Kenapa Orang Indonesia Suka Genre Horor? Ini Jawaban Pemeran Film Pusaka

Film horor di Indonesia terus menunjukkan eksistensinya yang kuat dan makin diminati oleh penonton. Berbagai faktor mempengaruhi popularitas genre ini, termasuk unsur supernatural yang kental dan kaitannya dengan budaya serta pengalaman pribadi masyarakat.

Salah satu film horror yang mengangkat nilai budaya dari Indonesia berjudul Pusaka yang segera tayang di bioksop pada 18 Juli 2024 mendatang. Film arahan sutradara Rizal Mantovani ini mengisahkan tentang benda-benda pusaka yang terkait erat dengan kebudayaan masyarakat Indonesia.

Sejumlah pemain film Pusaka, Sahila Hisyam, Coki Anwar, dan Bukie B. Mansyur berbagi pandangannya mengenai tren film horror saat menjadi pembicara dalam Kamis Santuy yang digelar di Wisma Bisnis Indonesia, Kamis (4/7/2024).

Baca Juga: Cerita Bukie B Mansyur, Pakai Medium Lagu untuk Pendalaman Karakter di Film Horor Pusaka

Sahila yang berperan sebagai Mayang dalam film Pusaka mengatakan bahwa film horor di Indonesia saat ini memang memiliki daya tarik yang kuat. Apalagi, masyarakat Indonesia sangat akrab dengan cerita-cerita mistis dan spiritual.

Dia juga menilai bahwa genre horror di Indonesia saat ini lebih kental dengan budaya dan nilai-nilai kehidupan yang baik.

Sahila berharap Pusaka bisa memberikan tren baru dalam perfilman horor di Indonesia. "Aku bangga dengan horror di Indonesia karena sudah semakin variatif ceritanya dengan ciri khasnya tersendiri, berpadu dengan nilai-nilai budaya yang kental,” tuturnya.

Sahila juga percaya bahwa film horor Indonesia memiliki potensi besar untuk dikenal di tingkat internasional.  Apalai saat ini para sineas dari Indonesia juga banyak menggarap film original yang tayang di platform OTT yang juga bisa disaksikan di Negara lain.

“Tentu ini menjadi kesempatan yang bagus dan potensial bagi perkembangan film horror di Indonesia," jelas wanita yang memulai karirnya dari Gadis Sampul ini.

 

Relate dengan Budaya Lokal

Senada disampaikan oleh Bukie yang melihat perkembangan film horror di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari budaya lokal dimana unsur supernatural sangat kuat di Indonesia. Begitu pula dengan masyarakatnya yang menyukai hal-hal berbau spiritual.

Menariknya, film horror yang diproduksi pun juga kian berkembang dan makin kreatif dalam proses produksinya, tidak lagi hanya berkisar pada kutukan atau cerita seram tradisional. Misalnya saja di film Pusaka yang adegannya lebih intens dengan atmosfer yang mencekam. Film ini pun tidak lagi dipenuhi adegan jumpscare yang klise karena lebih fokus pada adegan gore serta atmosfer yang gelap dan tegang sepanjang film.

“Plot cerita filmnya juga makin kreatif sehingga para pemerannya juga harus lebih bisa mendalami karakternya secara lebih serius,” tutur Bukie yang berperan sebagai Randi Wisangko dalam film Pusaka ini.

Sementara itu, Coki Anwar salah satu pemai film Pusaka yang berperan sebagai Darmo berpendapat bahwa film horor sangat dekat dengan kehidupan masyarakat Indonesia. Tak sedikit pula masyarakat yang memiliki pengalaman pribadi bertemu dengan hal-hal mistis.

Film Pusaka sendiri mengangkat tema yang sangat dekat dengan budaya Indonesia, terutama dalam hal menghargai benda-benda pusaka yang memiliki sejarah panjang. Sahila menyebutkan bahwa film ini memiliki pesan kehidupan yang penting.

“Di dalam setiap benda pusaka itu banyak historinya, maka perlu banget untuk kita bisa juga menghargai dan ‘permisi-permisi’ saat akan menggunakannya,” tutur gadis kelahiran 1992 ini.

Baca Juga: Daftar Pemain Film Pusaka, Ada Shareefa Daanish Hingga Slamet Rahardjo

Editor: M. Taufikul Basari