Program Diet (Sumber Foto: Freepik)

Mengenal Genomic Testing untuk Membantu Program Diet dan Berat Badan Ideal

30 June 2024   |   18:30 WIB
Image
Kintan Nabila Jurnalis Hypeabis.id

Genhype, apakah kamu sedang melakukan program diet untuk menurunkan berat badan namun selalu gagal? Jika kamu ingin melakukan diet sehat, penting sekali untuk tidak hanya fokus pada pengurangan kalori, tetapi juga memperhatikan asupan nutrisi yang seimbang.

Berdasarkan data dari Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), lebih dari 90 persen penderita diabetes mengalami kelebihan berat badan, melihat hal tersebut, diperlukan upaya penanganan melalui berbagai pendekatan mencakup pemberian edukasi dan konseling mengenai pola hidup sehat dan manajemen diet.

Baca juga: Tak Boleh Asal, Buku Conscious Diet Ajak Mengenali Tubuh Sebelum Memulai Diet

Seseorang yang mengalami obesitas juga sering kali memiliki tantangan kesehatan yang kompleks, seperti risiko penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan masalah lainnya. Oleh karenanya, pendekatan diet haruslah terarah dan berbasis pada kebutuhan individi. Sebaiknya disesuaikan dengan bantuan profesional seperti ahli gizi atau dokter.

Pemilihan jenis diet yang tepat untuk orang dengan obesitas dapat melibatkan faktor-faktor seperti tingkat aktivitas fisik, riwayat kesehatan, preferensi makanan, dan potensi masalah kesehatan lainnya. Pola diet yang tidak teratur dan cenderung melakukan diet sendiri tanpa pengawasan ahli, tanpa disadari akan memicu bahaya.

Apabila melakukan diet sendiri, seseorang tidak dapat mengetahui komposisi tubuhnya. Lantaran hanya fokus pada mengurangi berat badan saja, padahal jumlah lemak juga perlu diturunkan. Resiko lainnya apabila melakukan diet tanpa pantauan ahli, akan terjadi ketidakseimbangan nutrisi seperti vitamin dan mineral maupun elektrolit yang dapat menganggu kesehatan seserang.

“Diet yang sehat tidak hanya tentang mengurangi kalori, tetapi juga memperhatikan keseimbangan nutrisi yang tepat,” ungkap Dokter Spesialis Gizi Putri Sakti.

Beberapa langkah yang dapat diambil untuk memulai diet yang sehat adalah dengan melakukan tes komposisi tubuh, dengan tujuan untuk mengetahui komposisi lemak tubuh, massa otot, dan lainnya. Selanjutnya, hasil tes komposisi tubuh tersebut dapat dianalisis lebih lanjut, bahkan apabila dibutuhkan dapat dilakukan tes laboratorium yang bertujuan untuk menunjang meal plan. 

Selain tes komposisi tubuh, dapat juga dilakukan tes genomik atau genomic testing. Tes ini dapat membantu memberikan informasi yang spesifik mengenai bagaimana tubuh seseorang memproses dan memanfaatkan nutrisi tertentu. Dengan demikian, bisa membantu merancang diet yang sesuai dengan kebutuhan nutrisi individu, meningkatkan efektivitas, dan keberhasilan diet sehat secara keseluruhan.

Tes genomik dilakukan melalui DNA untuk mengetahui potensi atau resiko terhadap penyakit, kekurangan atau kelebihan vitamin dan mineral tertentu. Selain itu juga bisa juga untuk mendeteksi sensitivitas terhadap konsumsi produk tertentu seperti, susu sapi, gluten, produk gandum, dan lainnya.

Dengan tes genomik juga dapat mengetahui peran genetik pada tubuh seseorang dalam metabolisme terhadap obat obatan yang biasa disebut dengan tes pharmacogenomic untuk mengetahui kecocokan penggunaan obat pada tubuh seseorang. 

Pada tes ini juga dapat menyesuaikan genetik seseorang terhadap lifestyle, seperti jenis olahraga yang tepat, resiko cidera, genetik terhadap kesehatan kulit bahkan penyakit di masa depan atau diusia lanjut. Terlebih lagi bisa mengetahui resiko alergi pada kulit, pernafasan, dan lainnya.

Setelah melakukan genomic testing, langkah selanjutnya adalah mengatur pola makan atau asupan dengan meal plan, yang disesuaikan dengan hasil tes komposisi tubuh. Tujuannya untuk memenuhi kebutuhan tubuh secara personal.

Tes Genonik tersebut bisa didapatkan dengan mengikuti program slimming oleh dokter spesialis gizi yang bisa dilakukan oleh anak-anak maupun orang dewasa. Program slimming tidak hanya dibutuhkan bagi orang-orang yang memiliki berat badan berlebih, tapi pada orang yang memiliki berat badan idea, tapi massa komposisi tubuhnya tinggi lemak dan ototnya rendah atau yang biasa disebut skinny fat.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

Godzilla x Kong: The New Empire Tayang di HBO Go Mulai 4 Juli 2024

BERIKUTNYA

Intip Tren Smartphone Incaran Gen Z dan Milenial

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: