Pameran Palette Palate berlangsung di ASHTA District 8, Jakarta pada 28 Juni sampai 21 Juli 2024 (sumber gambar: Hypeabis.id/Prasetyo Agung Ginanjar)

Menikmati Kolaborasi Seni & Kuliner dalam Pameran Palette Palate

05 July 2024   |   21:40 WIB
Image
Prasetyo Agung Ginanjar Jurnalis Hypeabis.id

Kolaborasi seni dan kuliner dalam khasanah seni rupa di Indonesia sudah galib dilakukan oleh para seniman. Beberapa waktu terakhir pameran seni yang menggabungkan atau terinspirasi oleh budaya makanan juga banyak disajikan di beberapa restoran dan galeri seni.

Terbaru, momen tersebut juga terefleksi dalam pameran Palette Palate di ASHTA District 8, Jakarta pada 28 Juni sampai 21 Juli 2024. Pallete Palate merupakan ekshibisi kolaborasi dari seniman Mangmoel, Chef Arthur Tamnge, dan Miyo Minaki dari LeNovelle Cakes.

Baca juga: Pameran Rupa Panggung: Sepilihan Skenografi Indonesia Siap Dihelat di Salihara

Memasuki ruang pamer di Melting Pot, Ground Floor, pengunjung akan disambut karya Mulyana alias Mangmoel, berjudul Food Monster (yarn, dacron, plastic net, 30 cm, 2022). Secara umum karya ini menampilkan bentuk makanan yang mengimba ragam kepala monster yang diletakkan di piring. 

Total terdapat sekitar 21 karya Food Monster yang disajikan di atas meja, yang mengelilingi ruang pamer buah tangan Chef Arthur Tamnge. Keunikan dari karya ini adalah menampilkan tegangan antara yang lucu dan menyeramkan, dengan sentuhan warna-warna pop, seperti merah, kuning, hijau, dan coklat.

Mangmoel mengatakan, inspirasi dari karya ini adalah saat dia dikarantina sebelum menjalani residensi selama empat bulan di Korea Selatan pada saat pandemi. Karena sumpek dan gabut, seniman yang berbasis di Yogyakarta itu pun membuat karya-karya tersebut yang terinspirasi dari makhluk-makhluk laut.
 

Salah satu karya Mulyana alias Mangmoel, berjudul Food Monster

Salah satu karya Mulyana alias Mangmoel, berjudul Food Monster (sumber gambar: Hypeabis.id/Prasetyo Agung Ginanjar)

Selain Food Monster, Mangmoel juga membawa dua karya baru berjudul Tumpengan yang juga terinspirasi dari budaya kuliner lokal. Lewat karya ini, Mangmoel mengimak nasi tumpeng dan gunungan sekaten yang terdiri dari kumpulan sayur mayur dan buah-buahan di atas tampah berukuran besar.

"Aku memang sekarang lagi mengeksplor modular makananan. Jadi, kalau sebelumnya aku banyak membuat karya berbasis visual koral kini aku mencoba beralih. Total karya ini sebenarnya ada 41, tapi sisanya dipamerkan di galeri lain di Jakarta," katanya saat ditemui Hypeabis.id.

Beranjak ke bagian tengah, publik juga akan disambut instalasi gigantik berjudul Desert Party [Pesta Pencuci Mulut] yang terbuat dari fondant. Karya setinggi kurang lebih 5 meter itu mengimak berbagai jenis kue pencuci mulut dengan mahkota teko kopi yang dituangkan di atasnya.

Miyo Minaki dari LeNovelle Cakes mengatakan, pembuatan karya tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama. Instalasi yang sepintas mirip jemari tangan ini juga menghabiskan fondant gula seberat 150 kg untuk membutuhkannya. Total waktu membuat karya ini adalah 3 minggu dengan 18 pekerja artisan yang membantunya.

"Inspirasinya datang dari kedinamisan sebuah pesta. Oleh karena itu kita banyak menyatukan bentuk-bentuk dessert yang seolah anti gravitasi. Jadi kita memang mau membebaskan ekspresi saja lewat instalasi ini," katanya.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Galeri Seni Indonesia, Maya Sujatmiko, yang menjadi kurator pameran ini mengatakan, tajuk Pallete Palate dipilih untuk merefleksikan semangat kebersamaan di atas meja makan. Pemilihan palet merah yang mendominasi pameran juga menyimbolkan energi yang menyeruak tanpa memandang latar belakang kelas dan sosial.

"Lewat pameran ini kami berharap publik bisa lebih aware pada karya seni. Terutama untuk membuka dialog-dialog baru yang membawa manfaat bagi seni rupa Indonesia," jelasnya.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

Musim Hujan, Cek Resep Makanan Berkuah untuk Hangatkan Badan

BERIKUTNYA

Bawa Karya-Karya Epik, Seniman Korakrit Arunanondchai Bakal Gelar Pameran di Museum MACAN

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: