untuk mengidentifikasi pola dan membuat prediksi. Jadi, jika AI adalah tujuannya, maka ML adalah bagaimana cara mencapai tujuan itu. 

Umumnya, data yang dipakai dalam proses untuk mencapai tujuan itu dijalankan melalui algoritma secara berulang. Tahapan ini juga ditambah dengan masukan dan umpan balik yang berbeda untuk membantu mesin belajar dan meningkatkan performa selama proses pelatihan. Proses ini membutuhkan data dalam jumlah besar untuk mendapat hasil yang optimal. 


3. Deep Learning 

Selain machine learning, kalian juga mungkin sering mendengar istilah deep learning. Ini merupakan subset pembelajaran mesin yang memakai struktur algoritma spesifik. Algoritma itu disebut jaringan neural (neural network) yang dimodelkan lebih mendalam dengan meniru kerja otak manusia. 

Metode deep learning mencoba melakukan otomatisasi tugas yang lebih kompleks, yang biasanya melibatkan data tidak terstruktur dan kecerdasan yang mirip manusia. Contoh pemanfaatannya seperti mendeskripsikan gambar atau mengubah fail suara menjadi teks dan tugas kompleks lainnya. 
 

4. Large Language Model 

Model bahasa besar (large language model/LLM) adalah algoritma pembelajaran yang dapat melakukan berbagai tugas pemrosesan bahasa alami (natural language process/NLP). LLM menggunakan teknik machine learning atau deep learning untuk membantu proses bahasa agar mereka bisa meniru cara berkomunikasi manusia. 

Model dilatih memanfaatkan teks berjumlah besar untuk mempelajari pola dan hubungan dalam bahasa. Hasilnya, kemampuan mereka bisa digunakan untuk menerjemahkan bahasa, menjawab pertanyaan dalam bentuk teks, merangkum, sampai membuat tulisan sesuai perintah pengguna. 
 

Ilustrasi artificial intelligence (Sumber gambar: Freepik/iuriimotov)

Ilustrasi artificial intelligence (Sumber gambar: Freepik/iuriimotov)

5. Generative artificial intelligence 

Sekitar setahun belakangan, istilah generative AI sangat banyak digunakan. AI generatif memanfaatkan teknologi large language model untuk membuat hal yang baru, bukan cuma mengulang atau memberikan informasi yang sudah tersedia. 

Jadi, generative AI mempelajari pola dan struktur untuk menghasilkan sesuatu yang mirip, tapi tidak sepenuhnya sama. Contoh dari model AI ini adalah layanan populer ChatGPT, DALL-E, dan produk sejenis. 
 

6. Artificial General Intelligence 

Kecerdasan umum buatan (artificial general intelligence/AGI) merupakan mesin yang bisa melakukan tugas intelektual apa pun, yang dapat dilakukan oleh manusia. Atau, bisa juga didefinisikan sebagai sistem otonom yang melampaui kemampuan manusia dalam sebagian besar tugas. 

Namun, bagi banyak peneliti, AGI merupakan kategori dari kecerdasan buatan yang masih hipotetis. Saat ini, belum ada sistem AI yang bisa dianggap sebagai AGI, meskipun beberapa pihak menyatakan bahwa teknologi mutakhir seperti GPT-4 hampir mendekati perwujudannya. 
 

7. Responsible artificial intelligence 

Kecerdasan buatan yang bertanggung jawab (responsible AI) merupakan sebuah pendekatan untuk menilai dan mengembangkan sistem AI dengan cara yang aman dan etis. Ini mencoba merancang sistem yang aman dan adil untuk setiap pihak yang terlibat dalam pengembangan teknologi AI. 

Lantaran AI dibuat oleh manusia dengan data tertentu, teknologi ini bisa mencerminkan bias dan menghasilkan informasi yang keliru. Oleh karena itu, salah satu kunci penting dari praktik ini adalah memahami data yang dipakai dan mencari cara mengatasi kelemahannya. 

Praktik responsible AI merupakan elemen penting dalam pengembangan teknologi ini karena sistem AI sering dipakai untuk membantu keputusan penting menyangkut kehidupan manusia, misalnya di bidang pendidikan atau bahkan kesehatan. 


8. Deepfake 

Deepfake merupakan tipuan berupa gambar, audio, atau video yang dihasilkan oleh teknologi berbasis AI. Ini bisa berupa konten orisinal yang menunjukkan seseorang melakukan atau mengatakan hal tertentu, yang sebenarnya tidak pernah mereka perbuat. 

Deepfake menjadi salah satu tantangan nyata yang muncul seiring dengan perkembangan pesat teknologi kecerdasan buatan. Pasalnya, hal ini memungkinkan pihak-pihak tidak bertanggung jawab melakukan apa pun, meniru tokoh atau selebritas untuk tujuan tertentu dengan konten yang tampak riil. 

Baca juga: Pentingnya Perlindungan Data Pribadi pada Era Artificial Intelligence 

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Dika Irawan 

SEBELUMNYA

Kisah Kembalinya Arsip Film Dokumenter Langka Pandit Nehru Visits Indonesia dari Australia ke Tanah Air

BERIKUTNYA

10 Bocoran Fitur Baru GTA 6 yang Bakal Rilis 2025, Lebih Imersif dan Interaktif

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: