Sebastian Gunawan Signature Hadirkan Koleksi Oru Kami
12 July 2024 |
14:49 WIB
Apa jadinya jika seni origami yang merupakan seni melipat asal Jepang dikreasikan menjadi sebuah desain fesyen yang berpadu dalam perspektif gaun malam khas Eropa? Keindahan dan eksotisme tersebut terlihat dalam koleksi terbaru Sebastian Gunawan Signature 2024/2025 bertema Oru Kami.
Sebastian Gunawan bersama sang istri Cristina Panarese mempersembahkan koleksi terbarunya di Grand Ballroom Hotel Mulia Senayan Jakarta pada Rabu (10/7/2024).
Baca juga: Tengok Jersey Timnas Indonesia Rancangan Didit Hediprasetyo untuk Olimpiade Paris 2024
Ide awal yang menjadi tumpuan kreatifitas koleksi tersebut memang bermula dari Jepang yang kemudian dikerucutkan lagi pada Oru Kami. Nama Oru Kami sendiri memiliki dua arti yakni Oru yang artinya lipat sedangkan Kami artinya kertas.
Tak hanya dari seni origaminya saja, nuansa Jepang dalam koleksi kali ini juga terlihat dari detail Yukata Kimono pada bagian drape di punggung ketika kimono digunakan secara kasual, membentuk gelombang yang menggelayut di sisi punggung.
Pria yang akrab disapa Seba ini menjelaskan bahwa pada dasarnya formula membuat baju itu sama seperti seni melipat kertas Orukami, yaitu dimulai dengan pembuatan dasar baju atau toile dengan cara melipat-lipat bahan sesuai dengan desain yang diinginkan, lalu hasil lipatan ditransfer ke atas kertas untuk dijadikan pola.
Ide ini lalu diterapkan ke prespektif desain pakaian khas Eropa sesuai dengan latar belakang pendidikan fashion Sebastian dan Cristina di Instituto Marangoni, Milan sehingga bertemulah aksen-aksen drape kimono dengan gaun-gaun malam modern.
Peletakan detail tersebut bukan saja terlihat di sisi punggung, tetapi juga dari sisi depan, hingga menjadi bentuk cocoon dress, dan juga cocoon cape. Rok gelembung yang biasanya ditopang dengan konstruksi petticoat di sisi dalam, kali ini berhasil diciptakan hanya dengan teknik lipatan.
Sifat gelombang drape yang simetri di sejumlah rancangan dikontraskan dengan bentuk-bentuk geometrik asimetri seolah hasil bentukan Orukami. Kontras ini membuat rancangan tampil berdinamika, dan relevan dengan minat fashion yang dinamis saat ini.
Dalam koleksinya kali ini, Seba dan Cristina tetap memberikan sentuhan craftsmanship salah satunya terlihat dari dekorasi ‘bulu’ pada beberapa busana yang sebetulnya dikreasikan dari benang Chantilly yang dijahit satu persatu hingga membentuk tekstur menyerupai bulu.
Peragaan busana dari 91 looks ini diawal dari koleksi busana berwarna lembut seperti lavender, light blue, light grey. Kemudian bergerak ke warna-warna vibrant seperti kuning, turquoise, orange, red orange, dan red coral.
Setelah dimanjakan dengan busana penuh warna, Seba dan Christina kemudian menghadirkan koleksi dengan warna pamungkas bernuansa hitam dan putih. Lalu ditutup dengan sequence rancangan beride tuxedo dan suit yang classy, didesain lebih edgy dan dekonstruktif.
“Kami berharap koleksi ini bisa diterima di kalangan yang lebih luas, berjiwa muda, sembari kami meregenerasi minat high fashion ke generasi selanjutnya,” ujar Cristina Panarese.
Koleksi Sebastian Gunawan Signature 22024/2025 ini menggunakan bahan-bahan seperti crepe, mikado, tulle, chiffon silk, damask, lace, tweed, shantung, jacquard, leather untuk sarung tangan, dan benang rajut Chenille lembut yang digunakan sebagai pengganti efek fur.
Seba dan Cristina juga menyempurnakan hasil rancangannya dengan mendesain perhiasan dan aksesoris bersama Rinaldy A. Yunardi berupa anting, kalung, dan bros, dalam bentuk capung, pita, dan modul, yang siluetnya menyerupai kertas lipat yang seolah dibuat dari proses Orukami.
Baca juga: Profil Sebastian Gunawan, Desainer Gaun Glamor dan Segudang Karyanya
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Sebastian Gunawan bersama sang istri Cristina Panarese mempersembahkan koleksi terbarunya di Grand Ballroom Hotel Mulia Senayan Jakarta pada Rabu (10/7/2024).
Baca juga: Tengok Jersey Timnas Indonesia Rancangan Didit Hediprasetyo untuk Olimpiade Paris 2024
Ide awal yang menjadi tumpuan kreatifitas koleksi tersebut memang bermula dari Jepang yang kemudian dikerucutkan lagi pada Oru Kami. Nama Oru Kami sendiri memiliki dua arti yakni Oru yang artinya lipat sedangkan Kami artinya kertas.
Tak hanya dari seni origaminya saja, nuansa Jepang dalam koleksi kali ini juga terlihat dari detail Yukata Kimono pada bagian drape di punggung ketika kimono digunakan secara kasual, membentuk gelombang yang menggelayut di sisi punggung.
Pria yang akrab disapa Seba ini menjelaskan bahwa pada dasarnya formula membuat baju itu sama seperti seni melipat kertas Orukami, yaitu dimulai dengan pembuatan dasar baju atau toile dengan cara melipat-lipat bahan sesuai dengan desain yang diinginkan, lalu hasil lipatan ditransfer ke atas kertas untuk dijadikan pola.
Ide ini lalu diterapkan ke prespektif desain pakaian khas Eropa sesuai dengan latar belakang pendidikan fashion Sebastian dan Cristina di Instituto Marangoni, Milan sehingga bertemulah aksen-aksen drape kimono dengan gaun-gaun malam modern.
Sebastian Gunawan bersama sang istri Cristina Panarese mempersembahkan koleksi terbarunya Oru Kami. (sumber gambar : Sebastian Gunawan)
Sifat gelombang drape yang simetri di sejumlah rancangan dikontraskan dengan bentuk-bentuk geometrik asimetri seolah hasil bentukan Orukami. Kontras ini membuat rancangan tampil berdinamika, dan relevan dengan minat fashion yang dinamis saat ini.
Dalam koleksinya kali ini, Seba dan Cristina tetap memberikan sentuhan craftsmanship salah satunya terlihat dari dekorasi ‘bulu’ pada beberapa busana yang sebetulnya dikreasikan dari benang Chantilly yang dijahit satu persatu hingga membentuk tekstur menyerupai bulu.
Peragaan busana dari 91 looks ini diawal dari koleksi busana berwarna lembut seperti lavender, light blue, light grey. Kemudian bergerak ke warna-warna vibrant seperti kuning, turquoise, orange, red orange, dan red coral.
Setelah dimanjakan dengan busana penuh warna, Seba dan Christina kemudian menghadirkan koleksi dengan warna pamungkas bernuansa hitam dan putih. Lalu ditutup dengan sequence rancangan beride tuxedo dan suit yang classy, didesain lebih edgy dan dekonstruktif.
“Kami berharap koleksi ini bisa diterima di kalangan yang lebih luas, berjiwa muda, sembari kami meregenerasi minat high fashion ke generasi selanjutnya,” ujar Cristina Panarese.
Koleksi Sebastian Gunawan Signature 22024/2025 ini menggunakan bahan-bahan seperti crepe, mikado, tulle, chiffon silk, damask, lace, tweed, shantung, jacquard, leather untuk sarung tangan, dan benang rajut Chenille lembut yang digunakan sebagai pengganti efek fur.
Seba dan Cristina juga menyempurnakan hasil rancangannya dengan mendesain perhiasan dan aksesoris bersama Rinaldy A. Yunardi berupa anting, kalung, dan bros, dalam bentuk capung, pita, dan modul, yang siluetnya menyerupai kertas lipat yang seolah dibuat dari proses Orukami.
Baca juga: Profil Sebastian Gunawan, Desainer Gaun Glamor dan Segudang Karyanya
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.