Lukisan paling tua di dunia (Sumber gambar: tangkapan layar laman BRIN)

Lukisan Tertua Berusia 51.200 Tahun Ditemukan di Indonesia

05 July 2024   |   15:32 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Tim peneliti gabungan yang terdiri dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Griffith University, dan Southern Cross University (SCU) menemukan lukisan cadas tertua di Indonesia dan dunia dengan usia sekitar 51.200 tahun di Maros-Pangkep, Sulawesi Selatan.

Ketua Tim Peneliti dan ahli seni cadas Indonesia dari BRIN Adhi Agus Oktaviana mengatakan, bahwa tim mendapatkan usia lukisan setelah mengaplikasikan metode analisis paling mutakhir, yakni ablasi laser U-Series. Dalam prosesnya, tim menggunakan metode itu guna mendapatkan tanggal akurat terhadap lapisan tipis kalsium karbonat yang terbentuk di atas lukisan tersebut.

“Hasil analisis menunjukkan bahwa seni hias di bawah lapisan tersebut memiliki pertanggalan paling awal sekitar 51.200 tahun yang lalu,” ujarnya dikutip dari laman BRIN. 

Baca juga: 5 Lukisan Termahal yang Pernah Dijual di Christie's & Sotheby's

Adhi menuturkan, lukisan yang ditemukan dalam gua kapur itu menjadi gambar hias gua paling tua di dunia, sekaligus narasi seni paling awal yang pernah ditemukan dan diteliti hingga saat ini. Menurutnya, umur lukisan tertua terdapat pada gambar figur manusia kedua.

Lukisan yang ditemukan dalam penelitian itu menggambarkan 3 figur menyerupai manusia sedang berinteraksi dengan seekor babi hutan “Yang paling tua umurnya itu di figur manusia kedua, sekitar 51.200 tahun yang lalu, di depan gambar daging. Jadi seperti dia sedang memegang material culture misalnya tali atau tongkat panjang ke arah gambar babinya,” katanya. 

Tim peneliti juga menemukan bahwa cap tangan yang berada dalam lukisan tersebut lebih dahulu digambar sebelum objek babi. Dengan begitu, mereka memperkiraan usia cap tangan yang ada lebih tua dari 51.000 tahun. Menurut Adhi, lukisan cadas ini sangat penting bagi generasi pada sekarang, lantaran menunjukkan bahwa manusia sudah bisa berkomunikasi dalam bentuk gambar bercerita 50.000 tahun lalu.

Selain itu, penemuan itu juga kian menegaskan bahwa gambar di Nusantara, khususnya di Wallacea sudah lebih kompleks dibandingkan dengan pemikiran banyak orang di dalam negeri.

Dia menuturkan bahwa banyak orang beranggapan bahwa gambar di Eropa lebih mendominasi dan bagus pada masa sekarang. Namun, penemuan anyar ini membantah anggapan itu lantaran terbukti orang di Nusantara memiliki kemampuan menggambar lebih bagus lagi sejak lama. 
 

Pilihan metode & tempat penelitian 

Dia menambahkan, tim peneliti menggunakan metode ablasi laser untuk mengetahui usia lukisan yang ditemukan lantaran lebih akurat, cepat, hemat, dan presisi. “Empat hal itu saja sudah memberikan nilai tambah bagi pengetahuan di dunia,” katanya.

Sementara daerah Maros-Pangkep menjadi pilihan lokasi penelitian karena wilayah tersebut merupakan situs gambar cadas paling banyak di Indonesia, dengan hampir mencapai 500 situs.

Dalam proses analisa lukisan cadas yang ditemukan, para peneliti mengambil sampel. Kemudian, melakukan analisa terhadap sampel di laboratorium SCU, sampai menghasilkan kajian tentang lukisan tersebut. Para peneliti yang terlibat mengambil sampel sebanyak 44 mikron. 

“Kalau kita tahu itu mungkin 40 kali lebih kecil dibanding lapisan rambut kita, menjadi lebih detail, lebih hemat, dan lebih mendekati ke area pigmen gambar cadas, juga lebih akurat,” katanya.

Baca juga: 10 Lukisan Terakhir Para Seniman Terkenal

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

Daftar Harga Tiket Festival Musik City Camp Indonesia 2024, Ada ATEEZ sampai BTOB

BERIKUTNYA

Pemprov DKI Jakarta Luncurkan Platform Pemantau Kualitas Udara, Begini Cara Ceknya

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: