3 Proyek Film Indonesia Sabet Penghargaan di Festival Film Busan 2024
10 July 2024 |
19:25 WIB
Sejumlah proyek film karya sineas Indonesia kembali unjuk gigi dalam festival internasional. Tiga dari sederet proyek film asal Indonesia berhasil mendapat penghargaan saat mengikuti program NAFF Project Market & Goedam Picthing Winners 2024.
NAFF Project Market & Goedam Picthing Winners merupakan bagian dari gelaran Bucheon International Fantastic Film Festival (BIFAN). Program ini memiliki fokus untuk memperkenalkan proyek film genre dari sejumlah negara.
Baca juga: Film Pendek Kala Nanti Sabet Penghargaan di Short Shorts Film Festival & Asia 2024 di Jepang
Sejumlah project film terpilih lalu dipresentasikan kepada para pegiat industri film global melalui acara Project Spotlight Indonesia Pitching & Luncheon. Setiap sineas akan berkesempatan mengadakan pertemuan bisnis one on one untuk membahas co-production, investasi, dan distribusi.
Proyek film pertama yang mendapat penghargaan berjudul Virgin Bash. Ini adalah proyek film garapan produser Susanti Dewi yang nantinya akan disutradarai oleh Randolph Zaini. Project film ini mendapat penghargaan Mocha Chai Award.
“Proyek kami, Virgin Bash (Pesta Dara) menerima penghargaan produksi Mocha Chai Laboratories di BIFAN. Kami sangat senang dan merasa terhormat,” tulis IDN Pictures, selaku rumah produksi film Virgin Bash, dikutip Hypeabis.id dari Instagram resminya, Rabu (10/7/2024).
Mengutip laman resmi BIFAN, film Virgin Bash direncanakan hadir dengan format 4K dengan perkiraan 100 menit. Mengambil genre Thriller dan Drama, film ini mendapat sentuhan penulisan naskah dari Randolph Zaini dan Sarah Rizkina.
Film ini bercerita tentang mimpi Suci tentang pernikahan yang sempurna harus hancur saat dia mengetahui perselingkuhan mendiang ayahnya. Di tengah kekacauan, sahabat-sahabatnya merencanakan pesta lajang di sebuah vila terpencil.
Malam berubah menjadi mematikan saat mereka bertemu seorang wanita yang terpenjara, yang memperingatkan mereka tentang pria gila. Menghadapinya berujung pada kekacauan yang akhirnya mengajari Suci tentang rumitnya pernikahan.
Proyek film kedua yang mendapat penghargaan adalah Dancing Gale. Diproduseri Lies Nanci Supangkat, film ini akan disutradarai oleh Sammaria Simanjuntak. Film ini berhasil mendapat penghargaan DHL Award.
Selain menjadi produser, Lies Nanci juga akan menulis naskahnya bersama Jeanne Fam. Film produksi Pomp Films ini direncanakan hadir dengan format 4K dengan perkiraan durasi 90 menit.
Mengambil genre horor, film ini akan bercerita tentang Uli (32 tahun) yang kehilangan putrinya, Gale (11 tahun), dalam sebuah kecelakaan tragis. Putus asa, dirinya kemudian mencari bantuan dukun untuk menghidupkan kembali Gale.
Dia mengabaikan berbagai peringatan dan memilih menghidupkan putrinya lewat darahnya di sebuah patung kayu. Namun, saat Gale mulai menjadi lebih manusiawi, sifat penyayangnya berubah jadi jahat. Gale mendatangkan malapetaka dan Uli harus menghadapi konsekuensi mengerikan karena hal tersebut.
Proyek film ketiga yang mendapat penghargaan adalah The Heirlooms. Film ini akan disutradarai oleh Devina Sofiyanti dan diproduseri Giovanni Rahmadeva. Film ini berhasil meraih Bucheon Award.
Film yang masuk ke dalam Goedam Campus ini akan mengikuti kehidupan Rana. Setelah neneknya meninggal, Rana mewarisi kemampuan neneknya untuk melihat hantu yang terbungkus, yakni pocong.
Baca juga: Daftar Pemenang Cannes Film Festival 2024, Anora Bawa Pulang Piala Palme d'Or
Dia kemudian dibawa oleh Jalu untuk mengunjungi desa dan melindunginya dari pocong. Setelah menetap di desa dan menikah dengan Jalu, dia mulai memerhatikan kejanggalan yang terjadi pada para wanita di desa tersebut. Akhirnya dia menemukan kebenaran di balik kekurangan air bersih yang telah terjadi di desa lamanya.
Editor: Fajar Sidik
NAFF Project Market & Goedam Picthing Winners merupakan bagian dari gelaran Bucheon International Fantastic Film Festival (BIFAN). Program ini memiliki fokus untuk memperkenalkan proyek film genre dari sejumlah negara.
Baca juga: Film Pendek Kala Nanti Sabet Penghargaan di Short Shorts Film Festival & Asia 2024 di Jepang
Sejumlah project film terpilih lalu dipresentasikan kepada para pegiat industri film global melalui acara Project Spotlight Indonesia Pitching & Luncheon. Setiap sineas akan berkesempatan mengadakan pertemuan bisnis one on one untuk membahas co-production, investasi, dan distribusi.
1. Virgin Bash
Virgin Bash (Sumber gambar: Website BIFAN)
Proyek film pertama yang mendapat penghargaan berjudul Virgin Bash. Ini adalah proyek film garapan produser Susanti Dewi yang nantinya akan disutradarai oleh Randolph Zaini. Project film ini mendapat penghargaan Mocha Chai Award.
“Proyek kami, Virgin Bash (Pesta Dara) menerima penghargaan produksi Mocha Chai Laboratories di BIFAN. Kami sangat senang dan merasa terhormat,” tulis IDN Pictures, selaku rumah produksi film Virgin Bash, dikutip Hypeabis.id dari Instagram resminya, Rabu (10/7/2024).
Mengutip laman resmi BIFAN, film Virgin Bash direncanakan hadir dengan format 4K dengan perkiraan 100 menit. Mengambil genre Thriller dan Drama, film ini mendapat sentuhan penulisan naskah dari Randolph Zaini dan Sarah Rizkina.
Film ini bercerita tentang mimpi Suci tentang pernikahan yang sempurna harus hancur saat dia mengetahui perselingkuhan mendiang ayahnya. Di tengah kekacauan, sahabat-sahabatnya merencanakan pesta lajang di sebuah vila terpencil.
Malam berubah menjadi mematikan saat mereka bertemu seorang wanita yang terpenjara, yang memperingatkan mereka tentang pria gila. Menghadapinya berujung pada kekacauan yang akhirnya mengajari Suci tentang rumitnya pernikahan.
2. Dancing Gale
Dancing Gale (Sumber gambar: Website BIFAN)
Proyek film kedua yang mendapat penghargaan adalah Dancing Gale. Diproduseri Lies Nanci Supangkat, film ini akan disutradarai oleh Sammaria Simanjuntak. Film ini berhasil mendapat penghargaan DHL Award.
Selain menjadi produser, Lies Nanci juga akan menulis naskahnya bersama Jeanne Fam. Film produksi Pomp Films ini direncanakan hadir dengan format 4K dengan perkiraan durasi 90 menit.
Mengambil genre horor, film ini akan bercerita tentang Uli (32 tahun) yang kehilangan putrinya, Gale (11 tahun), dalam sebuah kecelakaan tragis. Putus asa, dirinya kemudian mencari bantuan dukun untuk menghidupkan kembali Gale.
Dia mengabaikan berbagai peringatan dan memilih menghidupkan putrinya lewat darahnya di sebuah patung kayu. Namun, saat Gale mulai menjadi lebih manusiawi, sifat penyayangnya berubah jadi jahat. Gale mendatangkan malapetaka dan Uli harus menghadapi konsekuensi mengerikan karena hal tersebut.
3. The Heirlooms
The Heirlooms (Sumber gambar: Website BIFAN)
Proyek film ketiga yang mendapat penghargaan adalah The Heirlooms. Film ini akan disutradarai oleh Devina Sofiyanti dan diproduseri Giovanni Rahmadeva. Film ini berhasil meraih Bucheon Award.
Film yang masuk ke dalam Goedam Campus ini akan mengikuti kehidupan Rana. Setelah neneknya meninggal, Rana mewarisi kemampuan neneknya untuk melihat hantu yang terbungkus, yakni pocong.
Baca juga: Daftar Pemenang Cannes Film Festival 2024, Anora Bawa Pulang Piala Palme d'Or
Dia kemudian dibawa oleh Jalu untuk mengunjungi desa dan melindunginya dari pocong. Setelah menetap di desa dan menikah dengan Jalu, dia mulai memerhatikan kejanggalan yang terjadi pada para wanita di desa tersebut. Akhirnya dia menemukan kebenaran di balik kekurangan air bersih yang telah terjadi di desa lamanya.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.