The Fairies Ball, Dongeng Peri ala Sebastian Gunawan
16 November 2021 |
18:37 WIB
Tangan kreatif dan produktif pasangan perancang busana Sebastian Gunawan dan Cristina Panarese selalu memberikan tawaran kemewahan, modernitas, eksposisi baru, dan rasa emosional pada setiap gelaran koleksi mereka.
Hal itu juga yang terlihat pada peragaan koleksi terbaru mereka berjudul The Fairies Ball. Sebanyak 34 set busana couture di bawah brand fesyen Sebastian Gunawan Signature ditampilkan secara detail dan apik dalam peragaan virtual yang bertempat di Hotel The Langham Jakarta.
Sesuai dengan judulnya, The Fairies Ball seolah bertutur tentang keceriaan pesta dansa para peri yang menjadi inspirasi utama dan spirit penciptaan pada presentasi tahunan Sebastian Gunawan Signature 2022 Collections.
Figur peri yang kerap ditampilkan sebagai makhluk lincah, muda, bergerak leluasa, ringan, riang dan magis, mewujud pada koleksi Sebastian Gunawan yang memang telah dikenal memiliki garis elegan, feminim, dan berkelas.
(Baca juga: 5 Seleb Dunia Ini Berbalut Gaun Sebastian Gunawan)
Sebastian Gunawan menuturkan bahwa desain koleksinya kali ini hadir dalam siluet yang sangat bervariasi mulai dari lurus, lebar, dan bertumpuk. Hal itu digambarkan dalam gaun-gaun pendek cocktail, busana panjang, hingga paduan terusan pendek dengan jubah panjang menerawang untuk mewakili kelincahan peri.
“Dengan teknik pembahanan dan keterampilan mengolah tingkat tinggi, kami menaklukkan bahan-bahan seperti tulle dan brokat yang ringan dan menjadikannya deretan busana kaya rupa,” tuturnya.
Selain itu, desainer yang akrab disapa Seba itu juga cenderung bermain dengan palet pastel dalam koleksinya kali ini seperti hijau muda, nude, salem, kuning muda, putih, hitam serta biru sebagai aksentuasi.
Untuk melengkapi citra dan gambaran gagasan, dia juga menambahkan elemen buatannya sendiri seperti bulu-bulu, potongan kulit warna-warni berbentuk bulat yang dijahit bersusun menjadi motif geometris pada sekujur gaun, serta berjenis-jenis ukuran mutiara dan kristal yang ditahtakan menjadi bentuk baru pada bahu dan bagian atas pakaian
Selain itu, ada juga keping sequin berbentuk bulat panjang yang dijahitkan di atas busana tembus pandang, serba tipis, maupun gemerlap yang semakin memperkaya tampilan koleksi tersebut, namun tetap tampak mudah dan ringan untuk dikenakan.
Desainer sekaligus Pengamat Fesyen, Sonny Muchlison, mengatakan bahwa gaya fesyen yang selama ini diusung Seba merupakan gabungan antara fesyen dan seni. Hal tersebut menurutnya terbentuk ketika Seba menempuh pendidikan desainnya di Amerika dan Italia.
“Jadi kalau di Italia itu bermain dengan gaya couture yang anggun tapi sederhana, dan Amerika juga gayanya ringan. Jadi, didikan dua negara itu jadi dasar dari koleksi fesyennya,” ujarnya kepada Bisnis, Jumat (12/11).
Menurut Sonny, konsep glamor yang diusung oleh gaun-gaun couture rancangan Seba adalah menitikberatkan pada detail dari koleksinya, bukan terfokus pada tampilannya. Dengan kata lain, meski secara tampilan terlihat sederhana, namun ada detail yang membuat gaun rancangannya terlihat istimewa.
“Cara dia membuat baju itu sebenarnya sangat puitis, karena ada alur dan bahasanya. Walaupun bentuknya simpel, tapi garis siluetnya itu terlihat jelas. Jadi bahasa yang dia pakai itu adalah semacam adore the woman body,” imbuhnya.
Desainer sekaligus Chairman Indonesia Fashion Chamber Ali Charisma mengatakan gaya yang selalu diusung oleh Seba dalam koleksi rancangan busananya merupakan feminin romantis. Menurutnya, dalam koleksi terbarunya, Seba kali ini mencoba menawarkan koleksi gaun pesta dengan sentuhan yang lebih sederhana dan mudah untuk dipakai.
“Ini versi sederhananya dari ball gown yang sangat wearable, feminin, dan memang bisa dipakai untuk keperluan pesta apa saja dan oleh orang-orang dari kalangan usia manapun,” tuturnya.
Ali juga mengatakan bahwa dirinya sangat mengapresiasi konsistensi yang ditunjukkan oleh Seba sebagai desainer di tengah kondisi pandemi seperti saat ini. Menurutnya, meskipun gelaran fashion show diadakan secara virtual, Seba telah memberikan effort dan standar yang sangat bagus.
“Dia masih konsisten menunjukkan eksistensinya sebagai desainer,” imbuhnya.
Editor: Fajar Sidik
Hal itu juga yang terlihat pada peragaan koleksi terbaru mereka berjudul The Fairies Ball. Sebanyak 34 set busana couture di bawah brand fesyen Sebastian Gunawan Signature ditampilkan secara detail dan apik dalam peragaan virtual yang bertempat di Hotel The Langham Jakarta.
Sesuai dengan judulnya, The Fairies Ball seolah bertutur tentang keceriaan pesta dansa para peri yang menjadi inspirasi utama dan spirit penciptaan pada presentasi tahunan Sebastian Gunawan Signature 2022 Collections.
Figur peri yang kerap ditampilkan sebagai makhluk lincah, muda, bergerak leluasa, ringan, riang dan magis, mewujud pada koleksi Sebastian Gunawan yang memang telah dikenal memiliki garis elegan, feminim, dan berkelas.
Koleksi The Fairies Ball (Dok. Sebastian Gunawan Signature)
(Baca juga: 5 Seleb Dunia Ini Berbalut Gaun Sebastian Gunawan)
Sebastian Gunawan menuturkan bahwa desain koleksinya kali ini hadir dalam siluet yang sangat bervariasi mulai dari lurus, lebar, dan bertumpuk. Hal itu digambarkan dalam gaun-gaun pendek cocktail, busana panjang, hingga paduan terusan pendek dengan jubah panjang menerawang untuk mewakili kelincahan peri.
“Dengan teknik pembahanan dan keterampilan mengolah tingkat tinggi, kami menaklukkan bahan-bahan seperti tulle dan brokat yang ringan dan menjadikannya deretan busana kaya rupa,” tuturnya.
Selain itu, desainer yang akrab disapa Seba itu juga cenderung bermain dengan palet pastel dalam koleksinya kali ini seperti hijau muda, nude, salem, kuning muda, putih, hitam serta biru sebagai aksentuasi.
Untuk melengkapi citra dan gambaran gagasan, dia juga menambahkan elemen buatannya sendiri seperti bulu-bulu, potongan kulit warna-warni berbentuk bulat yang dijahit bersusun menjadi motif geometris pada sekujur gaun, serta berjenis-jenis ukuran mutiara dan kristal yang ditahtakan menjadi bentuk baru pada bahu dan bagian atas pakaian
Selain itu, ada juga keping sequin berbentuk bulat panjang yang dijahitkan di atas busana tembus pandang, serba tipis, maupun gemerlap yang semakin memperkaya tampilan koleksi tersebut, namun tetap tampak mudah dan ringan untuk dikenakan.
Desainer sekaligus Pengamat Fesyen, Sonny Muchlison, mengatakan bahwa gaya fesyen yang selama ini diusung Seba merupakan gabungan antara fesyen dan seni. Hal tersebut menurutnya terbentuk ketika Seba menempuh pendidikan desainnya di Amerika dan Italia.
“Jadi kalau di Italia itu bermain dengan gaya couture yang anggun tapi sederhana, dan Amerika juga gayanya ringan. Jadi, didikan dua negara itu jadi dasar dari koleksi fesyennya,” ujarnya kepada Bisnis, Jumat (12/11).
Menurut Sonny, konsep glamor yang diusung oleh gaun-gaun couture rancangan Seba adalah menitikberatkan pada detail dari koleksinya, bukan terfokus pada tampilannya. Dengan kata lain, meski secara tampilan terlihat sederhana, namun ada detail yang membuat gaun rancangannya terlihat istimewa.
“Cara dia membuat baju itu sebenarnya sangat puitis, karena ada alur dan bahasanya. Walaupun bentuknya simpel, tapi garis siluetnya itu terlihat jelas. Jadi bahasa yang dia pakai itu adalah semacam adore the woman body,” imbuhnya.
Desainer sekaligus Chairman Indonesia Fashion Chamber Ali Charisma mengatakan gaya yang selalu diusung oleh Seba dalam koleksi rancangan busananya merupakan feminin romantis. Menurutnya, dalam koleksi terbarunya, Seba kali ini mencoba menawarkan koleksi gaun pesta dengan sentuhan yang lebih sederhana dan mudah untuk dipakai.
“Ini versi sederhananya dari ball gown yang sangat wearable, feminin, dan memang bisa dipakai untuk keperluan pesta apa saja dan oleh orang-orang dari kalangan usia manapun,” tuturnya.
Ali juga mengatakan bahwa dirinya sangat mengapresiasi konsistensi yang ditunjukkan oleh Seba sebagai desainer di tengah kondisi pandemi seperti saat ini. Menurutnya, meskipun gelaran fashion show diadakan secara virtual, Seba telah memberikan effort dan standar yang sangat bagus.
“Dia masih konsisten menunjukkan eksistensinya sebagai desainer,” imbuhnya.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.